Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Husen Ambil Uang Rp 7 Juta dari Bosnya yang Sudah Tak Bernyawa: Untuk Mabuk dan Sewa PSK di MiChat

Husen mengaku mengambil uang sebesar Rp 7 juta dari bosnya, Irwan (53) untuk mabuk dan sewa PSK, hal itu dilakukan bersama temannya, Imam.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Husen Ambil Uang Rp 7 Juta dari Bosnya yang Sudah Tak Bernyawa: Untuk Mabuk dan Sewa PSK di MiChat
TribunJateng.com
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) - Husen mengaku mengambil uang sebesar Rp 7 juta dari bosnya, Irwan (53) untuk mabuk dan sewa PSK, hal itu dilakukan bersama temannya, Imam. 

TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Husen (28), pelaku pembunuhan mayat dicor di Semarang ini sempat mabuk dan menyewa PSK online setelah menghabisi nyawa bosnya, Irwan Hutagalung (53).

Diketahui, Irwan Hutagalung merupakan bos galon tempat Husen bekerja.

Setelah melakukan pembunuhan, Husen bersenang-senang dengan menggunakan uang yang diambil dari dompet bosnya yang sudah tak bernyawa, sebesar Rp 7 juta.

"Ya uang saya ambil untuk makan, jajan, rokok, dan happy-happy."

"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," kata Husen, Rabu (10/5/2023) dikutip dari TribunJateng.com.

Tak sendiri, Husen pun bersenang-senang bersama temannya, Imam, yang merupakan pedagang angkringan di dekat lokasi kejadian pembunuhan tersebut.

Baca juga: Husen Mutilasi Hidup-hidup Bos Galon Semarang, Dengar Suara Nafas Korban sebelum Eksekusi

"Nyari cewek di Michat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)."

Berita Rekomendasi

"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," tambahnya.

Kemudian, Husen pun memilih melarikan diri ke Banjarnegara yang merupakan rumah temannya bernama Feri pada Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Feri pun tak mengetahui jika Husen telah membunuh dan memutilasi bosnya.

"Saya pulang bawa motor milik korban."

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu."

"Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ucap Husen.

Kronologi Husen Menghabisi Nyawa Bosnya

Husen menunggu bosnya tertidur lelap setelah seharian bekerja, tempat ia bekerja ini berlokasi di Jalan Mulawarman Raya Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.

Saat bosnya tertidur lelap, aksi Husen pun dimulai dengan menghujamkan linggis berukuran sekitar satu meter ke arah pipi kanan korban pada Kamis, (4/5/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," kata Husen setelah melakukan aksinya.

Setelah mengeksekusi, Husen pun keluar dari lokasi untuk menuju ke angkringan yang bersebelahan dengan tempat tersebut.

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023)
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Baca juga: Mengaku Puas, Husen Ambil Uang Rp 7 Juta Usai Bunuh dan Mutilasi Bosnya untuk Sewa PSK di Michat

"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos." tambahnya.

Setelah itu, pada Jumat (5/5/2023), Husen masuk ke lokasi kejadian untuk melakukan mutilasi terhadap tubuh korban menjadi 4 bagian, yakni kepala, kedua tangan, dan badan.

"Saya potong menggunakan pisau dapur,"

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," ungkapnya.

Kemudian, Husen pun mengecor korban di lorong toko dengan alasan jarang yang datang ke tempat tersebut, pada Sabtu (6/5/2023).

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," pungkasnya.

Diketahui, semen dan pasirnya pun diambil dari rumah korban di Perumahan Bukti Agung Nomor 2, Keluarahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Mutilasi Korban saat Masih Hidup

Saat Husen akan memutilasi korban, ia mengaku korban masih hidup dan mendengar suara nafas terengah-engah.

"Masih bernafas, masih terengah-engah, kayak ngorok gitu," kata Husen, Rabu (10/5/2023).

Husen mengaku baru bekerja selama satu bulan di toko milik Irwan Hutagalung.

Namun, selama satu bulan itu ia mengaku kerap dipukul hingga dicaci maki.

Irwan Hutagalung, kata Husen, sering berlaku kasar saat pelaku berbuat salah dalam menjalankan tugasnya sebagai karyawan.

Atas perlakuan itu Husen pun mengaku dendam.

Ia lantas membabi buta melakukan tindakan keji itu.

"Saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli. Karena setiap ada kesalahan kecil pasti dia main tangan," kata Husen.

Husen mengaku puas karena dendamnya sudah terlampiaskan.

"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, puas nggak nyesel."

"Dendam saya sudah terlampiaskan," kata Husen.

(Tribunnews.com/Pondra, Milani) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas