Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi

Delapan pekerja tambang ilegal di Banyumas terjebak di lubang sejak Selasa (25/7/2023) malam, karena air tiba-tiba mengalir dan menggenang lubang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Salah satu lubang penambangan emas di Desa Pancurendang. Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). Delapan pekerja tambang ilegal di Banyumas terjebak di lubang sejak Selasa (25/7/2023) malam. Mereka terjebak setelah air tiba-tiba mengalir dari lubang sebelah dan menggenang tempat mereka menggali. 

1. Cecep Suriyana (29) asal Desa Cisarua RT 02/RW 08, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor;

2. Rama Abd Rohman (38) asal Desa Cisarua RT 02/RW 05, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor;

3. Ajat (29) asal Desa Kiarasari RT 01/RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor;

4. Mad Kholis (32) asal Desa Kiarapandak RT 02/RW 07, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor;

5. Marmumin (32) asal Desa Kiarasari RT 02/RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor;

Baca juga: Kades di Bogor Beri Bantuan Moril Kepada Keluarga Korban Tambang di Banyumas

6. Muhidin (44) asal Desa Kiarasari RT 01/RW 04, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor;

7. Jumadi (33) asal Desa Cisarua RT 01/RW 08, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor;

Berita Rekomendasi

8. Mulyadi (40) asal Desa Kiarasari RT 02/RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Diketahui, tambang emas ilegal di Desa Pancurendang sudah menjadi mata pencaharian utama warga setempat sejak lama.

Kepala Desa Pancurendang, Narisun, mengungkapkan tambang ilegal di desanya sudah beroperasi sejak sebelum dirinya menjabat Kades.

Meski demikian, ia tak berani melarang secara terang-terangan.

Pasalnya, selain warganya, banyak orang dari luar daerah, terutama Bogor, bekerja di tambang ilegal itu.

"Saya tidak berani secara vulgar (melarang) karena aktivitas penambangan ini adalah nadi ekonomi rakyat," beber Nasirun, Rabu.

"Sebagian kecil penambang adalah warga sini, tapi kebanyakan dari Bogor dan sekitarnya atau Jawa Barat," imbuh dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas