Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Mahasiswa Unitri Malang Tewas karena Dikeroyok dan Bunuh Diri, Ini Kata Pihak Kampus

Sebanyak 2 mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang meninggal. Satu mahasiswa tewas karena dikeroyok, satu lagi karena bunuh diri.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Dua Mahasiswa Unitri Malang Tewas karena Dikeroyok dan Bunuh Diri, Ini Kata Pihak Kampus
SuryaMalang.com /Istimewa
LOKASI KEJADIAN - Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang tewas akibat bentrokan antarmahasiswa, Minggu (25/6/2023) dini hari. Peristiwa berdarah itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Krisnael asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati

TRIBUNNEWS.COM - Dua mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jawa Timur dikabarkan meninggal. 

Mahasiswa prodi Agribisnis Fakultas Pertanian bernama Krisnael Murri meninggal dunia karena dikeroyok teman-temanya yang mabuk di sebuah kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Sabtu (24/6/2023).

Sedangkan mahasiswi angkatan 2018 bernama Fransisca meninggal karena bunuh diri.

Di mata Kaprodi Agribisnis Ninin Khoirunnisa, sosok Murri dikenal tidak ada masalah.

"Memang saya gak hafal satu-satu mahasiswa. Kuliahnya juga biasa saja dan tidak ada masalah. Bahkan sebelum kejadian itu, ia menghadap saya minta tanda tangan karena Selasa (27/6/2023), ia akan seminar proposal (sempro)," jelas Ninin saat dihubungi Tribun Jatim Network.

Baca juga: Sosok Mahasiswa di Malang yang Tewas Dikeroyok Teman, Akan Ikuti Seminar Proposal Minggu Ini

Ia menyatakan tidak tahu pasti masalahnya apa yang menimpa Murri. Yang jelas bukan kegiatan kampus.

BERITA TERKAIT

"Mungkin kegiatan orda. Murri termasuk yang diundang. Tapi yang mengundang juga tidak tahu siapa," jawabnya.

Ia menyebut Murri adalah mahasiswa angkatan 2018.

"Tadi pagi saya juga lewat Tegalgondo tapi gak tahu ada kejadian itu. Sebab saya fokus mengurus mahasiswa saya lain yang bunuh diri," jawabnya.

Namanya Fransisca. Jadi ada dua mahasiswanya yang meninggal dunia kemarin.

Ia menyebut jika mahasiswa yang satu angkatan dengan Murri itu sudah menyelesaikan ujian skripsinya tahun lalu.

"Tapi ia belum melaksanakan revisi skripsinya sehingga belum bisa diwisuda," jawabnya. Saat ia mendapat informasi mahasiswanya bunuh diri, ia merasa lemas. Kedua mahasiswa itu disemayankan di Gotong Royong.

Baca juga: Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok Teman, Polda Siagakan 60 Anggota Brimob hingga Kronologi

Malam ini bergantian dipulangkan ke daerahnya. Almarhum Murri ke Sumba dan Fransisca ke Manggarai NTT.

"Kedua almarhum disemayamkan di Pavilium Anggrek," jawabnya.

Sebagai KPS, ia memang tidak tahu detil permasalahan tiap mahasiswa jika mereka ada masalah. Ia berharap pada mahasiswanya agar tidak segan bercerita jika ada masalah.

"Sebagai orangtua di Malang, jika diceritakan pasti dicarikan solusinya," jawab dia.

Ia juga sudah meminta para mahasiswanya tidak keluar kos malam ini karena kondisi tidak kondusif di kawasan Tlogomas, kawasan yang mengarah ke kampus Unitri.

Sementara itu, pascakejadian itu, polisi menerjunkan Brimob untuk mengantisipasi kembali terjadinya kerusuhan antar mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang usai Krisnael Murri (23) mahasiswa jurusan Agribisnis tewas dikeroyok teman-temannya.

Kurang lebih sebanyak 60 personel Brimob Polda Jatim untuk menjaga keamanan sekitar sekitar lokasi kejadian pengeroyokan.

Baca juga: Dua Kelompok Mahasiswa di Malang Terlibat Bentrok, Satu Orang Tewas

Kabag Ops Polres Malang, Kompol M Bagus Kurniawan mengatakan, mereka terbagi menjadi dua pleton.

Nantinya mereka akan siaga di Polsek Karangploso dan Polsek Dau.

"Menindaklanjuti pencegahan melebarnya masalah, kami datangkan Brimob dua pleton," ucap Bagus ketika dikonfirmasi.

Bagus menyebutkan massa dalam aksi jumlahnya kerusuhan tersebut jumlahnya 60 sampai 100 orang. Sehingga perlu adanya penambahan personel.

Selain menerjunkan Brimob, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan terhadal tokoh masyarakat wilayah Indonesia Timur.

"Kami sudah pendekatan ke tokoh masyarakat, Kapolsek Dau dan Kapolsek Karangploso, mereka sepakat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)," paparnya.

Sementara itu, usai kerusuhan Minggu dini hari, Bagus mengatakan situasinya saat ini sudah aman. Baik dari kondisi lalu lintas hingga masyarakat telah beraktivitas sebagaimana mestinya.

Baca juga: Mahasiswa di Makassar Rekam Tetangga Kos dari Ventilasi, Pelaku Ancam Sebarkan Video Asusila Korban

"Samping kos-kosan tetap berjalan, di lokasi juga masih ada petugas gabungan antara polsek, polres, dan koramil setempat," jelasnya.

Hanya saja untuk tempat kejadian perkara (TKP) yakni kafe dan sekitarnya dipasang garis polisi.

"Kurang lebih tiga ruas kafe itu kira police line," tukasnya.

Tak hanya itu saja, Satreskrim Polres Malang saat ini tengah melakukan penyelidikan atas meninggalnya Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Minggu (25/6/2023).

Proses penyelidikan tersebut di antaranya mendalami keterangan dari beberapa saksi.

"Kita masih intens melaksanakan pemeriksaan kepada para saksi," ujar Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

Selain itu, polisi juga melakukan pendataan siapa saja yang datang pada saat kejadian Minggu dini hari.

Baca juga: Konten Sindir Fasilitas Minim di Tempat KKN Viral, Aksi Mahasiswa di Padang Dianggap Sensitif

"Ada sekitar tiga saksi dan bisa lebih yang kami minta keterangan, saat ini di Polres Malang," paparnya.

Taufik menambahkan, dari para saksi yang diperiksa bisa saja statusnya naik menjadi tersangka.

Namun, kini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan dan petunjuk atas kejadian tersebut.

Untuk informasi selanjutnya, Taufik mengatakan akan segera menyampaikannya dalam pers rilis.

"Mohon beberapa pihak menahan diri agar tidak tersulut berita hoaks. Nanti berita resmi akan disampaikan dalam pers," tukasnya.

Untuk diketahui, terjadi bentrokan dan pengeroyokan mahasiswa yang diduga berasal dari wilayah timur, di Malang, Jawa Timur, Minggu (25/6/2023) dini hari.

Peristiwa itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Akibat bentrokan dan pengeroyokan itu, Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri) meninggal dunia.

Diketahui, Krisnael merupakan mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Krisnael meninggal akibat luka tusukan yang berjumlah lebih dari satu.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok, Tiada saat Mau Seminar Proposal: Tak Bermasalah di Kampus

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas