Pasutri di Tulungagung Tewas Dibantai, Anak Yakin Motifnya Bukan Karena Batu Akik
Kasus pembunuhan pasangan suami istri di Desa/Kecamatan Ngantru Tulungagung, Jawa Timur masih meninggalkan misteri.
Editor: Hendra Gunawan
“Adik mendapat laporan dari bapak itu sekitar pukul 21.30 (WIB) sebelum kejadian,” ungkap Gustama.
Seusai videonya kepada Hotman Paris Hutapea viral, Gustama tidak pernah mendapat intimidasi secara langsung.
Namun adiknya pernah mendapat telepon gelap dari orang asing yang marah-marah.
Saat itu Nabela menyebar broadcast Whatsapp berisi permohonan doa untuk Suharno dan Ning Rahayu.
Selain itu Nabela juga meminta dukungan supaya kasus ini terungkap sepenuhnya.
Namun tanpa dinyana ada orang yang melakukan panggilan video (video call), menyatakan tidak suka dengan pesan yang disampaikan Nabela.
“Orangnya laki-laki yang tak dikenal, dia marah dan mempertanyakan maksud pesan itu,” pungkas Gustama.
Tim hukum Horman 911 menyatakan mending polisi untuk mengambangkan kasus ini.
Polisi diharapkan tidak hanya bersandar pada pengakuan tersangka, namun mengambangkan setiap petunjuk yang ada.
Baca juga: Sosok Arya Lesmana, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Sumut, Tega Habisi Nyawa Mantan Pacar
Mereka menguatkan prasangka Gustama, bahwa ada pihak lain yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan keji ini.
Berdasarkan penjelasan polisi saat konferensi pers, Senin (3/7/2023), Glowoh bertamu ke rumah Suharno pada Rabu (28/6/2023) pukul 21.00 WIB.
Tujuannya saat itu minta uang penjualan cincin mustika widuri seharga Rp 250 juta.
Glowoh menjual jimat yang bisa dipakai ritual ini kepada Suharno di tahun 2021.
Namun karena tersinggung dengan jawaban Suharno, Glowoh membunuh Suharno pada rentang pukul 23.30 WIB hingga Rp 23.40 WIB.