Populer Regional: Keluarga M Iqbal Zafarullah Tolak Autopsi - Detik-detik Habib Bahar Ditembak
Berikut berita populer regional mulai update insiden Plt Ketua Partai Golkar Kubu Raya terjun ke sungai hingga detik-detik Habib Bahar ditembak OTK.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews.com dimulai update dari insiden Plt Ketua Partai Golkar Kubu Raya M Iqbal Zafarullah terjun ke Sungai Kapuas.
Jasad Iqbal berhasil ditemukan setelah dua hari dilakukan upaya pencarian.
Kini keluarga menolak melakukan autopsi terhadap jasad Iqbal.
Kemudian terungkapnya sosok dari Briptu MK (28).
Briptu MK merupakan anggota Polsek Girisubo Polres Gunungkidul yang menjadi tersangka penembakan pemuda dalam acara dangdut.
Diketahui, Briptu MK sudah berstatus demosi saat kejadian.
Berita populer terakhir datang dari kasus dugaan penembakan terharap Habib Bahar bin Smith.
Ibunda Habib Bahar menceritakan detik-detik yang dialami oleh anaknya itu.
Disebutkan, merangkak keluar dari mobil setelah ditembak oleh orang tak dikenal (OTK).
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Jasad Plt Ketua Golkar Kubu Raya Ditemukan, Keluarga Tolak Autopsi, Saksi Kunci Bakal Diperiksa
Plt Ketua Partai Golkar Kubu Raya M Iqbal Zafarullah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin (15/5/2023) sekira pukul 18.49 WIB.
Jasad M Iqbal ditemukan Tim SAR di wilayah Sungai Kapuas, Kumpai, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalbar.
Lokasi penemuan jasad itu, diketahui berjarak 3 kilometer dari titik korban terjun di Sungai Kapuas.
Informasi tersebut, disampaikan Kepala Basarnas Pontianak, I Made Junetra, Senin (15/5/2023) malam.
"Hari ini pada pukul 18.49 WIB, korban berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan."
"Dengan jarak 2 Nautical Mile dari lokasi kejadian, tepatnya ke arah hilir," kata Junetra, Senin, dikutip dari TribunPontianak.com.
"Kami dari juga mewakili dari pimpinan mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat."
"Dan kami juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam proses operasi SAR terdapat kekurangan yang mungkin kurang berkenan," pungkasnya.
Setelah ditemukan, jasad M Iqbal kemudian dibawa oleh tim SAR ke RSUD dr.Soedarso, Pontianak.
Jenazah kemudian dibawa ke kediamannya di Komplek Anugerah Asri, Jalan Tabrani Ahmad, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, mengatakan sejatinya pihaknya ingin melakukan autopsi.
Namun, autopsi yang diharapkan bisa jadi satu di antara petunjuk itu, ditolak pihak keluarga.
2. Sosok Briptu MK, Anggota Polsek Girisubo yang Jadi Tersangka Penembakan Warga di Gunungkidul
Berikut ini sosok Briptu MK, anggota Polsek Girisubo Polres Gunungkidul yang menjadi tersangka penembakan seorang pemuda di Gunungkidul.
Diketahui, Aldi Aprianto, warga Dusun Wuni, Nglindur, Gunungkidul tewas setelah tertembak senjata api laras panjang yang dibawa Briptu MK saat menjalankan tugas pengamaman pada Minggu (14/5/2023).
Kini, Bripti MK telah ditetapkan sebagai tersangka.
Insiden itu bermula saat Briptu MK melakukan pengamanan acara orkes dangdut dalam rangka bersih Dusun Wuni, Girisubo sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat acara hampir selesai, pertunjukan orkes dangdut itu kemudian diwarnai kericuhan antar penonton.
Tersangka Briptu MK lantas naik ke atas panggung dengan tujuan untuk menengahi atau melerai keributan.
Pada saat itu tersangka dari atas panggung meminta senjata api yang dipegang oleh rekannya dengan tujuan diamankan, dikarenakan rekan yang membawa senjata itu masih junior daripada tersangka Briptu MK.
"Senjata tersebut lalu diberikan kepada tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (15/5/2023).
Rekan sesama anggota kepolisian pada saat itu menjelaskan bahwasannya posisi senjata dalam keadaan terisi amunisi.
"Tersangka mengganggukkan kepala tanda mengerti bahwa senjata tersebut dalam keadaan terisi dan kemudian senjata tersebut disandangkan oleh tersangka dengan laras menghadap ke bawah, namun tidak dilakukan pengecekan dan tidak mengunci senjata tersebut," ujarnya.
Ketika hendak melerai keributan, pada saat itu tersangka sedikit membungkuk untuk menegur salah satu penonton.
"Tanpa sengaja senjata api tersebut meletus dan mengenai korban sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," terang dia.
Briptu MK merupakan anggota Polsek Girisubo.
Pangkat Briptu atau Brigadir Polisi Satu yang disandang MK adalah pangkat terendah kedua setelah setelah Brigadir Polisi Dua (Bripda) dalam Bintara Polri.
Briptu MK diketahui berusia 28 tahun.
Sebelum mengalami insiden penembakan, Briptu MK rupanya sudah berstatus demosi.
3. Sosok Eko Ronggo, Divonis Hukuman Mati, Bunuh Pacar Hamil 7 Bulan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap dua terdakwa kasus pembunuhan wanita hamil.
Kedua terdakwa bernama Eko Ronggo Waskito (27) dan Agus Ariyono (37) melakukan pembunuhan terhadap korban yang sedang hamil 7 bulan pada Selasa, 15 November 2022.
Setelah melakukan pembunuhan, jasad korban dibuang ke Pantai Kukup dan jasadnya ditemukan di pantai Ngrawe, Gunungkidul.
Proses sidang putusan digelar di ruang sidang Garuda Pengadilan Negeri Wonosari, Selasa (16/5/2023).
Dalam persidangan tersebut, Gede Adi Muliawan selaku Hakim Ketua membacakan vonis terhadap kedua terdakwa.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati. Menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan," paparnya, Selasa, dikutip dari TribunJogja.com.
Sosok Eko Ronggo
Diketahui, otak pembunuhan berencana ini adalah Eko Ronggo Waskito.
Eko Ronggo mengajak Agus Ariyono untuk membunuh pacarnya yang berinisial RN karena tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan korban.
Pelaku masuk sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah tahun 2016.
Buntut perbuatan sadisnya, ia sudah dikeluarkan dari UNS.
Ia berasal dari Sukoharjo dan kini berusia 25 tahun.
Pelaku dan korban menjalin hubungan asmara, namun Eko Ronggo menganggap hubungan mereka hanya teman dekat.
4. Penjelasan Pihak Rumah Sakit soal Penembakan Habib Bahar bin Smith: Datang Sendiri ke RST
Habib Bahar bin Smith diketahui diduga menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK), Jumat (12/5/2023).
Penembakan terjadi di sekitar Pusdiklat Dishub, Kecamatan Kemang, Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Habib Bahar terkena tembakan di perutnya dan langsung menuju RS Terpadu Dompet Dhuafa, Kemang.
Hal tersebut diungkapkan pengacara Habib Bahar, Ichwan Tuankotta.
"Karena menurut beliau lagi mencoba mobil dari bengkel, beliau sendiri," kata Ichwan Tuankotta.
Mengutip TribunnewsBogor.com, pihak rumah sakit juga mengonfirmasi hal tersebut.
Aditya Kurniawan, Kabag Humas RST Dompet Dhuafa mengatakan, saat itu ada yang datang sendiri untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Iya betul, jadi pada Jumat malam itu ada seseorang yang kami duga Habib Bahar datang ke RST, informasi yang saya terima itu datang sendiri," ujarnya.
Saat ditanya soal luka yang diderita Habib Bahar, Aditya menjawabnya singkat.
"Betul luka di perut, terkait luka apa kami dari pihak rumah sakit belum bisa menyampaikan kepada teman-teman media karena menyangkut rekam medis pasien," kata dia.
Dilaporkan ke Polisi
Diketahui, kasus penembakan tersebut pun dilaporkan pihak Bahar bin Smith ke polisi.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo.
"Benar ada laporannya dengan nomor LP/--/B/V/2023/SPKT/POLSEK KEMANG/POLRES BOGOR/POLDA JABAR," ungkapnya seperti yang diwartakan TribunnewsBogor.com.
5. Ibunda Ceritakan Detik-detik Bahar bin Smith Ditembak: Merangkak Keluar dari Mobil
Habib Bahar bin Smith disebut menjadi korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) di Pusbang SDM Perhubungan di Desa Paburan, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).
Usai peristiwa yang terjadi, ibunda Habib Bahar bin Smith yang karib disapa Umi bercerita mengenai detik-detik bagaimana anaknya bisa tertembak.
Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, ibunda Habib Bahar mengungkapkan kronologi kejadian penembakan terhadap putranya.
Umi menggambarkan situasi mengerikan dengan darah berceceran di mobil pasca penembakan.
Ia merinci bagaimana putranya harus merangkak keluar dari mobil dalam kondisi terluka.
"Habib Bahar itu waktu keluar (dari mobil) merangkak. Darah (berceceran) di tempat pegangan, nanti (momen itu) akan diviralkan," kata Umi Habib Bahar bin Smith di kanal YouTube Mahesa Al Bantani.
Lebih lanjut, Umi memberitahu, jika pakaian Habib Bahar bin Smith berlumur darah.
Tak hanya itu, Umi juga memaparkan, jika anaknya ditembak menggunakan senjata api yang senyap.
"Coba lihat baju yang bolong, kalau orang lain itu udah mati. Senjatanya itu yang kedap suara," paparnya.
Umi pun menegaskan jika baju yang dikenakan Habib Bahar bin Smith langsung disimpan.
"Baju dan di mobil itu banyak darah. Ini bajunya tidak dicuci, ini disimpan jadi bukti," tegasnya.
(Tribunnews.com)