Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Siti Lega Tahu Hasil Tes DNA, Sempat Ditolak Pihak Dian

Kasus bayi tertukar di Bogor akhirnya menemui titik terang. Siti Mauliyah mengaku lega tahu hasil DNA.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Perjalanan Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Siti Lega Tahu Hasil Tes DNA, Sempat Ditolak Pihak Dian
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
Kedua ibu beserta bayinya yang tertukar telah dipertemukan saat mediasi atau penyampaian hasil tes DNA silang di Ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.com - Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah menemui titik terang.

Berdasarkan hasil tes DNA, terbukti bayi milik Siti Mauliah dan Dian yang lahir di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, benar-benar tertukar.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor, bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam konferensi pers, Jumat (25/8/2023), dilansir TribunnewsBogor.com.

Siti Mauliah mengungkapkan ia dan Dian sama-sama merasa syok, tapi terharu, saat mengetahui hasil tes DNA tersebut.

Tak hanya mereka berdua, Siti mengatakan seluruh pihak yang menyaksikan hasil tes DNA dibacakan, juga terharu.

Baca juga: Akhir Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Siti Maulidah Tersenyum Lebar Bertemu Anaknya: Itu Punya Saya

"Kemarin itu bener-bener mengharukan, bukan dari saya sama Bu Dian aja yang syok dan terharu, dari semua orang yang ada di dalam situ ikut terhari," kata Siti, Sabtu (26/8/2023).

Meski demikian, pengembalian bayi berinisial GL (1) dan GB (1) kepada orang tua masing-masing akan dilakukan secara bertahap.

BERITA TERKAIT

Rio Wahyu Anggoro menuturkan pihaknya akan memfasilitasi rumah bersama untuk mempererat ikatan antara bayi dengan ibu kandungnya.

Siti dan Dian bersama GL dan GB akan menjalani proses adaptasi bersama selama satu bulan lebih di rumah bersama itu.

"Proses satu bulan lebih ini, nanti adalah kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat mediasi bahwa rumah bersama itu ada di Polres Bogor," kata Rio.

Awal Kasus Terungkap

Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut.
Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut. (Tribun Bogor/Naufal)

Terungkapnya kasus bayi tertukar di Bogor ini bermula saat Siti Mauliah tak kunjung mendapatkan respons yang diharapkan dari pihak RS Sentosa.

Siti yang merupakan warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, ini melapor ke Polres Bogor, Jumat (11/8/2023), karena ingin mendapat kejelasan mengenai anaknya.

Laporan Siti ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro.

"Sebelum datang ke Kepolisian, sang ibu sudah berusaha melakukan upaya kepada pihak rumah sakit maupun pihak keluarga yang diduga bayinya tertukar, namun belum mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan," ujar Yohannes.

Terpisah, pihak RS Sentosa juga membenarkan ada insiden bayi tertukar di rumah sakit mereka.

Menurut Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako, bayi Siti dan Dian tertukar saat keduanya sama-sama melahirkan di rumah sakit tersebut pada 18 Juli 2022.

Mengetahui ada bayi yang tertukar, kata Djako, pihak rumah sakit langsung bergerak cepat melakukan penelusuran dokumen pada Mei 2023 lalu.

"Iya, benar kejadian di RS Sentosa, tapi ini sebenarnya kejadian yang terjadi satu tahun lalu," katanya.

"Jadi sejak Mei setelah tahu sehari setelah dapat informasi rumah sakit langsung rapat, setelah itu rumah sakit langsung memanggil keluarga Ibu Siti dan memeriksa sebagian dokumen pada hari itu, kelahiran hari itu sebenarnya dengan bayi siapa, rumah sakit langsung melakukan upaya itu," bebernya.

Baca juga: Butuh Sebulan, Ini Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor ke Orang Tua Biologis

Sempat Ditolak Pihak Dian

Ekspresi Siti Mauliah dan suami (kiri) dan Ibu Dian (kanana) menjelang tes DNA bayi yang tertukar di Puslabfor Polri, Bogor Senin 21 Agustus 2023. Siti Mauliah dan suami terlihat lebih rileks. Sementara, ibu Dian terlihat tidak tenang dan memeluk erat bayinya.
Ekspresi Siti Mauliah dan suami (kiri) dan Ibu Dian (kanana) menjelang tes DNA bayi yang tertukar di Puslabfor Polri, Bogor Senin 21 Agustus 2023. Siti Mauliah dan suami terlihat lebih rileks. Sementara, ibu Dian terlihat tidak tenang dan memeluk erat bayinya. (Foto kolase)

Siti Mauliah berjuang mencari kebenaran mengenai anaknya sejak pulang dari RS Sentosa usai melahirkan.

Terlebih, saat hendak pulang, gelang bayi yang dikenakan anak Siti tertulis atas nama Dian, bukan namanya.

Namun, pihak RS Sentosa ngotot yang tertukar hanya gelang, bukan bayinya.

Karena semakin penasaran, Siti pun mencoba menelusuri alamat rumah Dian.

Saat tiba di rumah Dian, Siti langsung merasa bayi yang digendong Dian adalah anaknya.

Bahkan, kata Siti, si bayi langsung menangis saat ia datang.

"Pas udah gitu saya liat bayinya langsung nangis di situ, kata pihak dari pasien si Dian kenapa nangis, saya alasan hujan enggak bawa payung, enggak bawa jas hujan, padahal mah itu bohong, itu bayi saya dalam hati. Ngomong ke saudara juga bener-bener itu mah bayi bibi," tutur Siti, Kamis (10/8/2023).

Setelahnya, Siti mencoba menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Dian.

Namun, Siti mengaku tidak mendapat respons positif dari pihak Dian, sehingga ia kembali pulang tanpa hasil.

"Cuma mereka engga ngerespons, bilangnya bayi saya engga ketuker, mungkin ibu salah orang kali, gelang orang kali," katanya.

"Saya bilang kalau salah orang itu alamat dari rumah sakit engga mungkin sampe sini, tetep saya ngotot minta penjelasan, mau ngajak kerja sama ke rumah sakit, berhubung dia engga mau yaudahlah," tambahnya.

Lantaran tak ingin berhenti begitu saja, Siti lantas melakukan tes DNA yang difasilitasi pihak RS Sentosa.

Hasilnya, 99,99 tidak identik alias anak yang selama ini dirawatnya benar tertukar.

Baca juga: Nasib 2 Bayi Tertukar usai Tes DNA, Jadi Anak Angkat Polres Bogor, Bonding di Rumah Bersama

RS Sentosa kemudian memfasilitasi mediasi antara Siti dan Dian untuk menemui titik terang kasus bayi keduanya tertukar.

Sayang, pihak Dian enggan melakukan tes DNA.

Beruntung, setelah pihak Siti terus berjuang membujuknya, Dian akhirnya bersedia melakukan tes DNA.

Pada Senin (21/8/2023), Siti dan Dian sama-sama mendatangi Puslabfor Polsi di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, untuk menjalani tes DNA.

Hasilnya, terbukti benar bahwa bayi Siti dan Dian memang tertukar.

Pihak RS Sentosa Meminta Maaf

RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor. (Warta Kota/Yudistira Wanne)
RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor. (Warta Kota/Yudistira Wanne) (Wartakotalive.com/Yudistira Wanne)

Pihak RS Sentosa menyampaikan permintaan maaf soal kasus bayi tertukar di rumah sakit mereka, usai hasil tes DNA keluar.

"Tentunya hal ini terjadi karena adanya ketidak hati-hatian pertugas kami dalam melaksanakan prosedur yang ada, dan kami sangat menyesalkan," ujar Direktur Utama RS Sentosa Bogor, drg Margareta Kurnia, Jumat (25/8/2023).

Menurut Margareta, perawat yang berjaga pada saat itu tidak hati-hati dalam melakukan proses identifikasi bayi.

Ia mengaku menyesal insiden bayi tertukar harus terjadi.

"Ada proses yang harusnya dilakukan, tapi ada ketidakhati-hatian dalam proses identifikasi bayi," katanya.

"Kami sangat menyesali, saya sebagai pimpinan juga sedih hal ini terjadi di rumah sakit pada kedua ibu," imbuh dia.

Kini, perawat dan bidan yang terkait kasus bayi tertukar itu telah diberi sanksi.

Diketahui, ada 15 perawat dan bidan yang mendapat sanksi dari RS Sentosa.

Rinciannya, 10 perawat diberi SP1, sedangkan lima lainnya dinon-aktifkan.

Baca juga: Babak Akhir Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Sempat Diwarnai Tangisan, Ditutup dengan Berpelukan

Kronologi Kejadian

Perlakuan 2 ibu bayi tertukar di Bogor kepada anak yang dirawatnya tampak memiliki perbedaan
Perlakuan 2 ibu bayi tertukar di Bogor kepada anak yang dirawatnya tampak memiliki perbedaan (Kolase Wartawan TribunnewsBogor.com Muamarrudin Irfani/Youtube TV One)

Kasus bayi tertukar di Bogor bermula saat Siti Mauliah dan Dian sama-sama melahirkan bayi laki-laki secara sesar di RS Sentosa pada 18 Juli 2022.

Bayi Siti dan Dian tertukar saat hari kedua mereka di rumah sakit.

Kala itu, Siti mengaku ada yang berbeda saat menyusui anaknya di hari kedua.

"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," ungkap kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).

Kecurigaan Siti semakin bertambah setelah perawat mendatanginya untuk menanyakan perihal gelang yang menempel pada si bayi.

"Biasanya gelang itu disimpen, ini dikasih, pas diiat gelangnya itu atas nama pasien yang lain."

"Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Selain itu kecurigaan lainnya, kata Rusdy Ridho saat di Rumah Sakit Sentosa, pakaian bayi yang dibeli Siti beda warna.

"Jadi ada beberapa kejanggalan secara batin seorang ibu merasa ini bukan anak dari Ibu Siti," terang Rusdy Ridho.

Perasaan batin sang ibu pun sangat kuat terhadap anaknya.

Lalu, Siti meminta pihak Rumah Sakit Sentosa untuk melakukan tes DNA terhadap bayi tersebut.

Benar saja hasil tes DNA itu ternyata positif, dan bayi yang dirawat Siti selama satu tahun terakhir bukanlah anaknya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian/Muamarrudin Irfani/Naufal Fauzy/Sanjaya Ardhi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas