Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhadjir Effendy Menilai Polemik Ponpes Al Zaytun Termasuk Masalah Sensitif: Kita Harus Hati-hati

Menko PMK Muhadjir Effendy menilai polemik Ponpes Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jabar ini sebagai masalah yang sensitif dan kompleks.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Muhadjir Effendy Menilai Polemik Ponpes Al Zaytun Termasuk Masalah Sensitif: Kita Harus Hati-hati
SURYA/SURYA/IPUNK PURWANTO
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy memberikan keterangan kepada awak media saat acara Halal bihalal bersama warga Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/4/2023). | Menko PMK Muhadjir Effendy menilai polemik Ponpes Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jabar ini sebagai masalah yang sensitif dan kompleks. (SURYA/PURWANTO) 

Akibatnya, banyak yang menilai Ponpes yang berada di Indramayu ini memiliki ajaran yang menyimpang dan sesat.

Bahkan banyak juga yang meminta Ponpes Al Zaytun ini dibubarkan dan Panji Gumilang ditangkap.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Kembali Didemo, Massa Tandingan Sudah Berjaga untuk Halau Pendemo

MUI Indramayu Larang Masyarakat Menyekolahkan Anak di Pondok Pesantren Al Zaytun

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang usai diperiksa Bareskrim Polri, Jakarta. Selasa (19/7/2011) Panji Gumilang diperiksa selama 8 Jam dan dengan dicecar 23 pertanyaan. Paji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pemalsuan akta yayasan (TRIBUNNEWS.COM/MBR/ZHARFAN PRASETYO)
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang usai diperiksa Bareskrim Polri, Jakarta. Selasa (19/7/2011) Panji Gumilang diperiksa selama 8 Jam dan dengan dicecar 23 pertanyaan. Paji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pemalsuan akta yayasan (TRIBUNNEWS.COM/MBR/ZHARFAN PRASETYO) (/TRIBUNNEWS.COM/MBR/ZHARFAN PRASE)

Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI cabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat KH Satori melarang masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak di pondok pesantren Al Zaytun.

Pihaknya menilai, ajaran ponpes tersebut tidak sesuai dengan akidah dan syariat ajaran Islam pada umumnya.

Ia mencontohkan, pernyataan Panji Gumilang soal ibadah haji cukup dilakukan di tanah air karena Indonesia juga merupakan tanah yang suci sangat tidak sesuai.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat, Indramayu khususnya jangan ikut pendidikan di Al Zaytun sebab akidah dan syariat peribadatan yang dijalankan tidak sama dengan umat muslim umumnya," ujar Satori, Rabu (21/06/2023).

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Disebut Bisa Dibubarkan Kemenag jika Melanggar, Kini Diminta Terbuka dan Kooperatif

Berita Rekomendasi

Karena itu untuk menghindari terjadinya perdebatan dengan keluarga maupun lingkungan setempat, pihaknya meminta pemerintah hadir mengusut ponpes Al Zaytun.

"Kami mengharapkan sekali memohon kepada pemerintah segera menyelesaikan kemelut, keresahan seluruh masyarakat khusus Indramayu karena viralnya pernyataan Panji Gumilang," harap dia.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Pemprov Jabar terus melakukan investigasi di Pondok Pesantren Al Zaytun terkait aspek keagamaan dan akidah.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun membentuk, tim khusus untuk mencari fakta.

Baca juga: Soal Polemik Ponpes Al-Zaytun, Wakil Gubernur Siapkan Tindakan hingga Panji Gumilang akan Dipanggil

"Sudah saya sampaikan hari ini diturunkan Tim Investigasi. Karena selama ini semua yang mencari fakta dan datanya sering ditolak apa dan sebagainya," ungkap dia.

Ia pun berharap pihak Ponpes Al Zaytun bisa bersikap kooperatif.

"Kalau tidak kooperatif tentunya disimpulkan berarti mereka tidak taat pada aturan melawan upaya hukum dan lain-lain, nanti ada konsekuensi yang tentunya akan kita sampaikan," sambungnya lagi.

Nantinya, hasil investigasi dari tim khusus tersebut akan disampaikan ke publik.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkiat Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas