Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Tewasnya Siwa SMPN 1 Ciambar Sukabumi, Bupati: Kepsek Bisa Dipecat

Berikut ini tanggapan Bupati Sukabumi Jawa Barat, Marwan Hamami terkatit tewasnya satu siswa SMPN 1 Ciambar saat mengikuti MPLS

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Soal Tewasnya Siwa SMPN 1 Ciambar Sukabumi, Bupati: Kepsek Bisa Dipecat
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Kepala Dinas Pendidikan Sukabumi, Junun Junaedi duduk di paling kanan. (Kanan) Keluarga Korban 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tanggapan Bupati Sukabumi Jawa Barat, Marwan Hamami terkatit tewasnya satu siswa SMPN 1 Ciambar saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Siswa tersebut tewas karena tenggelam di sebuah sungai, Sabtu (22/7/2023) lalu.

Marwan mengatakan, jika kegiatan tersebut mengabaikan prosedur, maka Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Ciambar terancam dipecat dari jabatannya.




"Kalau prosedurenya diabaikan bisa saja dipecat setelah dibentuk tim investigasi dan laporan dari polisi," kata Marwan kepada Tribun via WhatsApp, Minggu (23/7/2023) kemarin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni (sebelumnya ditulis Junaedi) membantah MA (13) siswa kelas 7 SMPN 1 Ciambar meninggal dunia saat mengikuti kegiatan MPLS.

Diketahui, MA dikabarkan meninggal dunia akibat tenggelam di sungai saat mengikuti kegiatan MPLS, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Bupati Sukabumi Sebut Kepala SMPN 1 Ciambar Bisa Dipecat Terkait Kasus Siswa SMP Meninggal Saat MPLS

Saat dikonfirmasi, Jujun mengatakan, korban meninggal akibat tenggelam setelah terpisah dari rombongan saat hiking. Ia pun membantah hiking bagian dari kegiatan MPLS.

BERITA TERKAIT

"Yang pertama bahwa betul ada siswa meninggal dunia di SMPN 1 Ciambar pada saat kegiatan hiking dan botram, jadi bukan di MPLS," kata Jujun kepada Tribun via telepon, Minggu (23/7/2023).

"Jadi kronologis kejadiannya MPLS berakhir di hari Jumat, terus hari Sabtu berdasarkan kebiasaan di sekolah tersebut ada kegiatan hiking dan makan bersama," jelasnya.

Jujun mengatakan, korban awalnya diketahui hilang saat orang tua melapor ke pihak sekolah, bahwa korban tak kunjung pulang usai kegiatan di sekolah.

Menurutnya, korban diduga memisahkan diri dari rombongan saat hiking.

"Pada saat kembali ke sekolah ada beberapa anak yang memisahkan diri dari rombongan besar dan tidak diketahui oleh para pembinanya, sehingga pada saat pengecekan ada orang tua yang menginformasikan bahwa anaknya belum pulang," ucap Jujun.

Jujun berujar, saat dilakukan pencarian, didapatkan informasi dari salah seorang tokoh masyarakat, bahwa anak SMP yang berasal dari Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, itu hilang tenggelam di sungai.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, jalur tersebut ada beberapa yang memungkinkan mereka memisahkan diri dan terlibat kecelakaan, yaitu jalur yang melewati sungai. Sehingga berdasarkan perkiraan dari tokoh masyarakat tersebut maka ada tiga titik yang dianggap rawan," ujar Jujun.

Berangkat dari informasi itu, korban pun ditemukan meninggal dunia tenggelam di Sungai Cileuleuy di Kampung Selaawigirang, Desa Cibunarjaya.

"Sudah ketemu, sudah dikuburkan, saya selaku Kepala Dinas Pendidikan juga sudah takziah ke rumah yang bersangkutan dan bertemu dengan orang tua yang bersangkutan," kata Jujun.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kepala SMPN 1 Ciambar Sukabumi Terancam Dipecat Buntut Meninggalnya Seorang Siswa saat MPLS

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas