Fakta Kecelakaan Maut di Sukoharjo: Kronologi Kejadian, 3 Siswa SMP Tewas, Sopir Tak Punya SIM A
Kecelakaan maut terjadi di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023). Akibatnya, tiga pelajar SMP Tewas.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan satu lainnya meninggal di rumah sakit keesokan harinya.
Insiden maut itu melibatkan kendaraan Daihatsu Gran Max dengan dua sepeda motor.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta kecelakaan maut di Sukoharjo yang menewaskan tiga siswa SMP:
Kronologi kejadian
Baca juga: Viral Video Warga Jarah Susu Kaleng dari Truk yang Kecelakaan, Ada yang Bawa Karung, Ini Faktanya
Dilansir TribunSolo.com, kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 20.15 WIB.
Kejadian bermula saat mobil Gran Max dengan nomor polisi AD 1618 MT melaju dari arah timur ke arah barat.
Diduga, pengemudi Gran Max melaju terlalu ke kanan dan kurang memperhatikan arus lalu lintas.
Demikian disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho.
"Dari arah berlawanan sepeda motor Honda Vario nopol AD 6143 dan Yamaha Mio AD 3363 TZ berjalan dari arah barat ke arah timur, berjalan secara berjajar," jelasnya.
Karena pengemudi Gran Max tidak memperhatikan jalan, setibanya di lokasi kejadian, terjadilah kecelakaan.
"Pengemudi Gran Max tidak bisa mengendalikan mobilnya hingga menabrak dua sepeda motor," tandasnya.
3 korban tewas merupakan pelajar
Akibat kecelakaan itu, tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
Ketiga korban tewas merupakan siswa kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jumantono, Karanganyar.

Adapun identitas ketiga korban yakni Rafi Nuur Aziz dan Fahri Aditya, warga Tebuireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
Sementara satu korban tewas lainnya yakni Satria Surya Pradana, warga Ngadirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono.
Pembina OSIS dan Guru SMPN 1 Jumantono, Paidi (56) mengatakan, korban merupakan siswa yang beprestasi.
"Rafi aktif di organisasi pramuka, Fahri juga baik dan aktif organisasi sekolah. Mereka anak- anak yang berprestasi," ujar Paidi kepada TribunSolo.com, Selasa (22/8/2023).
Sopir Gran Max tak punya SIM A
Masih dari laman TribunSolo.com, ternyata sopir mobil Gran Max tidak punya SIM A.
Adapun identitas sopir Gran Max yakni Shopyan Virdaus Alamsyah (21), warga Kelurahan Dukuh, Kabupaten Sukoharjo.
"SIM A-nya kami belum menemukan, jadi sangat jelas pelanggarannya," ujar Kasar Lantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho.
Akibat kejadian itu, sopir Gran Max hanya mengalami luka ringan.
Saat ini, sopir telah diamankan di Polres Sukoharjo.
"Saat ini, pelaku langsung ditahan di Polres Sukoharjo. Kalau kondisinya baik-baik saja," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar/Mardon Widiyanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.