5 Fakta Demo Ponpes Al Zaytun: Syekh Panji Gumilang Tak Gentar hingga Respons Ridwan Kamil dan MUI
erikut fakta-fakta demo di Ponpes Al Zaytun mulai Syekh Panji Gumilang tak gentar hadapi pendemo hingga respons Ridwan Kamil dan MUI.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan warga yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) melakukan demo di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.
Massa menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk salah satunya meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun tangan mengusut dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang mengaku tak gentar lembaga pendidikannya didemo ribuan massa.
Pada akhirnya demo berjalan panas saat adanya aksi dorong antara peserta aksi dan pihak kepolisian yang mengamankan Ponpes Al-Zaytun.
Berikut fakta-fakta demo di Ponpes Al-Zaytun dirangkum dari TribunCirebon.com, Jumat (16/6/2023):
Baca juga: Demo di Ponpes Al Zaytun Tak Buahkan Hasil, Massa Ancam akan Datangi Istana Negara dan Kementerian
1. Pernyataan Syekh Panji Gumilang
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang terlihat mendatangi langsung di lokasi demo pada Kamis (15/6/2023) pagi.
Dengan peci dan kacamata hitamnya, ia memberikan pernyataan kepada rekan media.
Ia seolah tak gentar akan menghadapi ribuan masa yang mendemo Ponpes Al-Zaytun.
Bahkan, Syekh Panji Gumilang merasa tidak butuh pengamanan dari pihak kepolisian.
"Polisi harusnya berjaga saja di luar, amankan saja yang hari ini mau mendemo," tegasnya.
2. Pengamanan lokasi demo
Ribuan personel gabungan diturunkan untuk mengamankan demo.
Terpantau juga, kawat berduri ditempatkan di sepanjang pintu masuk Ponpes Al-Zaytun.
Sejumlah anjing herder tampak berada di lokasi demo.
Dari informasi yang ada, anjing tersebut disiapkan oleh pihak Ponpes Al-Zaytun.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, petugas pengamanan berasal dari pihaknya dengan dibantu jajaran dari Korps Brimob Polda Jabar dan Polres tetangga.
Diketahui juga, aksi tidak hanya digelar oleh Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Pihak Ponpes Al-Zaytun turut mengerahkan massa tandingan.
"Selain surat dari FIM, kami juga mendapat surat dari pihak Ponpes soal aksi yang sama," ujar dia.
"Tugas hari ini kita melakukan pengamanan," tambah M Fahri.
Baca juga: Populer Regional: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga - Tabungan Siswa Rp112 Juta Hilang
3. Lagu Yahudi bergema
Kejadian menarik datang saat massa dari Ponpes Al-Zaytun menunggu kedatangan massa FIM.
Bergema nyanyian dari lagu Yahudi berjudul Shalom Aleichem.
Lagu berbahasa ibrani itu dilantunkan oleh massa Ponpes Al-Zaytun.
Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu dangdut.
"Sekarang giliran kita nyanyikan lagu berbahasa ibrani," ujar koordinator massa dari pihak Ponpes Al Zaytun.
4. Tuntutan pendemo
Koordinator aksi FIM, Jamal Wibisono mengungkapkan ada sejumlah tuntuan yang pihaknya suarakan.
Tuntutan pertama FIM mendesak MUI Jawa Barat untuk mengusut dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.
"Tuntutan kedua, soal adanya dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang," kata Jamal.
FIM meminta polisi mengusut kasus tersebut.
Jamal melanjutkan, untuk tuntutan ketiga terkait Ponpes Al-Zaytun diduga merampas tanah milik warga.
Namun pada akhirnya, tuntutan-tuntutan tersebut tidak berhasil disuarakan.
Massa FIM dihalau petugas agar tidak mendekat ke Ponpes Al-Zaytun.
"Hasilnya nihil demo hari ini," ujar Koordinator aksi Syahid Mukhlisin.
Baca juga: Ridwan Kamil Diminta Menegur Pengurus Al Zaytun agar Tidak Menyampaikan Pernyataan Kontroversi
5. Respons MUI dan Ridwan Kamil
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar menjelasakan, pihaknya akan membentuk tim khusus menindak lanjuti laporan dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.
Tim beranggotakan MUI Jabar, Pemrov Jabar, Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi.
Rafani menilai, Ponpes Al-Zaytun memiliki indikasi mengajarkan ajaran sesat.
"Kalau terkait dengan kriteria ke sesatan sudah banyak yang menyimpanglah sebetulnya," katanya.
Oleh karenanya, ia berharap tim khusus segara bekerja dan mengungkap kebenaran Ponpes Al-Zaytun.
Selain itu, Syekh Panji Gumilang juga diminta tidak lagi menyampaikan pernyataan yang membuat gaduh.
"Kami juga Jabar ingin segera selesai ini kasus Al-Zaytun jangan terus-terusan Panji Gumilang itu menyampaikan pernyataan yang kontroversial," tegas Rafani.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat hingga kini masih menunggu fatwa dari MUI terkait Ponpes Al-Zaytun.
Meskipun demikian, Ridwan Kamil juga menggelar rapat untuk membahas masalah ini.
"Kami menunggu rekomendasi dari mereka (MUI)," katanya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunCirebon.com/Nazmi Abdurahman/Handhika Rahman)