Sosok Suyatmi Nenek Usia 116 Tahun Diwisuda S1, Akui Belajar Banyak Hal di Sekolah Lansia Tangguh
Sosok perempuan berusia 116 tahun mencuri perhatian masyarakat, diwisuda S1 di Sekolah Lansia Tanggu, Selasa (1/8/2023)
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Sosok perempuan berusia 116 tahun mencuri perhatian masyarakat.
Seorang nenek asal Magetan, Jawa Timur, itu mengikuti wisuda yang digelar oleh Sekolah Lansia Tangguh (Selantang).
Diketahui, Suyatmi sudah belajar di Sekolah lansia tersebut, selama 6 bulan lamanya.
Kini, ia telah diwisuda S1 di umurnya 116 tahun.
Meski usia Suyatmi sudah lebih dari 100 tahun, namun ia tetap gigih untuk belajar.
Lantas, siapa kah sosok nenek berusia 116 tahun yang diwisuda S1?
Baca juga: Nenek 87 Tahun Lawan Penyusup yang Masuk Rumahnya, Lalu Memberinya Makan karena Kelaparan
Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, nenek yang berusia 116 tahun yang diwisuda itu, bernama Suyatmi.
Nenek yang tertulis usianya 116 tahun namun berdasarkan KTP usia sebenarnya adalah 95 tahun itu, kelahiran bulan Juli tahun 1928.
Suyatmi baru saja diwisuda setelah lulus S1 di Sekolah Lansia Tangguh.
Ia mengaku senang bisa belajar di sekolah tersebut.
Termasuk belajar gamelan bernyanyi dan kegiatan lainnya.
"Mpun dangu, 5 wulan enten (sudah lama sekolah, 5 bulan ada)," ungkapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (6/7/2023).
"Saya diajari nembang, diajari nopo-nopo, banyak hal (saya belajar menyanyi, diberi pelajaran banyak hal)," lanjutnya.
Suyatmi pun mengungkapkan, ada sekitar 50 orang yang belajar seperti dirinya di Sekolah Lansia Tangguh.
Suyatmi Diwisuda pada Awal Agustus 2023
Dikutip dari Kompas.com, Suyatmi lulus menjadi lansia pada Selasa (1/8/2023).
Bupati Magetan Suprawoto pun memindahkan tali toga yang dikenakan sebagai tanda bahwa Suyatmi lulus S1.
Proses lulusan atau wisuda tersebut, digelar di Pendopo Surya Graha, Kabupaten Magetan, Jawa Timur,
Bersama 55 lansia lainnya, Suyatmi menjalani prosesi wisuda setelah 6 bulan menempuh pendidikan sebagai lansia tangguh.

Suyatmi Semangat Ikuti Wisuda, Ingin Lanjut S2
Meski telah berusia 116 tahun, Suyatmi masih bersemangat berjalan tanpa bantuan saat menerima sertifikat S1 Sekolah Lansia Tangguh.
Melalui sekolah Lansia Tangguh, Suyatmi mengaku belajar banyak hal di usianya yang sudah senja.
Ia pun berharap, bisa melanjutkan S2 di sekolah tersebut.
"Senang sekolah, banyak teman dan belajar. Mau lanjut S2 nanti,” ungkapnya.
Respons Bupati Magetan
Merespons hal tersebut, Bupati Magetan, Suprawoto, mengatakan pihaknya menyambut gembira wisuda bagi lansia yang lulus sekolah lansia tangguh.
Wisuda, menurutnya, sebuah penghargaan kepada lansia atas upaya mereka dalam menjaga kesehatan, mandiri dan produktif untuk orang lain.
"Diwisuda sebagai penghargaan, bagaimana mereka di sekolah setiap seminggu sekali mempelajari bagaimana hidup sehat, menikmati hidup, menjaga kesehatan, mandiri, itu layak diberi penghargaan,” ucap Bupati Magetan.
Tentang Sekolah Lansia Tanggung
Sebagai catatan, pendidikan bagi lansia itu, adalah program dari Pemerintah Kabupaten Magetan untuk meningkat kan kualitas hidup lansia.
Kasi Bina Ketahana dan Kesejahteraan Keluarga pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan, Emi Susilowati, mengatakan sekolah lansia tangguh atau Selantang merupakan program bagi lansia agar mereka bisa mandiri, produktif dan bermartabat.
"Prinsip kegiatan di Selantang itu harus membuat lansia senang meski ada materi untuk belajar menjaga diri, rutin menjaga kesehatan, tetap produktif di usianya,” katanya.
Baca juga: Cerita Suyatmi, Nenek 116 Tahun Asal Magetan Wisuda Menjadi Sarjana
Bulan depan, Lanjut Emi, lansia yang telah diwisuda, rencananya akan kembali menempuh pendidikan S2 untuk menerima pengajaran lebih lanjut.
Saat ini, program sekolah lansia tangguh baru dikembangkan di Desa Jambangan.
Nantinya, program tersebut akan dikembangkan ke desa lain.
"Untuk S2-nya nanti justru akan diikuti oleh 75 peserta, ada penambahan siswa dari 55 yang diwisuda hari ini,” ucap Emi.
Selain mengajarkan bagaimana menjaga kesehatan, para lansia yang berusia lebih dari 65 tahun juga belajar bagaimana menikmati usia senja dan nantinya bisa menghadapi tutup usia dengan menerima keadan mereka.
"Selain senam, bernyanyi, ada juga belajar menanam sayur di sekolah juga diajarkan tentang agama.
Diajarkan ikhlas, rajin beribadah. Kita senang di sekolah," kata Sumarmi (65), warga Desa Jambangan, yang juga turut diwisuda.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Sukoco, Kompas TV)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.