2 Remaja Bunuh Ibu Tiri karena Sering Dipukuli dan Dilarang Sekolah, Ayah Dibiarkan Melarikan Diri
K, perempuan di Kota Dumai, Riau, ditemukan tewas terbungkus karung, Jumat (25/8/2023). Ia dibunuh oleh suami dan dua anak tirinya yang masih remaja.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - K, perempuan di Kota Dumai, Riau, ditemukan tewas terbungkus karung, Jumat (25/8/2023).
Jasad korban ditemukan di bawah jembatan sungai di Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.
Belakangan diketahui, korban tewas dibunuh suami dan dua anak tirinya yang masih di bawah umur.
Tak butuh waktu lama, polisi telah mengamankan dua pelaku sehari setelah penemuan jasad korban.
Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi membenarkan penangkapan tersebut.
"Para pelaku pembunuhan berhasil kami amankan sehari setelah mayat ditemukan. Kedua anak ini masih di bawah umur yang mana laki-lakinya berumur 13 dan perempuan umur 12," ujarnya, Senin (28/8/2023), dilansir TribunDumai.com.
Baca juga: Sebelum Bunuh Istrinya, Yuda Sempat Teriak-teriak dan Kejar Warga Sambil Bawa Senjata Tajam
Sementara itu, suami korban saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Dikatakan Bayu, kedua anak tiri korban sengaja membiarkan sang ayah yang juga terlibat pembunuhan untuk melarikan diri.
Bahkan, awalnya kedua pelaku yang masih remaja itu tak mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa korban.
Namun, kedua anak itu tak bisa mengelak setelah sidik jari mereka ditemukan di tubuh korban.
"Memang awalnya kedua pelaku tidak mengaku."
"Namun, setelah hasil autopsi dan sidik jari mereka sesuai dengan sidik jari yang ada pada korban, akhirnya mereka mengaku," jelas Bayu.
Dari hasil pemeriksaan sementara terungkap motif pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Kedua pelaku yang masih di bawah umur mengaku sudah tidak tahan dengan perlakuan korban.
Menurut pelaku, mereka kerap mendapat kekerasan dari korban.
Tak hanya itu, mereka juga mengaku dilarang sekolah dan dipaksa untuk bekerja oleh korban.
Baca juga: Pengakuan DF Kuli Bangunan yang Bunuh Dosen UIN Surakarta: Korban Sempat Berontak dan Minta Tolong
"Jadi anak-anaknya ini sering dipukuli oleh korban, bahkan mereka dilarang sekolah dan harus bekerja."
"Jadi diduga sudah sering kali menerima perlakuan ini, diduga menjadi alasan mereka menghabisi korban," papar Bayu, Senin.
Korban juga disebut melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada suaminya.
Diduga karena alasan itu, ketiga pelaku akhirnya nekat menghabisi nyawa korban.
"Untuk saat ini kami masih melakukan pengejaran kepada suami korban," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.