Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Siswa di Sultra Disebut Batal Lolos Paskibraka Nasional, lalu Digantikan Anak Perwira Polisi

Berikut informasi lengkap perihal kabar viral siswa batal lolos Paskibraka Nasional di Sultra. Digantikan anak perwira polisi hingga keluarga kecewa.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Viral Siswa di Sultra Disebut Batal Lolos Paskibraka Nasional, lalu Digantikan Anak Perwira Polisi
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Doni Amansa, pelajar SMAN 1 Unaaha yang disebut batal lolos jadi anggota Paskibraka Nasional 2023 dan (Kanan) Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan menyebut seleksi Paskibraka Nasional di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalahi aturan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar siswa batal lolos Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional, viral di media sosial.

Batal lolosnya siswa jadi Paskibraka Nasional menjadi bahan perbincangan setelah kabarnya diunggah akun Twitter @txtdrberseragam pada Minggu (16/7/2023).

Siswa yang batal jadi Paskibraka Nasional ini bernama Doni Amansa, siswa SMA asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Doni disebutkan dinyatakan batal lolos Paskibraka Nasional menjelang keberangkatannya ke Jakarta.

Ia digantikan oleh siswa lain asal Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara berinisial WSP.

WSP belakangan diketahui anak anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Berikut informasi lengkap perihal kabar viral siswa batal lolos Paskibraka Nasional di Sultra, dirangkum Tribunnews.com, Senin (17/7/2023):

Baca juga: Memiliki Penyakit Jantung, Liver dan Tipes, Calon Paskibraka asal Tolitoli Meninggal Dunia

Berita Rekomendasi

Duduk permasalahan

Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan membeberkan duduk permasalahan yang dialami kliennya.

Semua bermula saat Doni mengikuti seleksi Paskibraka Nasional wilayah Sulawesi Tenggara selama tiga hari.

Seleksi berawal pada tanggal 15 Mei hingga 18 Mei 2023 lalu.

Seleksi dilakukan oleh panitia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Andre menyebut, pada akhir seleksi, diumumkan ada empat siswa yang akan dikirim ke Jakarta.

Rinciannya, dua siswa sebagai pasukan inti, sedangkan sisanya adalah cadangan.

"Di akhir seleksi sudah diumumkan peringkat satu sampai empat. Untuk peringkat pertama Nadhira, kedua Doni, ketiga WSP, dan keempat Aini," ujar Andre, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Andre melanjutkan, Nadhira dan Doni dimasukan dalam satu gruup WhatsApp oleh seorang panita.

Kuasa hukum ungkap kronologi penggantian Doni Amansa, siswa SMA asal Konawe sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional utusan Sulawesi Tenggara.
Kuasa hukum ungkap kronologi penggantian Doni Amansa, siswa SMA asal Konawe sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional utusan Sulawesi Tenggara. (TribunnewsSultra.com/Istimewa)

Group tersebut digunakan untuk komunikasi ketiganya jelang pemberangkatan ke Jakarta.

Nadhira dan Doni kemudian kembali melakukan pembekalan pada 6 dan 9 Juni 2023.

Ternyata pembelakan berisi seleksi yang meliputi tes peraturan baris berbaris dan tes speaking mengenai Sulawesi Tenggara.

Namun setelah pembelakan tersebut, secara tiba-tiba Doni dikeluarkan dari grup WhatsApp.

"Ada informasi bahwa yang berangkat itu WSP sama Nadhira. Bukan lagi Doni Amansa," terang Andre.

Andre menegaskan, seharusnya tidak ada seleksi lagi di tanggal 6 dan 9 Juni 2023 dengan berdasarkan Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 tentang Propram Pasukan Pengibar Bendera.

Seleksi tingkat provinsi untuk perwakilan Paskibraka Nasional harus selesai paling lambat 31 Mei 2023.

Andre menuding, seleksi berkedok pembekalan sengaja dibuat untuk tidak meloloskan Doni Amansa.

Pembekalan juga dianggap menyalahi aturan yang telah ditetapkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Tidak ada lagi tes pembekalan seperti itu, jadi pembekalan itu mereka buat-buat. Karena pembekalan itu merujuknya ke mana?," tanyadia..

Baca juga: Bupati Indramayu Jenguk Paskibraka yang Jadi Korban Tabrak Lari, Polisi Masih Cari Pelaku

Ibu Doni kecewa

Sosok pelajar asal Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra kini ramai dibincangkan warganet di media sosial. Namanya Doni Amansa, pelajar SMAN 1 Unaaha yang menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023.
Sosok pelajar asal Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra kini ramai dibincangkan warganet di media sosial. Namanya Doni Amansa, pelajar SMAN 1 Unaaha yang menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023. (Kolase TribunnewsSultra.com)

Ibu Doni, Samsuani membenarkan anaknya sudah diumumkan lolos jadi Paskibraka Nasional pada Mei 2023.

Samsuani kemudian kecewa karena saat pembekalan tiba-tiba diinformasikan anaknya batal berangkat ke Jakarta.

"Ternyata di luar dugaan, kenapa harus keduanya Bau-bau yang mewakili Sultra."

"Tentu saya merasa kecewa, karena saya sudah lepas Doni untuk mengikuti pembekalan," ucap Samsuani.

Samsuani kini meminta kejelasan kepada pihak panitia seleksi.

Ia bahkan mendorong agar panitia transparan membuka hasil nilai seleksi.

"Meminta dengan hormat kepada panitia provinsi yang terlibat di dalamnya untuk mengembalikan nilai anak saya yang betul-betul murni yang diperoleh selama tes yang dia ikuti," ucap Samsuani

Penjelasan pihak terkait

Pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra yang terlibat dalam seleksi Paskibraka Nasional Sultra memberikan penjelasannya.

Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba memastikan tidak ada kecurangan dalam proses seleksi.

"Tidak ada manipulasi, saya jamin," tegasnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Lebih jauh, Harmin menjelakan perihal proses seleksi yang dilakukan.

Ia menegaskan, pada seleksi 15-18 Mei 2023, belum ada penentuan siapa berangkat ke Jakarta.

Pihaknya memanggil keempat siswa saat itu masih ada tahap seleksi lagi.

Baca juga: Sosok Kompol Dwi Yanuar, Perwira Polisi di Polda Metro Jaya, Paskibraka Nasional asal Jawa Tengah

"Itu adalah pembekalan. Kenapa kita panggil 4? Kan kita belum tahu siapa mau dikirim."

"Seandainya kita sudah tahu yang mau dikirim ya kita ambil 2," katanya.

Setelah dilakukan penilaian akhir, ternyata nama Doni Amansa berada di bawah nama WSP.

Pernyataan Harmin soal seleksi 15-18 Mei 2023 berbeda dengan keterangan pihak Doni sebelumnya.

Sementara itu, dikutip dari TribunnewsSultra.com, WSP sendiri berasal dari Kota Bau-Bau.

Ia putra kedua dari perwira polisi di Polres Baubau dan ibunya sendiri adalah seorang PNS di Kota Baubau.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunnewsSultra.com/Laode Ari/La Ode Muh Abiddin/Naufal Fajrin JN)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas