Profil Sukamta, Bupati Tanah Laut Disebut Tolak Cak Imin Hadiri Acara MTQ, Hartanya Rp3,3 Miliar
Bupati Tanah Laut, Sukamta, disebut menolak kedatangan Cak Imin untuk meresmikan MTQ Internasional.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membeberkan kronologi dirinya ditolak menghadiri acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (5/9/2023).
Cak Imin mengungkapkan kehadirannya mendapat penolakan dari Bupati Tanah Laut, Sukamta, yang disampaikan lewat seorang ulama, Kiai Saifullah Maksum.
Tak hanya itu, niat Cak Imin untuk sekadar menyaksikan MTQ Internasional di Tanah Laut, juga tak disetujui Sukamta.
"Jauh-jauh saya datang ke Tanah Laut, 2 jam dari Banjarmasin sudah sampai di sana, tiba-tiba Kiai Saifullah Maksum menyampaikan kepada saya bahwa permohonan maaf sambil nangis-nangis (mengatakan) Bupati enggak berkenan dan lebih baik tidak ada acara."
"Ya sudah, kalau gitu acara silakan berlangsung saya akan menonton saja, hadir dan menonton tidak usah membuka, tapi Pak Kiai datang lagi ke saya (dan mengatakan saya) hadir pun Pak Bupati merasa keberatan," ungkap Cak Imin, dikutip dari YouTube KompasTV, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Cak Imin Bongkar Obrolannya dengan Gus Dur, Beberkan BTS Isu Kudeta PKB yang Dilontarkan Yenny Wahid
Profil Sukamta
Dilansir situs resmi Pemkab Tanah Laut, Sukamta lahir di Kulonprogo, DI Yogyakarta pada 30 Juli 1963.
Sukamta memiliki seorang istri bernama Nurul Hikmah dan dua anak.
Ia saat ini menjabat sebagai Bupati Tanah Laut periode 2018-2023.
Sebelumnya, Sukamta adalah Wakil Bupati Tanah Laut periode 2013-2018.
Lahir dan tumbuh hingga masa remaja di Kulonprogo, Sukamta baru pindah ke tanah Borneo saat melanjutkan pendidikan di APDN Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Lulus dari APDN Banjarbaru, Sukamta memulai kariernya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Staf Bagian Kepegawaian.
Dalam rangka tugas dari Gubernur Kalsel saat itu, di tahun 1988-1991, Sukamta kembali melanjutkan pendidikannya ke Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta.
Lantas, pada April 1991 usai lulus dari Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta, ia dilantik menjadi Kasubag Pengumpulan dan Penyaringan Informasi.
Empat tahun setelahnya, ia ditunjuk menjadi Kasubag TU dan ditarik ke bagian Humas Setda Tanah Laut, lalu mendapat promosi sebagai Kepala Bagian Humas.
Usai dari Humas, Sukamta menjabat sebagai Kepala Bidang di Bappeda.
Ia kemudian ditarik kembali ke Setda dan menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi.
Karier Sukamta sebagai PNS terus berlanjut setelah dipromosikan menduduki jabatan eselon II sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
Selama menjadi abdi negara, Sukamta sudah meraih beberapa penghargaan, di antaranya adalah Setya Lencana Karya Satya Kesetiaan 10 dan 20 tahun pada 2004 dan 2014 dari Presiden RI, serta Visionary Leader's Certificate of Presentation pada 2021.
Baca juga: Cerita Cak Imin Sempat Marah saat Ditolak Hadiri Acara di Tanah Laut, Begini Duduk Perkaranya
Harta Kekayaan Sukamta
Sebagai pejabat daerah, Sukamta berkewajiban menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Per 31 Desember 2022, Sukamta tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp3.430.216.130.
Namun, jumlah itu berkurang menjadi Rp3.324.775.463 lantaran Sukamta berutang Rp105.440.667.
Sumber kekayaan Sukamta terbesar berasal dari lima tanah dan bangunan yang semuanya berada di Kalimantan Selatan dengan total Rp1.050.000.000.
Lalu, sumber kekayaan terbesar keduanya adalah kas dan setara kas yang sejumlah Rp1.773.216.130.
Berikut rincian harta kekayaan Sukamta, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.050.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 148 m2/140 m2 di KAB / KOTA TANAH LAUT, HASIL SENDIRI Rp 300.000.000
2. Tanah Seluas 537 m2 di KAB / KOTA TANAH LAUT, HASIL SENDIRI Rp 155.000.000
3. Tanah Seluas 10184 m2 di KAB / KOTA TANAH LAUT, HASIL SENDIRI Rp 45.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 240 m2/63 m2 di KAB / KOTA TANAH LAUT, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 119 m2/36 m2 di KAB / KOTA BANJAR, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 327.500.000
1. MOTOR, SUZUKI SEPEDA MOTOR Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 2.500.000
2. MOTOR, YAMAHA MIO SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 3.000.000
3. MOTOR, HONDA SOLO/SEPEDA MOTOR Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 12.000.000
4. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 175.000.000
5. MOBIL, HONDA BRIO/MINI BUS Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 135.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 279.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.773.216.130
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 3.430.216.130
III. HUTANG Rp 105.440.667
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 3.324.775.463
Klaim Tak Bermaksud Menolak
Bupati Tanah Laut, Sukamta, menjelaskan dirinya tak bermaksud menolak kehadiran Cak Imin di MTQ Internasional di wilayahnya, Selasa kemarin.
Menurut Sukamta, Cak Imin datang tanpa berkomunikasi dengan pihaknya.
Lantas, Sukamta pun menyampaikan keberatannya.
Selain tak ada komunikasi, Sukamta mengaku tak ingin kehadiran Cak Imin di acara tersebut lantas disangkutpautkan dengan berita politik.
Pasalnya, Cak Imin baru saja dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan pada Sabtu (2/9/2023) lalu.
“Tapi dikarenakan tidak berkomunikasi dengan kita,” ungkap Sukamta, Selasa, dikutip dari BanjarmasinPost.com.
"Saya juga tidak mau kegiatan ini menjadi masalah-masalah yang kemudian digoreng secara politik,” sambungnya.
Sukamta menambahkan, seandainya pihak Cak Imin berkomunikasi dulu dengannya, maka dirinya akan mempersiapkan acara MTQ dengan kehadiran Ketua Umum PKB itu.
Karena tak ada komunikasi dan tiba-tiba datang, Sukamta menilai hal tersebut bisa mengundang komentar tak enak.
“Ini justru saya tahunya sudah hampir dimulai tadi, baru siang tadi. Tentu saya menjadi tidak nyaman. Sehingga beliau tidak hadir di lokasi acara ini,” kata Sukamta.
“Bagaimanapun, kita tuan rumah. Beliaukan pejabat penting. Kalau datang, tentu perlu sebuah sambutan yang baik."
"Tapi, karena tidak ada komunikasi, saya kira lebih baik beliau tidak datang ke lokasi pembukaan acara ini,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPC PKB Tanah Laut, Hj Endang Isnawangsih, mengungkapkan kehadiran Cak Imin adalah untuk membuka acara MTQ Internasional dengan statusnya sebagai Wakil Ketua DPR RI.
“Beliau membuka MTQ itu dalam kapasitas sebagai pimpinan DPR RI,” kata Endang, Selasa.
Sementara itu, Cak Imin sendiri mengaku mendapatkan undangan untuk membuka acara itu.
Ia pun mengaku sempat marah lantaran ditolak hadir.
Meski demikian, Cak Imin memutuskan pulang karena tak ingin mengganggu keberlangsungan acara.
"Saya marah karena saya kehilangan harga tiket dari Jakarta ke Banjarmasin, saya marahnya saya minta untuk diganti."
"Yang kedua, marahnya saya saat itu merasa capek sebetulnya untuk ke lokasi, tapi ternyata sampai di lokasi itu, panitia acaranya nggak jelas ngundang saya, tahu gitu nggak usah ngundang saya," bebernya.
"Akhirnya saya daripada mengganggu acara itu, saya lihat panggungnya semua sudah siap, daripada merusak acara, saya putuskan pulang," tandas dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Galuh Widya W, BanjarmasinPost.com/Idda Royani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.