Cerita Miki, Kabur dari Panti Asuhan karena Tak Tahan Dimarahi, Numpang Tidur di Warung Pecel Lele
Miki, remaja 15 tahun di Palembang nekat kabur dari panti asuhan karena tak tahan dimarahi. Ia numpang tidur di warung pecel lele.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - MN alias Miki (15), nekat kabur dari panti asuhan karena tak kuat dimarahi.
Ia dilaporkan hilang sejak Minggu (13/8/2023).
Miki baru ditemukan empat hari kemudian, tepatnya pada Kamis (17/8/2023) sekira pukul 23.00 WIB.
Remaja itu ditemukan sedang tidur di sebuah warung pecel lele.
Kabar ditemukannya Miki setelah sempat hilang itu dibenarkan oleh kakak kandungnya, Ade Putra (25).
"Alhamdulillah sudah ketemu, posisi dia sedang tidur di warung semacam warung pecel lele di sekitar Gerbang Tol Keramasan, Indralaya, dalam keadaan sehat," ujar dia, dilansir TribunSumsel.com, Sabtu (19/8/2023).
Informasi soal keberadaan Miki itu diperoleh Ade dari seorang sopir truk kenalan pamannya.
Saat bertemu, Miki akhirnya menceritakan alasannya kabur dari panti asuhan yang berada di Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.
Diketahui, Miki telah tinggal di panti asuhan tersebut selama dua tahun.
Kepada sang kakak, Miki mengaku tak nyaman tinggal di panti asuhan tersebut karena sering dimarahi.
"Dia ngaku belakangan ini sering dimarahi jadi tidak betah tinggal di sana. Akhirnya nekat kabur dari panti asuhan itu," tandasnya.
Selama kabur empat hari, Miki bekerja di Pasar 16 Ilir agar bisa makan.
"Katanya dia kerja, tidak tahu kerja apa yang penting dikasih makan, di Pasar 16 Ilir," jelasnya.
Kemudian, Miki tidur di warung pecel lele atas izin pemilik warung.
Pemilik warung tersebut bahkan sempat menawarkan hendak membelikan tiket pulang untuk Miki ke Baturaja.
Baca juga: Remaja di Palembang Kabur dari Panti Asuhan karena Kerap Dimarahi, Rela Kerja di Pasar Demi Makan
"Dia izin tidur di sana dan dibolehkan oleh pemilik warung pecel lele."
"Rencananya mau dibelikan tiket travel pulang ke Baturaja."
"Tapi alhamdulillah malamnya sudah ketemu sama kami," ungkap Ade.
Kronologi kabur dari panti asuhan
Masih dari laman TribunSumsel.com, oleh istri Ade, Miki sempat diminta untuk mengantar tempe ke rumah tetangganya.
Setelah itu, Miki pulang ke rumah.
Ia kemudian pamit hendak pergi ke Pasar 16 Ilir Palembang.
Baca juga: Sering Dimarahi, Miki Pilih Kabur dari Panti Asuhan, Kerja di Pasar dan Tidur di Warung Pecel Lele
"Hari Minggu tanggal 13 (Agustus) itu sekitar jam 12 siang dia diminta istri saya untuk mengantar tempe."
"Kemudian pulang ke rumah pamit katanya mau main ke Pasar 16 Ilir," jelas Ade.
Dari informasi yang ia terima, Miki sempat mengajak seorang temannya pergi ke Pasar 16 Ilir, namun temannya itu tak mau.
"Informasi dari orang panti asuhan, dia memang sering main ke Pasar 16 Ilir," ujar dia.
Setelah itu, Miki tak diketahui keberadaannya hingga akhirnya ditemukan empat hari kemudian.
Setelah pulang kembali ke lingkungan keluarganya di Lengkiti, Baturaja, Miki akan disekolahkan lagi di kampung halamannya.
Pihak keluarga pun akan mengurus kepindahan Miki dari sekolah di Palembang dan panti asuhan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)