Jemaah Haji Asal Majalengka Hilang di Arafah, Warga Gelar Doa Bersama
Warga kemudian menggelar doa bersama di Masjid Jami Al-Mujahidin, desa setempat
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Jemaah haji asal Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, hilang di Arafah saat menunaikan ibadah haji.
Warga kemudian menggelar doa bersama di Masjid Jami Al-Mujahidin, di desa setempat, seusai salat Magrib, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Jemaah Haji Asal Makassar Ngaku Beli Emas 180 Gr Seharga Rp216 Juta, Ternyata Cuma Rp900 Ribu
Jemaah haji tersebut adalah Suharja (70), yang beribadah ke Tanah Suci bersama dengan istrinya, Aat (58).
Ketua DKM Masjid Jami Al-Mujahidin, Asep Dudung, mengatakan, doa bersama digelar dalam rangka memberikan semangat kepada pihak keluarga yang sampai saat ini cemas menunggu kabar terbaru dari Suharja.
Selain itu, doa bersama juga digelar sebagai bentuk harapan agar jemaah haji berusia 70 tahun itu ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat.
"Ya, sesuai koordinasi dengan Bu Camat tadi siang dan Muspika Kecamatan Bantarujeg, kami menggelar doa bersama dengan ratusan warga Desa Babakansari."
"Semoga apa yang kami doakan, panjatkan kepada Allah SWT dijabah dan Pak Suharja ditemukan dalam keadaan sehat," ujar Asep kepada Tribun, Senin (10/7/2023).
Menurut pantauan di lokasi, ratusan warga itu terdiri atas jemaah baik laki-laki maupun perempuan.
Baca juga: 347 Jemaah Haji Kloter Dua Tiba di Kertajati, Ditjen Hubud Pastikan Pelayanan Haji Optimal
Mereka mengisi semua sudut masjid yang luas tersebut.
Seluruh warga secara khusu membaca ayat suci Alquran dengan khidmat.
Gelaran doa bersama itu dipimpin oleh ustadz masjid tersebut.
Dan diikuti oleh anak Suharja bernama Didin Saefudin (41).
Sebelumnya, Camat Bantarujeg Nunung Nurlaela memastikan akan menggelar doa bersama di masjid desa setempat untuk mendoakan Suharja.
"Insyallah tadi kita sudah berkoordinasi dengan DKM masjid yang ada di sini untuk digelar doa bersama," ujarnya.
Kegiatan doa bersama sejatinya sudah dilaksanakan pihak keluarga selama beberapa hari terakhir.
Namun, demi ditemukannya jemaah haji tersebut, kegiatan doa bersama akan digelar dalam lingkup yang lebih besar.
"Meski dari hari kemarin sudah digelar, tapi kembali merencanakan agar doa bersama digelar kembali dan masyarakat di lingkungan masjid bisa melaksanakan doa bersama setelah magrib untuk mendoakan Pak Suharja," ucapnya.
Baca juga: Jemaah Haji Imam Rindu Keluarga di Tulungagung, Sudah Belikan Cucu Oleh-oleh
Di samping itu, kedatangannya ke rumah Suharja sendiri, kata Nunung, untuk memberikan semangat moril agar pihak keluarga diberi ketabahan.
Selain itu, mendengar cerita langsung soal sosok Suharja di mata keluarga.
"Pertama tentu kita prihatin karena ada salah satu warga di Kecamatan Bantarujeg yang menjadi jemaah haji tahun 2023 yang dinyatakan hilang."
"Tentu sedih, prihatin dan berharap kehilangan salah satu jemaah yang sampai saat ini belum bisa ditemukan banyak harapan, semoga saja beliau nanti pada saatnya kepulangan tanggal 19 Juli 2023 ditemukan."
'Sehingga, bisa kembali lagi kumpul dengan sesama jemaah haji dari Bantarujeg dan juga seluruh keluarga yang ada di Desa Babakansari."
"Insyallah tadi kita memberikan semangat, jangan putus asa karena insyaallah tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT."
"Dan Alhamdulillah juga keluarga luar biasa senantiasa mendoakan, setiap malam mengaji dan tentu ini menjadi bagian yang akan dijabah oleh Allah SWT dan ditemukan segera," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Majalengka membenarkan ada warganya yang hilang di Arab Saudi hingga kini belum ditemukan.
Kepala Kemenag Majalengka, Agus Sutisna mengatakan, hilangnya jemaah haji itu saat pelaksanaan ibadah armuzna.
Yang mana, jemaah haji tersebut terpisah dengan istrinya.
"Bukan hilang, belum ketemu. Yang bersangkutan belum ketemu setelah pelaksanaan ibadah armuzna."
Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Surabaya Hilang Saat Lempar Jumrah, Barang Bawaannya Sampai Tercecer
"Jadi dia terpisah dengan istrinya, karena dia berangkat suami istri," ujar Agus saat diwawancarai media, Senin (10/7/2023).
Hingga hari ini, kata dia, jemaah tersebut belum ditemukan.
Sementara, pihaknya terus berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pihak berwenang dalam kasus tersebut.
"Kemudian sampai hari ini suaminya memang belum ditemukan."
"Sementara, upaya kita yang dilakukan, ini kan kewenangannya PPIH Arab Saudi."
"Mereka sudah mencari secara maksimal di lokasi armuzna."
"Sebab SOP yang dimiliki oleh kita, ketika armuzna itu pertama pihak PPIH Arab Saudi itu mengosongkan semua atau sterilisasi."
"Kemudian diisi oleh jemaah dan terakhir disterilisasi lagi," ucapnya.
Agus berharap, jemaah itu cepat ditemukan dalam kondisi sehat.
Adapun jemaah yang dimaksud, yakni bernama Suharja (70), warga Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
"Sampai hari ini belum ditemukan dan mudah-mudahan ditemukan dalam kondisi sehat."
"Kecamatan Bantarujeg, usianya sudah 70 tahun. Namanya Pak Suharja," jelas dia.
Agus menambahkan, bahwa Suharja sendiri diketahui mengidap penyakit dimensia atau linglung.
Suharja tercatat sebagai jemaah haji kloter 10 dan tujuh hari ke depan rencananya dipulangkan ke Indonesia.
"Dia memang mengidap dimensia atau linglung lah."
"Dia masuk kloter 10 dan belum dipulangkan. Sekarang kloter 10 sudah ada di Madinah dan tujuh hari ke depan akan pulang," katanya.
Proses pelaksanaan ibadah haji sendiri saat ini sudah selesai.
Sejak tanggal 4 Juli 2023, jemaah haji asal Indonesia satu per satu kloter sudah dipulangkan dari Arab Saudi. (*)
Penulis: Eki Yulianto
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kakek Suharja Masih Hilang di Arafah, Ratusan Warga Desa Babakansari Majalengka Gelar Doa Bersama
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.