Detik-detik Bentrokan 2 Kelompok Perguruan Silat di Sragen, Bermula dari Konvoi Sepeda Motor
Berikut ini kronologi bentrokan antara dua perguruan silat di Sragen Jawa Tengah. Bermula dari konvoi sepeda motor.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi bentrokan antara dua kelompok perguruan silat di Sragen, Jawa Tengah (9/7/2023).
Bentrokan tersebut terkam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengkonfirmasi adanya bentrokan tersebut.
Ia mengatakan, salah satu pihak melakukan provokasi.
Dari provokasi tersebut, timbul gesekan hingga mengakibatkan adanya bentrokan.
Bentrokan tidak meluas setelah pihak kepolisian berhasil melakukan penghalauan.
"Ya, itu kegiatan aktivitas dua perguruan yang berhasil kita antisipasi, biasalah ada serpihan-serpihan mencoba memprovokasi," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (10/7/2023).
Kronologi Bentrokan
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengungkapkan, kejadian bermula dari adanya konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh salah satu perguruan silat.
Konvoi tersebut dilakukan setelah ada pengesahan anggota perguruan silat.
Dari lokasi pengesahan tersebut, konvoi diikuti oleh 150 orang.
Saat sedang konvoi, ada kelompok lain yang berada di jalur konvoi.
Bentrokan pun terjadi setelah kelompok lain tersebut merebut bendera milik peserta konvoi.
Selain itu, mengutip TribunSolo.com, sempat juga terjadi pelemparan batu.
"Bentrokan terjadi ketika ada dari sekelompok orang tidak dikenal ada yang merebut bendera milik anggota perguruan silat, dan ada juga yang melempari batu," jelas Wikan.
Baca juga: Kronologi Bentrok FKPPI dan Ikatan Pemuda Karya hingga Menewaskan Ketua PAC IPK Batang Serangan
Wikan menambahkan, karena tak terima, rombongan konvoi juga ikut melempari batu.
"Rombongan perguruan silat tidak terima dan melawan dengan cara ikut melempari batu ke arah sekelompok orang tidak dikenal tersebut," tambahnya.
Dari bentrokan tersebut, ada dua korban luka dan satu diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Aksi bentrokan tersebut bisa berhenti setelah pihak kepolisian datang.
Wikan juga mengungkapkan, anggota perguruan silat tersebut kebanyakan masih berusia di bawah umur.
"Kalau konvoi kemarin diikuti sekitar 150 orang, kebanyakan masih anak-anak, di bawah umur," ujarnya.
Dilanjutkan Wikan, pihak kepolisian akan memproses kejadian tersebut setelah korban melapor ke polisi.
Sebagai langkah antisipasi, Wikan meminta pengurus perguruan silat untuk memantau dan menjaga anggotanya untuk tidak melakukan aksi yang merugikan warga sekitar.
"Kita tekankan kepada pengurus perguruan silat tersebut, dalam memantau dan menjaga warganya, jika ada kegiatan diberi pengarahan untuk tidak melakukan aksi yang tidak diinginkan," imbaunya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari)