Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hari ini Dua Ibu Jalani Tes DNA di Sentul dan RSCM

Update kasus bayi diduga tertukar di Bogor, dua ibu yakni Siti Mauliah dan ibu D bakal jalani tes DNA dia dua lokasi terpisah, Sentul dan RSCM.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hari ini Dua Ibu Jalani Tes DNA di Sentul dan RSCM
Ist/Kompas.com/grid.id
ilustrasi TES DNA dan bayi. Update kasus bayi diduga tertukar di Bogor, dua ibu yakni Siti Mauliah dan ibu D bakal jalani tes DNA dia dua lokasi terpisah, Sentul dan RSCM pada Senin (21/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua ibu bakal menjalani tes DNS terkait kasus diduga bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat.

Siti Mauliah rencananya akan menjalani tes DNA terkait bayi tertukar di Sentul, Kabupaten Bogor pada Senin (21/8/2023) hari ini.

Setelah dilakukan tes DNA nanti, Siti Mauliah dan suami berharap masalah tersebut segera usai dan diberikan jalan terbaik.

Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor mengklam anaknya tertukar saat di rumah sakit, Kamis (10/8/2023).
Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor mengklam anaknya tertukar saat di rumah sakit, Kamis (10/8/2023). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Sementara itu, ibu dari terduga bayi tertukar di Bogor berinisial D juga sudah mau melakukan tes DNA.

Luluh dengan permintaan Siti Mauliah, wanita asal Kabupaten Bogor itu bakal menjalani tes DNA di RSCM pada Senin (21/8/2023) hari ini.

Keputusan ibu D tersebut menyusul viralnya kisah bayi tertukar di Bogor yang dialami Siti Mauliah.

Wanita Siti Mauliah asal Kecamatan Ciseeng itu nelangsa karena baru tahu bahwa bayi yang ia bawa dari RS Sentosa usai melahirkan ternyata bukan darah dagingnya.

Berita Rekomendasi

Keyakinan Siti terbukti usai melakukan tes DNA.

Ya, Siti dengan bayi yang ia namani Muhammad Rangkuti Galuh itu nyatanya bukan ibu dan anak kandung.

Alhasil, Siti pun ngotot mencari keadilan guna menemukan anak kandungnya.

Siti Mauliah Tes DNA di Sentul

Siti Mauliah rencananya akan menjalani tes DNA terkait bayi tertukar di Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023)

Hal itu diungkapkan oleh sang suami, Tabrani di kediamannya di Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Menurutnya, saat ini Siti sedang istirahat penuh, sehingga tidak bisa ditemui oleh siapapun.

"Istri lagi istirahat, saya juga mau istirahat," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Minggu (20/8/2023).

Siti beristirahat guna mempersiapkan diri menjelang tes DNA besok.

"Besok mau tes DNA (silang), makanya hari ini berencana mau istirahat penuh," ungkapnya.

Tes DNA tersebut akan dilakukan nanti berada di wilayah Sentul sekitar pukul 10:00 WIB.

"Besok tes DNA di Sentul, kita berangkat dari sini jam 08:00 WIB, tes DNA-nya mah jam 10:00 WIB," tandasnya.

Setelah dilakukan tes DNA nanti, ia berharap masalah tersebut segera usai dan diberikan jalan terbaik.

"Harapannya si mudah-mudahan segera beres ya masalah ini dan diberikan jalan terbaik aja," pungkasnya.

Ibu D Juga Tes DNA di RSCM

Akhirnya ibu dari terduga bayi tertukar di Bogor berinisial D mau melakukan tes DNA.

Luluh dengan permintaan Siti Mauliah, wanita asal Kabupaten Bogor itu bakal menjalani tes DNA di RSCM pada esok hari, Senin (21/8/2023).

Keputusan ibu D tersebut menyusul viralnya kisah bayi tertukar di Bogor yang dialami Siti Mauliah.

Wanita asal Kecamatan Ciseeng itu nelangsa karena baru tahu bahwa bayi yang ia bawa dari RS Sentosa usai melahirkan ternyata bukan darah dagingnya.

Keyakinan Siti terbukti usai melakukan tes DNA.

Ya, Siti dengan bayi yang ia namani Muhammad Rangkuti Galuh itu nyatanya bukan ibu dan anak kandung.

Alhasil, Siti pun ngotot mencari keadilan guna menemukan anak kandungnya.

Satu tahun menelusuri keberadaan anak kandungnya, Siti sampai mendatangi RS Sentosa hingga mencari tahu terduga bayi yang merupakan darah dagingnya.

Hingga sampailah Siti ke rumah ibu D, wanita yang juga melahirkan bayi laki-laki di RS Sentosa di waktu yang sama dengannya.

Melihat bayi ibu D, Siti terkejut karena merasa bahwa bayi itu adalah anaknya.

Namun kala itu, Siti harus kecewa karena permintaannya kepada ibu D untuk tes DNA tak diindahkan.

Sampai di awal Agustus usai kisah Siti viral, ibu D akhirnya mau melakukan tes DNA.

Hal tersebut diurai pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho dalam tayangan Youtube iNews TV.

"Sudah pasti ibu D akan melakukan tes DNA, Senin (21/8/2023), ibu D sudah bersedia melakukan tes DNA," kata Rusdy Ridho pada Minggu (20/8/2023).

Kubu Siti Kecewa Pihak RS Belum Minta Maaf

Sementara pihak ibu D akhirnya mau tes DNA, Rusdy Ridho mengurai kekecewaannya.

Diakui Rusdy, hingga kini pihak rumah sakit belum meminta maaf kepada Siti terkait bayi tertukar.

Padahal sudah jelas-jelas bayi yang dibawa Siti bukan bayi kandungnya.

Sampai saat ini belum ada permintaan maaf dari manajemen rumah sakit dan yang saya harus garis bawahi, pertanggungjawaban jangan hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan. Polres Bogor juga harus melihat SOP dari rumah sakit. Manajemen dan direksi juga dipanggil, jangan cuci tangan kemudian dilepaskan kepada tenaga kesehatan," ungkap Rusdy Ridho.

Kendati pihak rumah sakit ogah meminta maaf, perasaan Siti kini lega.

Sebab dalam waktu dekat, Siti yakin bayinya ditemukan usai ibu D melaksanakan tes DNA.

"Ibu Siti dia semakin kuat secara mental dan yakin bahwa anak kandung yang dia kandung selama sembilan bulan pasti akan bertemu," ujar Rusdy Ridho.

Ketua KPAI Buka Suara

Kasus bayi tertukar di Bogor yang menimpa Siti Mauliah turut mengurai sorotan dari Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait.

Dalam tayangan tersebut, Arist menyoroti pihak rumah sakit yang menurutnya telah lalai.

Diungkap Arist, pihak rumah sakit harusnya memberi jaminan kepada para bayi yang baru lahir agar identitasnya tidak tertukar.

Hal itu lantaran pihak rumah sakit punya kebijakan untuk menyatukan semua bayi ke dalam satu ruangan.

"Rumah sakit harus bertanggung jawab karena rumah sakit yang seharusnya memberi jaminan bahwa seorang bayi dilahirkan dengan identitas yang tidak boleh tertukar, ini kan merupakan kelalaian," imbuh Arist Merdeka Sirait.

Perihal kisah bayi tertukar, Arist menyebut peristiwa itu bukan yang pertama terjadi.

Karenanya, Arist berharap kasus tersebut bisa diusut tindak pidananya.

Terlebih Siti telah mencari keadilan untuk bayinya selama satu tahun.

"Ini kan peristiwa yang berulang, bukan saja di rumah sakit Sentosa Bogor tapi pengalaman KPAI pernah terjadi juga di Bekasi, Depok, artinya bukan sekadar kelalaian, tapi merupakan tindak pidana, ini sudah satu tahun," ucap Arist Merdeka Sirait.

Lebih lanjut, Arist pun mengurai informasi yang didapatnya.

Yakni terkait dugaan kelalaian pihak rumah sakit atas kasus bayi tertukar tersebut.

"Ada informasi yang saya dapat, petugas sana menggunakan dua gelang, enggak boleh terjadi, setelah lahir itu ada satu gelang, menurut saya ada unsur kesengajaan, oleh karena itu Polres Bogor harus menindaklanjuti, bukan hanya sekadar tes DNA, tapi peristiwa ini harus menjadi perhatian publik lalainya rumah sakit," ungkap Arist.

Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kasus Bayi Tertukar di Bogor, dari RS Sentosa dan Keluarga

Proses mengungkap fakta bayi tertukar usai melahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor terus berlanjut.

Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Bogor melalui unut PPA terus mendalami persoalan tersebut.

"Itu masih berjalan, Insya Allah minggu depan sudah ada titik terang," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan.

Ia mengatakan, sudah memeriksa sejumlah saksi dari berbagai pihak yang terlibat dalam persoalan bayi tertukar ini.

"Kurang lebih sembilan orang terdiri dari pihak rumah sakit dan pihak keluarga," ungkapnya.

Baca juga: Penyebab Bayi Siti Mauliah dan Dian Tertukar, Pihak RS Sentosa Bogor Dianggap Lalai dan Dilaporkan

Sementara itu, Juru Bicara RS Sentosa Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako membenarkan pemeriksaan saksi tersebut.

Ia mengakui bahwa sejumlah nakes di RS Sentosa yang menangani persalinan saat itu sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

"Hasilnya belum tahu, itu kan masih permintaan wawancara awal aja, pemberian keterangan terkait peristiwa," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (18/8/2023). (tribun network/thf/Tribunnewsbogor). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas