Soal Terbakarnya KMP Royce, Pihak Terkait Lakukan Investigasi hingga Penumpang Merasa Terlantar
Berikut ini kabar terbaru soal KMP Royce 1 yang terbakar di Perairan Merak,Cilegon, Banten.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal KMP Royce 1 yang terbakar di Perairan Merak, Banten.
Kapal Ferry KMP Royce terbakar saat akan melakukan perjalanan ke Pelabuhan Bakauheini, Sabtu (6/5/2023) pukul 13.00 WIB.
Dari data Basarnas Banten, ada sebanyak 456 orang penumpang yang berhasil dievakuasi.
Ternyata, data jumlah penumpang di KMP Royce 1 ini, berbeda dengan manifest.
Data yang diperoleh Polda Banten yang sesuai manifes adalah hanya ada 140 penumpang di KMP Royce 1.
Mereka terdiri dari lima pejalan kaki dan 135 penumpang dalam kendaraan.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Kapal Ferry KMP Royce 1 di Perairan Merak, Api Diduga dari Sebuah Mobil
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Heriyanto menjelaskan lima pejalan kaki itu terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan.
Kebakaran tersebut juga membuat 22 penumpang menjalani perawatan medis.
Dikabarkan Kepala Puskesmas Pulo Merak dr Isnayati, ke 22 orang tersebut sebagian mendapatkan penanganan pertama di ruang tunggu Pelabuhan Merak.
Penumpang yang sakit, kata Isnayati, rata-rata mengalami syok.
"Dibawa ke Puskesmas ada lima orang, tapi yang tiga mau dirujuk ke RS Krakatau Steel," kata dr Isnayati.
Pihak terkait pun akan melakukan investigasi soal kebakaran ini.
Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro akan menyelidiki untuk mengungkap penyebab kebakaran KMP Royce 1 di perairan Merak.
Dia menduga penyebab kebakaran bermula dari bus pelat merah nomor polisi B 7247 IO yang diduga mengalami korsleting listrik.
"Semua akan kami selidiki dan akan kami panggil semuanya," kata Handjar, Senin (8/5/2023).
Dia menjelaskan, upaya menyelidiki itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada human error atau kelalaian pada awak kapal Royce 1.
Baca juga: Korban Kebakaran KMP Royce 1: 22 Orang Dirawat, 3 di Antaranya Alami Patah Tulang dan Sesak Napas
"Saat ini belum bisa menentukan itu human error atau apa, nanti hasil (penyelidikan) yang menyimpulkan," jelasnya.
BPTD juga lanjut Handjar, akan melakukan audit pada kapal tersebut.
Sebab saat terjadi kebakaran, para penumpang berebut life jacket atau pelampung, krena diduga tidak kebagian.
Dalam penyelidikan ini BPTD turut melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Itu juga semua akan kami evaluasi dan kami audit," ujarnya.
Handjar menegaskan, sebelum dilakukan penyebrangan kapal tersebut telah dilakukan ramcek untuk mengetahui kondisi kapal.
"Semua kapal yang beroperasi sudah di ramcek di cek kelayakannya dan kapal itu tidak melebihi kapasitas, jumlah kapasitas bisa mengangkut 140 kendaraan sedangkan yang diangkut kemarin cuma 79," jelasnya.
Saat ini kendaraan milik penumpang sudah dievakuasi sebagian. Dari total kendaraan 79 unit tinggal sisa sekira 34 unit yang masih berada di kapal.
"Sebagian penumpang juga sudah disebrangkan," pungkasnya.
Baca juga: Kesaksian Penumpang Detik-detik KMP Royce 1 Terbakar di Perairan Merak, Api dari Bus Pelat Merah
Penumpang Terlantar
Sejumlah penumpang merasa ditelantarkan pasca dievakuasi petugas
Hingga akhirnya, mereka meminta bantuan Presiden Joko Widodo.
Mereka meminta Jokowi untuk datang ke Pelabuhan Merak.
Permintaan serupa juga disampaikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kami punya anak, punya keluarga. Kami sudah tiga jam menunggu tidak ada kejelasan. Kami sangat kecewa," tutur Mansyur (49) kepada Tribun Banten.com ditemui di lokasi pada Minggu (7/5/2023).
Baca juga: 456 Penumpang KMP Royce 1 yang Terbakar di Perairan Merak Dipastikan Selamat, Tak Ada Korban Jiwa
Sementara itu, Ali (48), penumpang lainnya mengaku kesal karena tak ada penjelasan dari PT ASDP Indonesia Ferry maupun BPTD Wilayah VIII Banten.
"Enggak jelas, karena dari pihak ASDP katanya menunggu penyelidikan. Tapi penyidik belum bisa. Kalau begitu kenapa kami disuruh ke sana (Dermaga tiga)," kata Ali.
Dia menilai kendaraan yang diperiksa KNKT dan kepolisian adalah kendaraan terbakar.
Sementara itu, kata dia, kendaraan lainnya yang tidak terbakar bisa diturunkan agar bisa melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni.
"Makannya saya marah karena mobil saya enggak kebakar. Saya minta malam ini ada keputusan dari pihak berwenang," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Fakta Terbaru Kasus Kebakaran Kapal di Merak, Penumpang Terlantar hingga Minta Bantuan Presiden dan Ungkap Penyebab Kebakaran KMP Royce 1 di Merak, BPTD Wilayah VIII Banten Lakukan Penyelidikan