Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penerima Bansos Sembako Tahap 2 dan PKH di Kota Makassar Naik 300 Persen

Alokasi di KCU Makassar tahap 1 sebanyak 8.326 KPM namun tahap ke- 2 mencapi sekitar 21 ribu sehingga ada peningkatan kurang lebih 300 persen. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Penerima Bansos Sembako Tahap 2 dan PKH di Kota Makassar Naik 300 Persen
istimewa
Satgas Bansos KCU Makassar - PT Pos Indonesia (Persero) Irman Taufik telah menyalurkan bansos sembako dan PKH tahap 2 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kenaikan jumlah keluarga penerima manfaat mencapai 3 kali lipat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -  PT Pos Indonesia (Persero) telah menyalurkan bansos sembako dan PKH tahap 2 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kenaikan jumlah keluarga penerima manfaat mencapai 3 kali lipat.

Firman Taufik selaku Satgas Bansos KCU Makassar mengatakan, alokasi di KCU Makassar tahap 1 sebanyak 8.326 KPM namun tahap ke- 2 mencapi sekitar 21 ribu sehingga ada peningkatan kurang lebih 300 persen. 

Baca juga: KPK Dalami Pendistribusian Bansos Beras di Kemensos yang Tak Sesuai Peruntukan

Mengalami lonjakan KPM cukup tinggi, Pos Indonesia tak mengalami kendala dalam penyaluran karena untuk memastikan bansos tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran dilakukan penambahan jumlah petugas juru bayar dan jumlah titik penyaluran.

“Pada prinsipnya kita ingin pembayaran dilakukan dengan cepat agar dana bisa diterima KPM sehingga petugas juru bayar dan titik bayar ditambah disesuaikan dengan domisili KPM sehingga KPM tidak perlu keluar ongkos banyak untuk ke titik penyaluran.

Tahap 2 perlu kita susun kembali bahwa ketika jumlah KPM banyak akan kita tambah titik pembayaran sehingga bisa depat tersalurkan,” kata Firman dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).

Adapun metode penyaluran yang digunakan melalui tiga cara, yakni dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit sehingga penyaluran bansos sembako dan PKH dapat berjalan sesuai target. 

Berita Rekomendasi

“Persentasi pembayaran jelang Idul Adha 75 persen sehingga mayoritas KPM menerima dana sebelum Idul Adha,” ucapnya.

Selain berpegang pada prinsip penyaluran cepat dan tepat, Pos Indonesia juga mengedepankan akuntabilitas sehingga data tersalurkan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga: Survei Populi: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi Meningkat, Program Bansos Harus Diteruskan

Untuk itu Pos Indonesia membekali petugas juru bayar dengan aplikasi PGC (Pos Giro Cash) agar setiap penyaluran dapat dilaporkan realtime.

“Pembayaran dilakukan melalui aplikasi yang dipegang oleh petugas juru bayar. KPM harus menyediakan dokumen kependudukannya sehingga saat dilakukan pembayaran tidak menemui kendala. Aplikasi kami dilengkapi geotagging dan memotret wajah maupun rumah penerima,” ucapnya.

Mengenai penggunaan aplikasi tersebut disebutkan Firman, menjadi keunggulan layanan yang diberikan Pos Indonesia.

Beberapa kelebihan kenapa pembayaran dilakukan melalui PT Pos, yaitu pembayaran dilakukan melalui platform digital yang terhubung ke database sehingga realisasi bayar pada hari itu bisa diketahui oleh pihak pemberi kerja, dalam hal ini Kemensos.

"Di aplikasi kita dilengkapi foto penerima sehingga kecil kemungkinan terjadi salah bayar, pembayaran oleh PT Pos tanpa potongan satu sen pun, jika KPM kondisi tidak memungkinkan mengambil dana cukup dilaporkan ke pihak kami dan akan kami lakukan kunjungan ke rumah KPM untuk pembayaran,” ujarnya. 

Penyaluran bansos oleh Pos Indonesia ini ternyata sangat dinantikan para KPM. Petugas juru bayar KCU Makassar Syaiful Rachman menyebutkan warga penerima bansos sangat bersyukur bisa menerima bantuan berapa pun nominalnya.

Baca juga: Tidak Sesuai Klasifikasi, Kemensos Bekukan 10.249 Data Penerima Bansos di DTKS

“Sekecil apapun bantuan yang diberikan pemerintah, warga bersyukur sekali. Mereka berharap bantuan terus berlanjut di tahap berikutnya karena berdampak terhadap kehidupan KPM,” ucap Syaiful.

Sepanjang pengalamannya mengantarkan bansos, Syaiful mengakui penerima bantuan sudah sesuai.

Hal ini tampak dari kondisi rumah penerima.

“Sejauh ini semua KPM yang saya temui pantas menerima bansos. Saya lihat dari kondisi rumahnya dan pekerjaan KPM. Mereka juga senang. Bahkan pernah ada lansia menangis dan memeluk saya sambil mengucapkan terima kasih kepada saya dan pemerintah,” tuturnya.

Penuturan Syaiful itu selaras dengan respons para KPM usai menerima bansos sembako dan PKH. Mereka sangat terbantu untuk meringankan biaya hidup.

“Bantuan dari pemerintah alhamdulillah bisa untuk menyambung hidup,” kata Marsini, KPM dari Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Kota Makasar.

“Dari gaji dicukup-cukupi, meski enggak cukup. Tadi petugas Pos datang mengantar bansos PKH Rp1,2 juta.

Baca juga: Cek Penerima Bansos PKH yang Cair Juni 2023: Ibu Hamil Dapat Rp 3 Juta, Lanjut Usia Rp 2,4 Juta

Bantuan tidak dipersulit, hanya diminta KK dan KTP untuk memastikan data penerima. Tidak ada potongan dana, pelayanan pun baik,” katanya.

Marsini berharap akan terus menerima bantuan dari pemerintah karena dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

KPM lainnya, Tia Dg Pa'ja, menerima bansos sembako senilai Rp600 ribu dengan cara diantarkan langsung oleh petugas Pos ke rumah.

“Terima bansos diantarkan oleh petugas Pos ke rumah. Ditanya dokumen KK dan KTP dicocokkan dengan NIK. Kemudian saya dipotret. Terima bansos Rp600 ribu untuk belanja sehari-hari. Saya juga harus bayar sewa rumah Rp500 ribu per bulan,” kata Tia.

Ia mengaku lebih senang bantuan diantarkan oleh petugas Pos daripada ambil ke ATM rumit, mesti antre.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas