Guru yang Diketapel Wali Murid di Bengkulu Minta Pindah Mengajar
Zaharman mengaku trauma dan takut kembali ke tempat dia mengajar di SMAN 7 Rejang Lebong
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, REJANG LEBONG - Zaharman (58), guru Pendidikan Jasmani SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu meminta pindah sekolah.
Zaharman mengaku trauma dan takut kembali ke tempat dia mengajar.
Baca juga: Guru Zaharman Dilaporkan Balik dan Terancam Pidana, Ratusan Guru di Bengkulu Gelar Aksi Solidaritas
Keinginan Zaharman didukung PGRI Provinsi Bengkulu dan kepala sekolah.
"Masih membayangi kejadian kemarin, saya berharap bisa dipindahkan," kata Zaharman, Rabu (9/8/2023).
Diungkapkan sang istri Erma Tati, kondisi sang suami juga masih belum membaik. Terutama pada bagian saraf yang kerap membuat kepala Zaharman kerap mengalami sakit.
Selain itu, pihak keluarganya sangat berharap pihak terkait dapat mengabulkan perpindahan lokasi mengajar suaminya. Hal itu dikarenakan sang suami mengalami trauma berat pascakejadian tersebut
"Kita masih berharap bisa disetujui, untuk lokasi pindahnya bisa di mana saja," jelas Erma.
Sementara itu, Kepsek Tuharlan Effendi mengaku mendukung keputusan dari sang guru. Sekolah tidak bisa memaksanakan sang guru untuk tetap mengajar di sana.
Ia berharap sang guru ini bisa mendapatkan tempat mengajar baru yang nyaman dan aman.
"Apapun keputusannya kita dukung, kita juga berharap beliau bisa mendapatkan tempat yang nyaman dan aman," ungkap kepsek.
Penulis: M Rizki Wahyudi
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Trauma dan Alami Sakit Kepala, Guru yang Dianiaya Wali Murid Pakai Ketapel Minta Pindah Mengajar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.