Viral Nasib Apes Korban Pencurian HP di Cipete, Malah Dipukuli Warga karena Dituduh Maling
Sebuah video aksi main hakim warga terhadap pria yang dituduh sebagai komplotan pencuri handphone di Cipete Utara, menjadi viral di media sosial.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video aksi main hakim warga terhadap pria bernama Ridho yang dituduh sebagai komplotan pencuri handphone di Cipete Utara, menjadi viral di media sosial.
Video yang merekam detik-detik saat Ridho dipukuli warga beredar di Instagram lantaran diunggah oleh akun @merekamjakarta pada Kamis (27/7/2023).
Tampak dalam video itu Ridho dikerumuni warga yang tersulut amarah.
Ridho hanya bisa pasrah lantaran tak bisa membela diri.
Padahal, justru Ridho yang merupakan korban dari komplotan pencurian HP tersebut.
Peristiwa main hakim sendiri itu pada Selasa (25/7/2023) sekira pukul 11.30 WIB.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RW 07 Kelurahan Cipete Utara, Eko Raharjo yang menjadi saksi perundungan tersebut.
Kronologi
Diceritakan Eko, saat itu Ridho hendak membelikan makan siang yang dipesan bosnya di sebuah warteh di Jalan Haji Jian Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Belum sampai di lokasi, Ridho tiba-tiba dihentikan oleh dua pria tak dikenal.
Ridho kemudian dituduh mencuri HP dari salah satu pria tak dikenal itu.
Meskipun sempat mengelak, Ridho ternyata kalah berdebat sehingga menjadi bulan-bulanan warga.
Baca juga: Viral Driver Ojol Tolong Penumpang dari Penipuan Lowongan Kerja, Sebut Customernya Sempat Ditahan
"Korban (Ridho) sebenarnya sempat mengelak, tetapi Ridho yang dikenal polos akhirnya kalah argumen sama mereka," cerita Eko kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Tuduhan itu makin menguat lantaran Ridho mengenakan pakaian dengan warna serupa sehingga membuat Ridho panik.
"Sebab, pelaku memberikan argumen bahwa pencuri HP salah satu temannya memiliki warna baju serupa dengan yang dikenakan Ridho. Ia akhirnya panik meski tidak salah," sambungnya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com.
Tak hanya dituduh, Ridho justru apes karena ponselnya dirampas saat mencoba mengklarifikasi kejadian tersebut.
Ridho yang berperangai polos itu malah mengikut perintah kedua pelaku untuk menaiki motor dan dibawa ke sebuah gang.
"Korban lalu disuruh naik ke motor pelaku, mereka boncengan bertiga ke arah Jalan Haji Jian II B dan masuk ke salah satu gang," jelas Eko.
Baca juga: Viral Video Sopir Truk Tambang Ngedrift di Jalan Tanah Berlumpur Konawe Utara, Pamer Skill Dewa
Melihat situasi yang sepi, pelaku pun mengambil HP Ridho dan kabur ke arah Jalan Haji Jian Raya.
"Pas sampai di salah satu gang, ternyata enggak ada siapa-siapa. Pelaku justru meminta Ridho menunjukkan HP-nya lalu diambil oleh mereka tanpa basa-basi," bebernya.
Korban kemudian berteriak maling di sepanjang jalan untuk meminta bantuan warga sekitar.
Warga yang mendengar teriakan korban langsung berbondong-bondong keluar.
Tetapi warga malah mengira bahwa Ridho adalah sosok maling yang sebenarnya.
Warga pun menghajar Ridho dengan bukti CCTV yang menunjukkan interaksi korban dan kedua pelaku.
"Pas lihat di CCTV mereka kan boncengan bertiga, jadi pas Ridho ikut ngejar motor pelaku, dikira komplotannya, makanya langsung diinterogasi dan diamankan," ungkap Eko.
Baca juga: Viral Polisi Tewas Diduga Ditembak Senior, Polri Sebut Karena Kelalaian Hingga Disorot Hotman Paris
Dikutip Kompas.com, Ridho sempat membela diri dan memohon kepada warga untuk berhenti memukulinya.
Namun, warga mengabaikan pengakuan korban.
Hal tersebut dikatakan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipete Utara Aipda Deni Anggoro.
"Saat saya datang, dia (Ridho) sudah bilang ke warga kalau dia bukan pelaku pencurian. Dia bilang gini, 'Pak saya korban pak, HP saya juga diambil'," ujar Deni.
Melihat situasi yang tak kondusif, Deni kemudian berkoordinasi dengan sejumlah pihak berwenang.
Ia langsung membawa Ridho ke kantor Kelurahan Cipete Utara supaya tak diamuk warga lagi.
"Akhirnya saya di situ koordinasi. Jadi saya inisiatif, saya bilang 'kita bawa motor saja ke kelurahan'," imbuh dia.
Ridho kemudian mendapatkan pertolongan pertama dan diantar ke tempat kerjanya kembali.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H, Kompas.com/Dzaky Nurcahyo)