Gandeng Pinjol jadi Sponsor Ospek, Dema UIN Surakarta Dibekukan dan Ketuanya Dicopot dari Jabatan
Dema UIN Surakarta dibekukan usai menggandeng perusahaan pinjol jadi sponsor ospek. Ketua Dema juga dicopot dari jabatannya.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Mahasiswa (Dema) Univesitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta dinyatakan bersalah setelah menggandeng perusahaan pinjol menjadi sponsor acara Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK).
Tindakan Dema UIN Surakarta dianggap ilegal karena mencari sponsor tanpa sepengetahuan pimpinan kampus.
Akibat tindakan Dema UIN Surakarta, mahasiswa baru menjadi korban lantaran data mereka telah bocor ke perusahaan pinjol.
Para mahasiswa baru dipaksa mengunduh dan mendaftar ke aplikasi pinjol.
Berdasarkan hasil sidang Dewan Kode Etik UIN Raden Mas Said Surakarta panitia PBAK tidak ada yang di Drop Out (DO) karena kasus ini.
Baca juga: Gandeng Pinjol jadi Sponsorship, Panitia Ospek UIN Surakarta Diduga Cari Untung, Sanksi DO Menanti
Dalam keterangan sidang, tidak disebutkan adanya sanksi akademis untuk panitia, apalagi sanksi Drop Out alias diberhentikan sebagai mahasiswa.
Namun, tuntutan dari mahasiswa juga dikabulkan yakni kegiatan PBAK diambilalih universitas.
Selain itu, Dema UIN Raden Mas Said Surakarta juga dibekukan sementara.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Raden Mas Said Surakarta, Imam Makruf, mengatakan, hasil sidang kode etik sama dengan tuntutan mahasiswa.
"Hasilnya sama yang di tuntut di luar. Kegiatan PBAK diambilalih oleh universitas dan fakultas di bawah koordinator rektor," ujarnya, Rabu (9/8/2023).
Sementara itu, Dema Universitas juga dibekukan untuk sementara.
Ketua Dema juga dicopot dari jabatannya.
Baca juga: Maba UIN Surakarta Dipaksa Daftar Pinjol, Uang Sponsorship Rp160 Juta Disorot, Panitia Terancam DO
Selain itu, rektorat akan bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait ini.
"Dema Universitas dihentikan sementara sampai waktu tidak ditentukan," lanjutnya.
Mereka juga bakal memulihkan nama baik universitas.
Kasus ini menjadi pembelajaran bersama.
Pengakuan Mahasiswa Baru
Data ribuan mahasiswa baru Univesitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta bocor ke perusahaan pinjol.
Hal ini terjadi karena Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Surakarta menggandeng perusahaan pinjol sebagai sponsorship acara Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK) atau yang dulu dikenal dengan istilah Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Baca juga: 5 Fakta Pinjol jadi Sponsor Ospek UIN Surakarta: 3.000 Mahasiswa Daftar Pinjol, DEMA Terancam DO
Para mahasiswa baru yang sudah terlanjur memberikan data mereka khawatir data tersebut disalah gunakan.
Mereka meminta Dema selaku panitia PBAK bertanggung jawab.
"Saya minta tolong mas Ketua DEMA jangan suka maksa-maksa kayak gitu," ujar salah satu mahasiswa baru, D kepada TribunSolo.com.
Selain itu, ia juga meminta agar data mahasiswa yang sudah mendaftar bisa dihapuskan, demi menjaga ranah privat.
"Data saya dan teman-teman maba kalau bisa bagaimana caranya harus dihapuskan (dari Aplikasi), takutnya dijadikan bahan tidak-tidak," ucapnya.
Sebelumnya, D juga dipaksa untuk mendaftar registrasi aplikasi pinjol saat masa pembekalan PBAK hari pertama di sesi kedua.
Ia dipaksa untuk mendaftarkan atau registrasi membuka akun di tiga aplikasi yang menjadi sponsor PBAK.
Baca juga: Maba UIN Raden Mas Said Surakarta Diminta Daftar Pinjol saat Ospek, Ini Kata Rektor hingga DEMA
Ia sempat berusaha mengelak dengan kembali mempertanyakan tak ada kewajiban dirinya untuk mendaftar tiga aplikasi tersebut.
"Saya ngelak, buat apa regis-regis kayak gitu (aplikasi)? Wong ya orang tua saya masih bisa nyukupin kebutuhan saya di sini," jelasnya.
Saat ia mengucapkan hal tersebut, salah satu sales lalu menghampiri dirinya.
"Salesnya itu menghampiri saya, malah HP saya diambil paksa sama dia (sales)" ucap mahasiswa tersebut.
D sebelumnya juga sudah memberikan alasan kalau penyimpanan HP-nya sudah penuh.
Ketika waktu sudah menunjukkan waktu salat, D tidak diperbolehkan pergi.
"Harus regis dulu (sebelum pergi)," paparnya.
Beberapa data diri yang diminta saat registrasi sendiri diantaranya meminta foto KTP, dan selfie dengan KTP.
"Ya paling bahaya ya KTP itu, saya sudah curiga. Sama masukan nomer orang terdekat," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Update Kisruh Ospek UIN Solo Disponsori Pinjol : Dema Dibekukan, Ketua Dema Dicopot dari Jabatannya
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Maru UIN Solo Minta Dema Tanggung Jawab Keamanan Data yang Terdaftar Pinjol: Hapus dari Aplikasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.