BREAKING NEWS : Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Pemutilasi Irwan Hutagalung
Rencananya, Polrestabes Semarang akan merilis pengungkapan kasus pembunuhan sadis ini, Rabu (10/5/2023)
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Polisi membekuk tersangka pelaku pembunuhan dan pemutilasi Irwan Hutagalung (53) di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/5/2023).
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy mengatakan, tersangka pelakunya berinisial Husen.
"Tersangka utama sudah tertangkap dan sedang diperiksa penyidik," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Dikabarkan pelaku ditangkap di Banjarnegara Jawa Tengah.
Rencananya, Polrestabes Semarang akan merilis pengungkapan kasus pembunuhan sadis ini, Rabu (10/5/2023).
Husen sendiri disebut-sebut merupakan anak buah atau pekerja di tempat usaha korban.
Baca juga: Polda Jateng Lakukan Penyelidikan Kasus Mutilasi di Semarang, Pelaku Diduga Orang Terdekat Korban
Sebelumnya, Irwan Hutagalung (53) warga Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang menjadi korban pembunuhan sadis di tempat usahanya.
Korban ditemukan dalam kondisi tubuh dicor dan termutilasi dengan kepala dan badannya terpisah.
Lokasi pembunuhan di depot isi ulang dan gas elpiji Jalan Mulawarman, Tembalang, kini masih masih dipagari garis polisi.
Lokasi pembunuhan hanya berjarak 1 kilometer dari kantor Polsek Tembalang.
Tampak pikap putih pelat H9824DA dan motor bebek pelat H4600SM terparkir di depan usaha tersebut.
Beberapa galon kosong masih tertata rapi di tempat usaha tersebut.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara hari ini, Selasa (9/5/2023).
Hasilnya, korban diketahui dianiayai pakai linggis hingga meninggal dunia.
"Hasil olah TKP sementara, sebelum dicor, korban dianiaya hingga meninggal dunia dengan menggunakan linggis," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Menurut Irwan, korban sebelum dicor oleh pelaku dimutilasi menjadi empat bagian yakni kedua tangan dari kepala dan badan.
"Menjadi empat bagian, kepala, dua tangan dan badan," bebernya.
Dijelaskan, korban diduga kuat dibunuh dan dimutilasi setidaknya pada Kamis (4/5/2023) malam atau Jumat (5/5/2023) dinihari.
Hal itu merujuk terhadap keterangan para saksi yang masih melihat aktivitas korban pada Kamis (4/5/2023) sore.
Kemudian pada keesokan harinya atau Jumat (5/5/2023) korban sudah tidak terlihat sampai Senin (8/5/2023).
Polisi masih menyelidiki apakah ada barang berharga milik korban yang hilang.
"Alat komunikasi (handphone) milik korban sudah diamankan," katanya.
Pihaknya kini masih memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan.
Dalam upaya pengungkapan kasus ini Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polda Jateng.
"Kami sudah olah TKP, barang bukti sudah dikumpulkan, dan pemeriksaan saksi-saksi, semoga tim gabungan dengan Polda Jateng segera mengungkap pelaku," tandasnya. (Iwn)
Sementara itu, hasil petugas telah melakukan autopsi jenazah Irwan Hutagalung.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjateng.com autopsi mayat Irwan dipimpin dr Uva beserta tim forensik RSUP Kariadi Semarang.
Penyebab utama kematian korban yakni akibat pukulan benda tumpul yang sangat keras pada kepala yakni kening kiri.
"Penyebab utama kematian korban akibat dari pukulan benda tumpul yang sangat keras pada bagian kepala (kening kiri) yang tembus hingga rahang kanan," ucap Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023).
Pukulan tersebut tembus hingga rahang kanan.
Setelah korban sekarat atau pingsan baru pelaku memutilasi kepala dan kedua tangan menggunakan senjata tajam.
Tak hanya dimutilasi, mayat korban dicor untuk menghilangkan jejak.
Bodoh
Pakar kriminolog Universitas Diponegoro, Budi Wicaksono mengatakan mutilasi dan mengecor korban merupakan cara untuk menghilangkan jejak.
Namun hal itu tidak bisa dikatakan sadis, sebab korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Sadis itu kenapa kok pelaku ini tega membunuh si korban apalagi kalau benar dugaannya mengarah ke anak buah sendiri. Itu hanya cara dia saja agar menghilangkan jejak.
Baca juga: Sosok Irwan Hutagalung, Korban Mutilasi yang Mayatnya Dicor, Pemilik Usaha Isi Ulang Air Minum
Mungkin harapannya akan ketemu setelah beberapa tahun," ujarnya, saat dihubungi tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023).
Setelah membaca temuan polisi terhadap korban, Budi menganggap si pelaku ini sangat bodoh.
Pasalnya, meski sudah dicor beton kakinya masih terlihat sehingga sangat mudah sekali untuk ditemukan.
Dirinya pun akhirnya menggunakan teori lama bahwa kejahatan bisa terjadi karena ada kemauan dan kesempatan.
Budi menduga, pelaku tidak ingin korban melaporkan kejahatannya kepada pihak berwajib sehingga lebih memilih untuk membunuhnya.
"Kalau memang anak buahnya berarti ada kesempatan bersama dengan bosnya."
"Tahu waktu senggang dan sepi. Pertanyaannya kenapa dia mau melakukannya."
"Bisa karena hutang piutang, bisa karena mengincar hartanya, atau ketahuan mencuri sehingga takut dilaporkan. Pasti ada alasannya," pungkasnya.
Kondisi Korban
Penemuan mayat dicor menggegerkan warga Kota Semarang.
Mayat pria bernama Irwan Hutagalung ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Tubuh dan kaki korban dicor, sedangkan kepala dan kedua tangan dimutilasi.
Kaki Irwan terikat tali rafia berwarna biru.
Para relawan yang mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.
"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng, Senin (8/5/2023).
Temuan mayat pria tersebut sempat membikin para warga geger di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Persisnya di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.
Tempat usaha tersebut tak jauh dari jalan raya.
Lokasi mayat dicor berada di lorong sisi kanan tempat usaha tersebut.
"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," sambung relawan itu.
Ia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.
Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.
Kronologi
Warga Jehaniko (32) mengatakan, mulanya mendapati seorang wanita yang menangis.
Ia tak tahu pasti siapa identitas wanita tersebut.
"Enggak tahu itu istri atau saudaranya, dia nangis sambil berteriak," paparnya.
Ia rumahnya persis di seberang lokasi kejadian.
Secara pribadi, ia tak mengenal korban.
Hanya saja mengenal secara wajah baik korban maupun satu karyawan dari korban.
"Kenal satu karyawannya, masih muda," ujarnya.
Tempat usaha galon dan gas tersebut statusnya sewa dan baru ditempati 6 bulan terakhir.
Pemilik usaha atau korban kadangkala tidur di lokasi atau pulang ke rumahnya.
"Saya tidak terlalu mengenal mereka karena mereka belum lama juga di sini," katanya.
Informasi yang dihimpun Tribun, korban diketahui bernama Irwan Hutagalung, warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.
Sedangkan pekerja di tempat usaha itu bernama Yuliati dan Husen.
Saksi Yuliati datang ke tempat usaha tersebut hendak menyalakan listrik sekitar pukul 11.45 WIB.
Saksi lalu meminta bantuannya untuk melihat ke dalam tempat usaha itu.
"Mbak Yuli bilang minta dibantu, sudah empat hari ini mencari pak Iwan belum ketemu, dihubungi tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai," ungkap pemilik kontrakan Is.
Kemudian Yuliati bersama Is dan suaminya menuju lokasi tempat usaha tersebut, yang berjarak satu rumah.
Namun, Is mengaku berada di luar dan suami dan Yuliati masuk ke dalam tempat usaha korban.
Pintu toko dibuka, suami Is melihat kaki manusia.
"Seperti dicor, ditutupi karpet.
Terus saya suruh lapor ke Polsek," jelasnya.
Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu.
Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia.
Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya tersebut, Husen pada Sabtu malam minggu.
Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.
Husen sempat menyerahkan kunci toko ke Yuli.
"Katanya sudah pamit sejak hari Jum'at.
Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara," terangnya.
Kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut.
Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.
"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam," terangnya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.
Mayatnya dalam kondisi dicor.
Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.
"Iya, jenazah dicor," bebernya.
Menanggapi pelaku dari pembunuhan ini, Donny menegaskan masih dalam penyelidikan.
Begitu juga menanggapi terkait dengan mutilasi ini, Donny juga mengatakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Ini masih dalam penyelidikan masih kita dalami, kita menunggu hasil autopsi," katanya.
Mayat dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi Semarang. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS : Satu Tersangka Pembunuhan Mayat Dicor Semarang Ditangkap di Banjarnegara dan BREAKING NEWS, Hasil Autopsi Sementara Mayat Dicor di Semarang, Pelaku Pukul Keras Kening Kiri