Identitas Kuwat Santosa Korban Mbah Slamet Teridentifikasi dari Pemeriksaan Tulang Iga Lubang 6B
Identitas Kuwat Santosa ini diketahui setelah Polda Jateng melakukan pemeriksaan DNA terhadap jenazah korban.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Kuwat Santosa, seorang warga asal Yogyakarta menghilang sejak 4,5 hingga 5 tahun lalu sebelum akhirnya diketahui sebagai salah satu dari korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet.
Selama menghilang, keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Kuwat Santosa.
Namun Kuwat tak juga ditemukan.
Hingga akhirnya keluarga mendapat informasi dari kepolisian bahwa Kuwat Santosa sudah meninggal.
Baca juga: 4 Jenazah Korban Dukun Slamet Masih Misteri, Polres Banjarnegara Buka Posko Laporan Orang Hilang
Dia menjadi korban pembunuhan sang dukun pengganda uang, Mbah Slamet.
Bagaimana awal mula diketahuinya identitas Kuwat Santosa?
Menurut Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, identitas Kuwat Santosa ini diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan DNA terhadap jenazah korban.
Pemeriksaan DNA dilakukan oleh tim DVI Polda Jateng dipimpim dr Sumihastry.
"Hasil pemeriksaan dibuktikan secara genetik bahwa tulang iga Mr X Lubang 6B terindentifikasi sebagai Kuwat Santosa ST, ayah biologis dari Nurul Wasiatil Fadilah asal dari Yogyakarta," ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dalam rilisnya, Kamis (25/5/2023).
Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, proses pemeriksaan DNA lanjutan dengan barang bukti pembanding dari keluarga dengan profil DNA dari 4 sampel tulang yang belum teridentifikasi.
Dan hasilnya secara genetik bahwa korban adalah Kuwat Santosa.
Baca juga: Turunkan Alat Berat, Petugas Perluas Area Pencarian Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet
Polda Jateng sudah informasi ini kepada keluarga korban.
Dikatakan Kombes Iqbal, Polres Banjarnegara akan memfasilitasi apabila keluarga menginginkan pengambilan jenazah.
Sementara itu terhadap jenazah yang belum teridentifikasi, tim DVI masih menerima data pembanding untuk antemortem.
Jenazah Langsung Dimakamkan
Sementara itu jenazah Kuwat Santosa, tidak dibawa ke rumah duka di Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Jenazah disemayamkan di Masjid Ar Rahmah untuk disalatkan dan langsung dimakamkan.
Sekitar pukul 17.40 WIB ambulans yang membawa jenazah Kuwat Santosa tiba di Masjid Ar Rahmah Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Jenazah kemudian dibawa masuk ke dalam masjid untuk disalatkan.
Usai disalatkan, jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju pemakaman umum Nglarang.
Sekitar pukul 18.09 WIB, jenazah Kuwat Santosa kemudian dimakamkan.
Tampak hadir dari pihak keluarga dan beberapa warga masyarakat.
Baca juga: Pria di Lampung yang Kenalkan Korban dengan Mbah Slamet Diamankan, Ada Kemungkinan Pelaku Bertambah
Kuwat Santosa Tinggalkan 2 Anak
Salah satu kerabat Kuwat Santosa sekaligus Ketua RT 004, Supriyadi mengatakan dari hasil test DNA memang dipastikan jika jenazah adalah Kuwat Santosa.
"Iya, karena sudah di DNA, itu sudah 99,9 persen itu akurat identik atas nama Kuwat Santosa. Ciri-cirinya juga sudah lama," ujar Supriyadi saat ditemui di usai pemakaman jenazah Kuwat Santosa, Kamis (25/05/2023).
Supriyadi menyampaikan Kuwat Santosa memang sudah lama pergi meninggalkan rumah.
Keluarga juga tidak mengatahui keberadaan Kuwat Santosa.
"Kalau perginya saya kurang tahu, perkiraan kalau enggak 5 tahun, 4,5 tahun pergi dari rumah. Enggak tahu pergi kemana, enggak ada yang dipamiti," ucapnya.
Keluarga juga sudah berusaha mencari keberadaan Kuwat Santoso.
Akhirnya, keluarga dihubungi pihak Kepolisian terkait dengan korban dari dukun palsu pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Selasa kemarin baru diberitahu (hasil identifikasi). Kan lama identifikasi," ungkapnya.
Kuwat Santosa kata Supriyadi meninggalkan satu istri dan dua orang anak.
Jenazah Kuwat Santosa memang tidak dibawa ke rumah duka.
Jenazah dibawa ke Masjid Ar Rahmah Malangrejo untuk disalatkan dan langsung dimakamkan.
"Dibawa ke masjid dulu disalatkan, terus dimakamkan," ujarnya.
28 Laporan Orang Hilang
Di sisi lain polisi masih terus melakukan pencarian korban-korban pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet.
Polres Banjarnegara dibantu relawan melakukan penggalian mencari korban dukun pengganda Tohari menggunakan alat berat.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, sampai dengan saat ini Posko DVI terima 28 laporan orang hilang.
Sementara terkait update aktivitas posko antemortem atau posko DVI di Polres Banjarnegara, berdasar catatan petugas, sebanyak 22 orang telah melaporkan kehilangan kerabat atau anggota keluarganya ke posko tersebut.
Di antaranya pelapor yang melaporkan 2 orang hilang sebanyak 6 pelapor.
Korban pembunuhan yang sudah ditemukan adalah 12 jenazah.
Dari 12 jenazah yang sudah ditemukan, berikut updatenya:
a. Sudah diambil oleh pihak keluarga 8 (delapan) jenazah, yaitu :
- 1 (satu) jenazah dari Sukabumi a.n. PARYANTO.
- 2 (dua) jenazah dari Lampung a.n. :
(a). IRSAD
(b). WAHYU TRININGSIH.
-2 (dua) jenazah dari Magelang a.n. :
(a). THERESIA
(b). OKTA ALI ABRIANTO
- 1 (satu) jenazah dari Palembang a.n. MULYADI PRATAMA.
-2 (dua) jenazah dari Lampung a.n. :
(a). SUHERI.
(b). RIANI.
(b) 4 (empat) jenazah (rangka) yang sudah ditemukan dan dilakukan identifikasi, dikubur kembali di Desa Balun, Kec. Wanayasa, Kab. Banjarnegara.
Posko Polres Banjarnegara masih membuka pengaduan orang hilang dan pelayananan ante mortem.
Awal Mula Terbongkarnya Kejahatan Mbah Slamet
Kasus pembunuhan berantai berkedok menggandakan uang yang dilakukan Mbah Slamet terungkap setelah ada laporan orang hilang dari anak korban Paryanto.
Kasus tersebut terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.
Paryanto ternyata sempat mengirim pesan WhatsApp kepada anaknya tentang lokasi rumah Mbah Slamet.
Anaknya lantas melapor ke polisi.
Mbah Slamet kemudian diamankan polisi pada Minggu (2/4/2023).
Setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.
Diketahui bahwa pelaku mengubur belasan korbannya di hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, tak jauh dari rumahnya.
"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sejumlah mayat lain," ucap Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
Sumber: (Polda Jateng) (Tribun Jateng) (Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kuwat Santosa Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Sudah 5 Tahun Tinggalkan Rumah