Sekolah Pendidikan Politik Bina Insan Mulia Kolaborasikan Pesantren dan Kekuatan Politik
Ubaydillah Anwar mengatakan saatnya pesantren perlu berkolaborasi dengan kekuatan politik untuk masa depan alumni dan pesantren.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
Sejak saat itu perhatian besar diberikan kepada PKB dan kadernya.
“Perjuangan politik saya total untuk PKB,” kata Kiai Imam Jazuli dalam pidato penutupan.
Totalitas kiai dengan julukan ‘without the box thinker’ itu telah ditunjukkan sejak lama.
Baca juga: PSI Akan Gunakan Konsultan Politik Berbasis AI Supaya Hemat Biaya
Mulai dari penyebaran tulisan ideologis di berbagai media, buku, video, kaos, fasilitasi dan bantuan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan PKB.
Selain pembekalan caleg, Kiai Imam Jazuli juga menjadi penggagas gerakan Ngaku NU Wajib Ber-PKB.
“Ibarat emas, orang yang mengaku NU dalam tata cara ibadahnya namun tidak ber-PKB dalam berpolitik, itu masih belum 24 karat kadar emasnya,” katanya.
Dalam sambutannya, Imam Jazuli juga mengarahkan agar Sekolah Pendidikan Politik Bina Insan Mulia dan LPP DPP PKB segera menyusun perencanaan yang matang untuk kegiatan pembekalan para caleg di daerah prioitas di seluruh Indonesia.
Sementara kepada para pengasuh pesantren yang menjadi tamu undangan, Kiai Imam Jazuli mengajak agar pesantren tidak lagi hanya fokus di proses pendidikan di dalam.
Sudah saatnya membangun kolaborasi dengan kekuatan politik untuk memfasilitasi kiprah alumninya di sentral pembangunan.
Tentunya, tegas Kiai Imam Jazuli, harus dengan cara-cara yang tidak merusak agenda dan esensi pendidikan. (Tribunnews.com/ Husen Sanusi)