2 Mahasiswa Asing Universitas Brawijaya Hilang Terseret Ombak di Malang, Fakultas Kirim Tim ke TKP
Dua orang mahasiswa asil Universitas Brawijaya (UB) Malang dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Malang
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
Lokasi kejadian juga masih diselimuti cuaca yang kurang baik serta ombak yang tinggi.
Holipah menjelaskan, mahasiswa pertukaran tersebut memiliki jadwal kegiatan mulai tanggal 3-28 Juli 2023, salah satu kegiatannya di Pantai Panjang
Baca juga: Terseret Ombak Pantai Pangandaran saat Hendak Menolong Rekan yang Tenggelam, Ramdani Belum Ditemukan
"Dalam kegiatan itu, ada 29 orang, 17 orang adalah mahasiswa asing pertukaran, 12 lainnya adalah mahasiswa FK UB," ujar Holipah saat gelar konferensi pers di Gedung FK Sabtu (8/7/2023).
Holipah menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan sebuah kerutinan yang dilakukan oleh mahasiswa pertukaran.
"Jadi kegiatan ini adalah kegiatan mahasiswa. Kerja sama dengan pihak EO travel. Mereka berangkat kemarin dan sempat menginap," ungkapnya.
Selain dua mahasiswa asing tersebut, pihak EO juga melaporkan ada tiga orang lainnya yang hilang dari pihak EO.
Jadi, total ada lima orang yang hilang.
Baca juga: Said Ditemukan Tak Bernyawa 2 Hari Usai Dilaporkan Tenggelam di Krueng Nagan
"Kami sudah koordinasi dengan kedutaan terkait. Kami juga akan mengirim official letter ke masing-masing kedutaan," ujarnya.
Holipah menambahkan, kegiatan yang dilakukan mahasiswa pertukaran selama jadwal yakni penelitian hingga observasi di rumah sakit.
"Kegiatan seperti halnya melakukan kegiatan penelitian di laboratorium atau melakukan observasi di rumah sakit, dalam kegiatan tersebut ada program sosial yaitu mengenalkan budaya Indonesia dan beberapa tempat di Malang, salah satunya kegiatan itu," kata Holipah, dikutip dari Kompas.com.
Selain kegiatan di dalam kampus, mahasiswa tersebut juga ada jadwal kegiatan di luar kampus.
"Untuk hari libur memang mereka memprogram untuk kegiatan-kegiatan di luar kampus dan rumah sakit, misalnya ke Bromo, ke pantai, ini suatu kegiatan yang rutin dilakukan dengan bekerja sama agen yang sama, sehingga kami tidak ragu lagi dengan kemampuan agen tersebut,"
"Termasuk kemampuan mendampingi adik-adik di pantai, adik-adik juga sudah memastikan bagaimana terkait keselamatannya, dari pihak agen menyampaikan aman," tambahnya.
Holipah menjelaskan, kegiatan di Pantai Panjang dilakukan sejak Jumat (7/7/2023).