Pengakuan Husen Pelaku Mutilasi Bos Galon Semarang: Beli Makan, Rokok, hingga Sewa PSK usai Membunuh
Muhammad Husen (28) pelaku pembunuhan dan mutilasi bos galon, Irwan Hutagalung (53), tersenyum semringah saat dihadirkan di Polrestabes Semarang.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Inilah pengakuan Muhammad Husen (28), pelaku pembunuhan serta pemutilasi sang bos isi ulang galon di Semarang, Irwan Hutagalung (53).
Diketahui, pembunuhan tersebut terjadi pada Kamis (5/5/2023) malam.
Husen membunuh Irwan Hutagalung saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kasus pembunuhan tersebut terkuak usai temuan mayat yang dicor di Tembalang, Semarang pada Senin (8/5/2023).
Kondisi mayat sudah membusuk.
Husen awalnya menganiaya korban menggunakan linggis ke pipi bagian kanan dan pelipis kiri saat Irwan Hutagalung tertidur nyenyak di ruang tengah tokonya.
Husen lantas memutilasi korban menggunakan pisau dapur.
Baca juga: Husen Sewa PSK Usai Habisi Nyawa Bosnya, Pelaku Nekat Bunuh Irwan Hutagalung Karena Sakit Hati
1. Gasak Uang Rp 7 Juta untuk Senang-senang
Setelah membunuh bosnya, Husen langsung menggasak uang milik perusahaan sebanyak Rp 7 juta.
Menurut pengakuannya, uang tersebut digunakan untuk senang-senang, termasuk memesan PSK lewat online.
Selain itu, pelaku juga menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan dan rokok.
"Rp 7 Juta, buat senang-senang."
"Buat makan, rokok, buat nyari cewek di Banjarsari (Sabtu, 6 Mei 2023)," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Husen saat senang-senang tersebut mengajak Imam, pedagang angkringan yang berjualan di dekat lokasi pembunuhan, pada Kamis (4/5/2023) tengah malam atau Jumat (5/5/2023) dini hari.
"Nyari cewek di Michat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)," imbuhnya.
2. Tak Menyesal Bunuh sang Bos
Husen puas telah membunuh Irwan Hutagalung.
Dirinya bahkan tak menyesal sama sekali.
"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," jelasnya, Rabu, dilansir TribunJateng.com.
Sesudah itu, dia akhirnya memilih kabur ke Banjarnegara di rumah temannya bernama Feri, Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Temannya tersebut tidak tahu ternyata Husen telah membunuh bosnya.
Sebelum pergi, Husen menyerahkan kunci toko ke Yuli, saksi pertama kejadian tersebut.
"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu."
"Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," bebernya.
Dengan santai Husen lalu mengungkapkan alasannya memotong kepala dan tangan Irwan Hutagalung.
"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas nggak nyesel," ungkapnya.
3. Akui Sering Dipukuli sang Bos
Husen kemudian mengungkapkan, motif membunuh Irwan Hutagalung lantaran sakit hati sering dimaki dan dipukuli korban.
Baca juga: Setelah Bunuh Bosnya, Husen Sempat Nongkrong di Angkringan hingga Sewa PSK Pakai Uang Milik Korban
Pengakuan pelaku, ia dipukul oleh korban karena ada kesalahan kecil, seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.
"Ya namanya kerja baru satu bulan, 'kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.
Pelaku dipukuli korban menggunakan tangan kosong di bagian bagian mata, pelipis, dan dada.
Proses pemukulan sering dilakukan selepas dua minggu bekerja di tempat tersebut.
"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.
4. Klaim akan Dibunuh Korban
Husen juga mengaku dirinya mendapat ancaman pembunuhan dari sang bos.
Ancaman pembunuhan tersebut diterimanya saat akan keluar dari tempat usaha si bos tersebut.
Husen mengaku sempat ingin kabur dari tempat kerjanya itu lantaran tak betah.
Husen menyebut hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan, dilansir TribunJateng.com.
"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," klaimnya.
Diketahui, Husen baru saja masuk kerja di usaha isi ulang air galon tersebut.
Husen mengaku bisa masuk kerja di tempat itu karena saat kerja di burjo atau Warmindo dekat lokasi kejadian sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.
"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban," ujarnya.
5. Seloroh Husen Ditanya soal Upaya Kabur
Husen sempat berseloroh soal upaya kabur dirinya seusai membunuh sang bos, dan tidak langsung menyerahkan diri ke polisi.
Husen awalnya mengatakan dirinya kabur ke Banjarnegara ke rumah rekannya bernama Feri.
Hal itu lantaran rumah sang rekan kosong.
"Ya kalau saya langsung menyerahkan diri ke polisi keenakan pihak kepolisian, iya nanti nggak kerja," jawab Husen sambil tertawa, mengutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJateng.com/iwan Arifianto)