Banjir di Tanggamus Lampung, Dua Rumah Warga Hanyut dan 5.008 Jiwa Terdampak
Meskipun wilayah terdampak banjir dengan tinggi muka air hingga 80 cm, tidak ada warga yang melakukan pengungsian dan bertahan di rumah masing-masing
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Dua rumah warga di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, hanyut akibat banjir yang terjadi Kamis (29/6/2023).
Tidak ada laporan korban jiwa saat banjir menerjang wilayah tersebut.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, banjir melanda banyak desa di Kecamatan Semaka.
Sebanyak 10 desa terdampak genangan setelah hujan dengan intenstias tinggi turun di wilayah tersebut.
"Meskipun wilayah terdampak banjir dengan tinggi muka air hingga 80 cm, tidak ada warga yang melakukan pengungsian. Mereka bertahan di rumah masing-masing," katanya, Jumat, (30/6/2023).
Sepuluh desa tergenang banjir yaitu Desa Srikaton, Sukajaya, Kacapura, Sukaraja, Sidodadi, Bangunrejo, Sripurnomo, Pardawaras, Waykerap dan Sedayu.
Baca juga: Warga Keluhkan Kondisi Jakarta yang Kerap Banjir, Ganjar Pranowo: Nanti Aku Ngomong ke Pemprov
Menurutnya, BPBD juga melaporkan adanya longsoran materal di beberapa titik seperti batu, lumpur dan kayu.
"Kondisi ini menyebabkan akses jalan tertutup. Proses pembersihan kondisi jalan lintas barat masih dalam pengerjaan oleh dinas terkait," katanya.
Berdasarkan data pascabencana 1.252 KK atau 5.008 jiwa terdampak kejadian tersebut. Rumah terdampak sebanyak 1.252 unit, dua di antaranya hanyuk. Sedangkan 3 lain mengalami rusak berat.
Di sektor pertanian, lahan seluas 149, 45 hektar terendam banjir. Pada fasilitas umum, BPBD mencatat bronjong rusak berat 1 unit dan bangunan terendam berupa fasilitas ibadah 3 unit dan pendidikan 2.
Wiilayah Kecamatan Semaka masih berpeluang hujan petir pada malam hari. Pada esok hari (30/6), prakiraan cuaca masih berpelung hujan petir – hujan ringan di wilayah ini.
Menghadapi bahaya banjir, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siap siaga dan waspada. Apabila ketinggian banjir mulai meningkat, warga dapat melakukan evakuasi mandiri atau dengan bantuan petugas setempat. Persiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat aman.
"Pemerintah daerah dapat mempersiapkan tempat evakuasi atau pengungsian sementara di tempat aman. Pelayanan dasar, seperti dapur umum dan kesehatan, dapat diaktifkan untuk membantu warga masyarakat terdampak banjir," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.