Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Kedepankan Praduga Tak Bersalah Tangani Oknum Datangi Mapolrestabes Medan

Sebanyak 13 personel TNI masih diperiksa di Pomdam Bukit Barisan sedangkan Mayor Dedi Hasibua menuju Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in TNI Kedepankan Praduga Tak Bersalah Tangani Oknum Datangi Mapolrestabes Medan
Tribunnews.com/Gita Irawan
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono usai pelantikan Perwira PSDP PNB TNI TP 2020 dan Perwira Prajurit Karier TNI TA 2023 di Stadion Perkasa Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (9/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan TNI mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam menangani proses hukum terhadap Mayor Dedi Hasibuan beserta 13 oknum prajurit lainnya yang mendatangi Mapplrestabes Medan terkait kasus mafia tanah.

Ia menjelaskan saat ini sebanyak 13 personel TNI masih diperiksa di Pomdam Bukit Barisan sedangkan Mayor Dedi Hasibuan tengah dalam perjalanan menuju Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI.

"Ya dirunut, mulai dari akar permasalahannya apa. Yang pasti adalah asas praduga tak bersalah di depan, agar kita fair menilainya," kata Julius usai acara pelantikan Perwira PSDP PNB TNI TP 2020 dan Perwira Prajurit Karier TNI TA 2023 di Stadion Perkasa Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (9/8/2023).

Julius mengatakan saat ini pihak TNI masih mendalami lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Baca juga: Viral Prajurit TNI Nikahi Kekasih yang Terbaring Lemah di ICU RS, Berikut Cerita Lengkapnya

Namun demikian, kata dia, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah memerintahkan dengan tegas untuk tidak ragu-ragu dalam menangani kasus tersebut.

"Karena perintah Panglima TNI tegas, sikat! Tindak tegas, nggak usah ragu-ragu," kata Julius.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi berbagai persoalan yang ada.

Hal yang paling penting, kata dia, adalah bagaimana mencari akar permasalahan supaya konflik di bangsa tidak terus-terusan terjadi. 

"Bangsa dengan tiga zona waktu, ratusan suku, bahasa, agama, satu kesatuan ini sangat mudah untuk diadu-adu," kata Julius.

"Saya mohon bantuan kepada rekan-rekan media, masyarakat seluruh Indonesia untuk bijak menyikapi berbagai persoalan bangsa agar NKRI tetap utuh seperti disampaikan Panglima waktu amanat bahwa TNI adalah garda terdepan dan benteng terakhir. Itu sangat benar," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas