Sekolah di Sulawesi Tengah Diminta Fleksibel dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
Sinar Alam juga meminta agar sekolah dapat menyiapkan kompetensi guru yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah, Sinar Alam, meminta sekolah mengedepankan fleksibilitas dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah.
Menurut Sinar Alam, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan untuk sekolah membuat kurikulum yang sesuai kebutuhan sekolah.
Baca juga: Sekolah di Sulteng Memasukkan Nilai-nilai Pelestarian Lingkungan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
Dia menilai setiap anak memiliki potensi kemampuan yang berbeda, sehingga harus difasilitasi melalui Kurikulum Merdeka.
"Bagaimana ketika mengajar itu melihat bahwa anak kita adalah individu yang berbeda, dan memiliki potensi yang berbeda. Sehingga harus ada diferensiasi," ujar Sinar Alam di SD Negeri 27 Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/5/2023).
Sinar Alam juga meminta agar sekolah dapat menyiapkan kompetensi guru yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kompetensi guru, menurut Sinar Alam, menjadi kunci kesuksesan penerapan Kurikulum Merdeka.
"Sekolah harus menyiapkan gurunya untuk melakukan penerapan Kurikulum Merdeka," kata Sinar Alam.
Baca juga: 67 Persen Sekolah di Sulawesi Tengah Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka
Meski begitu, dirinya mengakui masih banyak guru yang mengajar dengan cara lama.
Menurut Sinar Alam, guru dengan model mengajar seperti ini terancam dapat digantikan dengan teknologi Artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
"Kini ada saingan guru namanya artificial intelligence. Kalau mengejarnya masih di taraf C1 C2 itu akan tergantikan dengan artificial intelligence," ungkap Sinar Alam.
Penerapan Kurikulum Merdeka, kata Sinar Alam, memungkinkan sekolah untuk mengembangkan kompetensi siswa sesuai potensinya.