Buntut Suara Misterius di Sumenep, 5 Keluarga Mengungsi, BMKG Masih Selidiki
Lima keluarga di Sumenep mengungsi usai terdengar suara misterius mirip ketukan pada Sabtu (12/8/2023).
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima keluarga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memilih setelah mendengar dentuman misterius di bawah tanah.
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyrakat Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, membenarkan hal tersebut.
Meski demikian, Widiarti mengatakan suara ketukan tersebut sudah berhenti.
"Namun sekarang getaran atau ketukan sudah berhenti. Petugas menghimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkap Widiarti, Sabtu (12/8/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Salah satu warga yang mengungsi adalah Jazuli.
Baca juga: Warga Sumenep Dikagetkan Suara Dentuman dari Bawah Tanah, Ini Kata Pakar Geologi ITS hingga BMKG
Jazuli menuturkan, suara ketukan yang didengarnya cukup keras.
Tapi, suara tersebut tidak menimbulkan kerusakan apapun.
"Suaranya cukup keras, tapi tidak menimbulkan kerusakan apapun. Rumah retak itu tidak ada," kata Jazuli, Sabtu.
Hal serupa juga disampaikan warga lainnya, Ummal.
Ummal memastikan suara itu bukan getaran.
"Bukan getaran. Tapi seperti suara ketukan di bawah tanah rumah warga terdengar jelas," ungkap dia.
Diketahui, suara misterius itu terdengar berulang kali pada Sabtu pagi, mulai pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.
Namun, suara tersebut hanya didengar di rumah lima keluarga, yaitu Jazuli, Jakfar, Badrun, Ramli, dan Naim.
Karena tak tenang, mereka pun melapor ke petugas hingga diimbau mengungsi.
"Setelah mendengar suara (dentuman), kami melapor ke petugas, terus diimbau untuk mengungsi," ujar Jazuli.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget Sumenep, Usman Holid, mengungkapkan kejadian ini merupakan yang pertama kali.
"Setau saya baru kali ini ada fenomema (dentuman misterius) seperti itu di Sumenep," kata Usman, Sabtu.
Pihak BMKG belum bisa menarik kesimpulan lebih jauh lantaran perlu penelitian lebih dalam.
"Sumber atau penyebabnya belum diketahui teman-teman geofisika juga masih perlu melakukan survei dulu," tuturnya.
(Tribunnews.com/Luthfiana Sekar) (TribunJatim.com/Ali Hafidz/Ignatia)