Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tradisi Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Dilengkapi Asal-usul Kebo Bule Kiai Slamet

Simak tradisi kirab malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tradisi tersebut dilaksanakan tengah malam dengan kirab pusaka dan kebo.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tradisi Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Dilengkapi Asal-usul Kebo Bule Kiai Slamet
KOMPAS.COM/ M Wismabrata
Kirab Kebo Bule di Solo, Kamis (15/10/2015) di Satu Suro - Simak tradisi kirab malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tradisi tersebut dilaksanakan tengah malam dengan kirab pusaka dan kebo. 

Semua peserta pria menggunakan busana Jawi Jangkep berwarna hitam dan perempuan mengenakan kebaya hitam.

Kirab Malam Satu Suro Keraton Kasunanan Solo masih dirasakan berbeda sejak dua tahun terakhir.
Kirab Malam Satu Suro Keraton Kasunanan Solo masih dirasakan berbeda sejak dua tahun terakhir. (Tribun Video)

Baca juga: Gibran Akan Hadiri Undangan Malam 1 Suro di Keraton Solo

Pada baris depan kirab terdapat kebo bule Kiai Slmaet, kemudian dilanjutkan oleh abdi dalem bersama putra-putri Sinuwun dan Pembesar Keraton yang membawa sepuluh pusaka.

Selama berlangsungnya kirab tersebut, tak ada satu pun peserta yang mengucapkan satu patah kata.

Hal tersebut digunakan untuk melakukan perenungan diri terhadap apa yang telah dilakukan selama setahun kebelakang.

Asal-usul Kebo Bule 'Kiai Slamet'

Mengutip situs resmi Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, kebo bule milik Keraton Solo bukanlah kebo biasa, kebo bule ini merupakan keturunan dari kebo Kiai Slamet.

Kebo Kiai Slamet termasuk pusaka yang berharga milik Sri Susuhan Pakubuwono II atas pemberian hadiah dari Kiai Hasan Besari Tegalsari Ponorogo, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Kiai Hasan Besari memberi hadiah kepada Sri Susuhan Pakubuwono II berupa kebo dan pusaka 'Kiai Slamet'.

Awalnya, kebo bule Kiai Slamet ini digunakan sebagai pengawal pusaka saat pulang dari Pondok Tegalsari dan terjadi pemeerontakan pecinan dengan pembakaran Istana Kartasura.

Kebo bule Kiai Slamet ini memiliki warna kulit putih agak kemerah-merahan, yang berbeda dengan kebo pada umumnya.

Kebo Kiai Slamet pun terus berkembang biak dan menghasilkan banyak keturunan hingga saat ini.

(Tribunnews.com/Pondra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas