Populer Regional: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga - Tabungan Siswa Rp112 Juta Hilang
Berikut berita populer regional mulai aksi demo yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun hingga kabar soal hilangnya uang tabungan siswa.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai aksi demo yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Ribuan warga dikabarkan mengepung pondok pesantren pimpinan Syekh Panji Gumilang itu.
Polisi pun diterjunkan untuk mengamankan situasi.
Kemudian ada momen Hercules bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hercules mengaku pertemuannya dengan putra Presiden Joko Widodo hanya mengobrol biasa.
Dalam kesempatannya, ia juga berbicara kesiapannya mendukung Gibran jika nanti ingin maju dalam Pilgub DKI Jakarta.
Baca juga: Populer Internasional: Putin Sebut Ukraina Rugi Besar setelah Serangan Balasan - Sidang Donald Trump
Berita populer terakhir ada kabar soal hilangnya uang tabungan siswa di SD Negeri 2 Kondongjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Ada sebanyak 17 siswa yang menabung hingga mencapai Rp112.576.000.
Pihak sekolah mengatakan, uang tersebut dikelola oleh koperasi yang sedang kolaps, sehingga uang tidak bisa langsung dikembalikan.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga, Nyanyian Lagu Yahudi Shalom Alecheim Menggema di Lokasi Demo
Pondok pesantren Al-Zaytun Indramayu didemo warga hari ini, Kamis (15/6/2023).
Massa yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) tersebut akan mengerahkan massa sebanyak 5.000 orang.
Mereka menuntut agar dugaan aliran sesat di dalam Ponpes Al Zaytun bisa diusut tuntas.
Syekh Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu tampak tak getar soal wacana demo besar-besaran yang akan dilakukan warga.
Pihak ponpes justru sudah menyiapkan ribuan massa lainnya untuk aksi tandingan.
Pada kesempatan itu, Syekh Panji Gumilang bahkan meninjau langsung gerbang utama ponpes yang sudah dipasang barikade oleh polisi.
Panji Gumilang mengaku ingin melihat langsung siapa yang ingin mendemonya hari ini.
"Polisi harusnya berjaga saja di luar, amankan saja yang hari ini mau mendemo," ujar dia.
Panji Gumilang mengatakan, bahwa ponpes yang dipimpinnya itu adalah aset nasional. Ia juga seorang nasionalis.
Sementara itu, massa tandingan dari pihak pondok pesantren diketahui sudah bersiaga sejak pagi tadi.
Mereka bahkan terus melafalkan doa melalui pengeras suara sembari menunggu massa aksi di gerbang utama Ponpes Al Zaytun.
2. Hercules Bertemu Gibran di Balai Kota Solo, Mengaku Siap Mendukung Gibran Maju Pilkada DKI Jakarta
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming bertemu dengan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).
Hercules yang mendukung Prabowo sebagai calon Presiden Indonesia 2024 mengaku ingin membangun hubungan baik dengan Gibran.
Menurut Hercules hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup baik dan perlu dilanjutkan ke Gibran.
"Ngobrol-ngobrol aja, ngobrol biasa. Nggak, nggak ada masalah apa-apa. Saya kan dulu kan pendukung papi kan, Pak Presiden untuk Gubernur DKI (Jakarta) waktu itu," ujar Hercules kepada TribunSolo.com.
"Ternyata nggak disangka akhirnya saya ketemu juga sama beliau (Gibran). Ya ini sharing-sharing aja, ngobrol banyak, ngobrol soal kota Solo," tambahnya.
Saat ditanya kedatangannya terkait isu Gibran bakal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, Hercules mengatakan putra Jokowi enggan membahas itu dalam pertemuan kali ini.
"Oh saya siap, tadi bicara sama beliau, seandainya beliau ada pilih ke sana (DKI), ya tadi saya ngobrol sama beliau, beliau sih (ngomong) nggak. Dan cuma ketawa-ketawa aja sih," ujar Hercules.
Dia pun mengaku sudah mendengar rumor soal Gibran menuju DKI 1 tersebut dan dirinya juga siap mendukung.
"Ya dengar-dengar (isu) kaya gitu sih soal mas Gibran, terus (saya) siap," terangnya.
Bila hal itu benar terwujud, Hercules pun siap pasang badan mendukung Gibran.
"Oh pasti, saya kan tidak bisa dibeli sama orang. Kalau dukung ya artinya yakin," kata Hercules.
Kedatangan ke Balai Kota Solo ini diakui Hercules merupakan pengalaman pertama kali dirinya.
3. Ibu Rumah Tangga di Pati Jateng Ditemukan Tewas Sambil Peluk Bayinya
Seorang ibu rumah tangga, Budiati (31), warga Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia sembari memeluk bayinya, Rabu (14/6/2023) malam.
Warga Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, itu pertama kali ditemukan suaminya, Mashuri (35).
Mashuri baru pulang ke rumah setelah beberapa hari bekerja di Kabupaten Rembang.
”Tadi malam suaminya pulang sekitar pukul 21.20 WIB,” ujar Ketua RT setempat, Wahyu, Kamis (15/6/2023).
Mashuri langsung keluar rumah dan meminta pertolongan warga sekitar.
Warga sekitar langsung berbondong-bondong datang.
”Dia bilang tubuh istrinya kaku. Ada luka gosong-gosong (lebam) di pipi,” ungkap Wahyu.
Ketiga anak mereka juga ditemukan dalam keadaan lemas.
Budiati tampak memeluk anak bungsunya yang masih bayi berusia satu bulan.
Sementara dua anak lainnya yang berusia empat dan dua tahun memeluk punggung Budiati.
“Saat saya kesana, keadaannya memang sudah meninggal dunia dalam keadaan memeluk bayinya. Anak bayinya saya larikan ke rumah sakit karena sudah dehidrasi,” ujar dia.
4. Perwira Polisi di Musi Rawas Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala, Polda Sumsel Bentuk Timsus
Kepala Unit Pamilan Polres Musi Rawas, Aipda Paimbonan ditemukan tewas di kawasan komplek perkantoran Pemkab Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Dilansir dari Sripoku.com, pertama kali jenazah korban ditemukan oleh warga.
Dari pantauan di lokasi ditemukan bercak darah yang sudah ditimbun menggunakan pasir.
Selain itu juga ditemukan luka di kepala korban.
Lokasi temuan jenazah tersebut jauh dari pemukiman penduduk dan sepi dari aktivitas warga.
Di sekitar lokasi, hanya ada komplek ruko milik Pemkab Musi Rawas, yang jaraknya kurang lebih 100 hingga 200 meter dari TKP.
Barisan ruko itu banyak yang kosong dan tak berpenghuni.
Sedangkan jika dari Polres Musi Rawas, jaraknya cukup jauh, dan bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan kendaraan roda dua dengan kecepatan tak kurang dari 60 km/jam.
Lokasi penemuan jenazah Aipda Paimbonan merupakan, bangunan pelataran Pasar Induk Agropolitan Center yang dulunya diperuntukan bagi pedagang, namun sudah terbengkalai sejak beberapa tahun lalu.
Saat pagi hari, lokasi tersebut sepi dari aktivitas warga dan hanya ada warga yang lalu lalang untuk pergi ke kantor.
Namun, dibeberapa ruko yang jaraknya kurang lebih 100 hingga 200 meter, memang terdapat aktivitas perkantoran, dan perkampusan.
Terkadang, saat pukul 10.00 WIB keatas, ada beberapa pedagang yang biasanya berjualan di sekitar embung buatan yang lokasinya sekitar 50 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Aipda Paimbonan.
5. Siswa di Pangandaran Nabung hingga Ratusan Juta, saat akan Diambil Pihak Sekolah Bilang Uang Tak Ada
Uang tabungan milik siswa kelas 6 SD di Pangandaran, Jawa Barat, tiba-tiba hilang.
Kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 2 Kondongjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Total ada 17 siswa kelas 6 yang uang tabungannya hilang.
Dari 17 siswa yang menabung tersebut, terkumpul uang tabungan sebanyak Rp112.576.000.
Saat orang tua siswa akan mengambil, pihak sekolah belum bisa memberikan tabungan tersebut.
Widiansyah, salah satu orang tua siswa, mengatakan sekolah belum mengembalikan tabungan siswa yang telah lulus.
"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi, belum ada sepeserpun."
"Orang tua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah kepada TribunPriangan.com melalui WhatsApp, Senin (12/6/2023) siang.
Mulanya, pihak orang tua siswa menanyakan uang tabungan.
Namun pihak sekolah mengatakan bahwa tidak ada uang.
"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang," ucapnya.
Pihak sekolah mengatakan, uang tabungan para siswa tersebut berada di koperasi dan di tangan guru yang sudah pensiun.
"Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," ucap Widiansyah.
(Tribunnews.com)