4 Kejanggalan Dirasakan Siti Mauliah, Ibu yang Bayinya Tertukar Setahun Lalu: Enggak Mau ASI
Kisah bayi tertukar terjadi di Kabupaten Bogor. Sang ibu baru menyadari bahwa bayi yang dirawatnya selama satu tahun ternyata bukan anak kandungnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kisah bayi tertukar terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sang ibu baru menyadari bahwa bayi yang dirawatnya selama satu tahun ternyata bukan anak kandungnya.
Kejadian itu dialami seorang ibu bernama Siti Mauliah (37).
Bayi Siti tertukar saat melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Sentosa, Kabupaten Bogor, pada 18 Juli 2022 lalu.
Siti sebenarnya telah merasakan sejumlah kejanggalan ketika masih berada di rumah sakit.
Lantas apa saja kejanggalan yang dirasakan Siti?
1. Tak mau minum ASI di hari kedua
Dilansir TribunnewsBogor.com, Siti mengatakan, kejanggalan pertama dirasakannya pada hari kedua setelah melahirkan.
Saat hari pertama, Siti sempat memberikan ASI untuk bayi yang baru dilahirkannya.
Namun, di hari kedua, saat ia hendak memberi ASI lagi, bayi tersebut tak mau.
"Hari pertama itu dikasih ASI mau terus besoknya enggak mau. Semalam mah mau minum ASI saya, kok pagi-paginya enggak mau," ujarnya, Kamis (10/8/2023).
2. Merasa wajah bayinya berbeda
Kejanggalan kedua, Siti merasa wajah bayinya berbeda.
Sebab, kata dia, bayi yang ia berikan ASI di hari pertama mirip dengan suaminya.
Namun, berbeda dengan bayi pada keesokan harinya.
"Hari pertama itu bayinya putih, imut kayak cewek, tapi pas saya mau pulang itu jadi wajah bayi itu enggak imut kayak awal. Yang awal mirip sama bapaknya," tandasnya.
Baca juga: Kisah Bayi Tertukar di Bogor, Ibu Setahun Rawat Bayi yang Bukan Anak Kandung, Tes DNA jadi Bukti
3. Rambut bayi
Selain itu, kejanggalan lain yang dirasakan Siti adalah pada rambut bayi.
Ia mengaku bayi yang ia beri ASI di hari pertama berbeda dengan keesokan harinya.
"Rambut beda, kalau yang ini gembal banget, kalau yang awal itu agak tipis," jelasnya.
4. Gelang bayi
Setelah tiga hari berada di rumah sakit, Siti pun diperbolehkan untuk pulang.
Saat mengurus administrasi, ia dan pihak rumah sakit menyadari bahwa gelang penanda yang ada pada bayi tersebut, bukanlah atas namanya, melainkan nama pasien lain.
Namun, kala itu, pihak rumah sakit bersikukuh bahwa bayi tersebut adalah bayi Siti.
"Pas di admin juga udah bilang itu di gelangnya bukan atas nama saya."
"Tapi katanya itu anak saya tetap dibuka gelangnya di suruh simpan," ujar dia.
Keesokan harinya, dua perawat mendatangi Siti dan menanyakan keberadaan gelang yang melekat pada bayi sebagai penanda.
Siti mengatakan, bahwa tujuan perawat mengambil gelang tersebut untuk sebuah program.
"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasannya buat kunjungan Johnson."
"Itu gelang harus ketemu, sampai keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," terangnya.
Setelah beberapa hari kemudian, gelang yang dimaksud ditemukan, Siti pun mengembalikan kepada pihak rumah sakit.
Di sisi lain, Siti sempat mengutarakan kejanggalan itu kepada suaminya.
Akan tetapi, kala itu sang suami tak menaruh kecurigaan apapun.
"Sehari semalam itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda."
"Saya bertanya sama suami karena beda, kata suami enggak mungkin rumah sakit salah," urainya.
Lakukan tes DNA
Baca juga: Ibu Pemilik Gelang Bayi yang Tertukar di Bogor Menolak Tes DNA, Ini Alasannya
Setelah memendam sejumlah kejanggalan, Siti akhirnya melakukan tes DNA untuk memupus keraguannya.
Hasilnya, bayi yang dirawatnya selama setahun itu bukanlah anak kandungnya.
Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho, membenarkan terkait hasil tes DNA tersebut.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari Ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di Bu Siti bukan anak dia."
"Bu Siti juga tidak tahu keberadaan anaknya ada di mana," terangnya.
Pihak RS membenarkan
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Sentoso melalui juru bicaranya, Gregorius B Djako membenarkan adanya insiden bayi tertukar tersebut.
"Iya benar, kejadian di RS Sentosa, tapi ini sebenarnya kejadian yang terjadi satu tahun lalu," katanya, Jumat (11/8/2023).
Gregorius mengaku, menyayangkan langkah Siti yang tidak mengadukan langsung ke pihak manajemen.
"Dia memang datang menginformasikan ke rumah sakit, tapi ketemunya itu selalu dengan perawat, bidan, jadi bukan manajemen, kami tidak tahu," terangnya.
Baca juga: Soal Bayi yang Tertukar di Bogor, Jawaban Rumah Sakit hingga Cerita Orang Tua
Meski begitu, setelah mengetahui persoalan itu pada Mei 2023, ia mengklaim, pihaknya langsung bergerak mencari titik terang.
"Jadi sejak Mei setelah tahu sehari setelah dapat informasi rumah sakit langsung rapat."
"Setelah itu rumah sakit langsung memanggil keluarga Ibu Siti dan memeriksa sebagian dokumen pada hari itu."
"Kelahiran hari itu sebenarnya dengan bayi siapa, rumah sakit langsung melakukan upaya itu," tegasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Damanhuri)