Sumber Suara Dentuman yang Terdengar di Majane hingga Mamuju Masih Misterius
Tidak ada catatan aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Barat antara pukul 10.00 hingga 12.00 Wita saat kejadian
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Warga masyarakat dikejutkan suara keras yang diduga berasal dari Laut Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (24/9/2023).
Suara dentuman ini menjadi viral di media sosial, sementara beberapa mengira itu adalah gempa bumi bawah laut.
Namun, pernyataan terbaru dari otoritas menyebutkan bahwa kejadian ini tidak disebabkan oleh aktivitas gempabumi.
Sementara pihak TNI Angkatan Udara (AU) memastikan dentuman tersebut bukan berasal dari aktivitas latihan pesawat.
Komandan Datasemen TNI AU Mamuju, Kapten Azwarman, mengatakan suara itu bukan dari pesawat milik TNI AU.
Baca juga: Temuan Toples Berisi Janin Bayi dan Darah di Mamuju Dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulbar
"Di wilayah Sulbar kemarin Minggu 24 September tak ada konfirmasi latihan.
Ini bukan pesawat atau pun sejenisnya ada suara dentuman," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com via telepon, Senin (25/9/2023).
Azwarman juga membantah informasi viral di media sosial yang menyatakan suara itu dari pesawat Sukhoi milik Lanud 11 Sultan Hasanuddin Makassar.
Menurut narasi yang beredar, pesawat tersebut tengah latihan di perairan Kabupaten Mamuju.
Namun Azwarman menyangkal dan mengatakan informasi tersebut adalah kejadian di tahun 2019 lalu.
"Itu yang di medsos, chat saya di Facebook tahun 2019," tegasnya.
Tak ada pesawat yang tercatat hilang kontak dari pangkalan sehingga, pihaknya pun belum bisa memastikan lebih jauh suara dentuman yang didengar oleh warga.
"Tidak ada konfirmasi pesawat lost contact," singkatnya.
Warga Tak Perlu Panik
Masyarakat sekitar diminta untuk tetap tenang dan tidak panik, sesuai dengan penjelasan dari Devi Ardiansyah, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang.
Devi Ardiansyah mengungkapkan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan Pusat Gempabumi Regional IV BBMKG Wilayah IV Makassar menyusul laporan masyarakat tentang suara dentuman di wilayah laut barat Malunda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dentuman tersebut bukan berasal dari aktivitas gempabumi.
Pusat Gempabumi Regional IV (PGR IV) menjelaskan bahwa tidak ada catatan aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Barat antara pukul 10.00 hingga 12.00 Wita saat kejadian.
Selain itu, tidak ada kondisi cuaca ekstrem yang dapat memicu ledakan tersebut, seperti awan cumulonimbus, kilat, petir, atau guntur.
Oleh karena itu, hingga saat ini, sumber pasti dari dentuman misterius tersebut masih belum dapat dipastikan.
Devi Ardiansyah menekankan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kesaksian warga menunjukkan bahwa ledakan terdengar dari tengah laut, Teluk Mandar.
Sejumlah warga di kampung pesisir Malunda dan Tappalang, Mamuju, juga melaporkan mendengar ledakan dari perairan Malunda, sekitar 110 km dari ibu kota provinsi. (Tribun Sultra/Adriansyah) (Tribun Timur/Saldy Irawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.