Keluarga Korban Bully Siswa SMP di Cilacap Tolak Berdamai dengan Tersangka
Polresta Cilacap telah menerapkan upaya diversi, langkah yang diharuskan oleh UU SPPA dalam penanganan kasus semacam ini.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Keluarga korban menolak berdamai dengan pelaku perundungan siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam menangani peristiwa ini, Polresta Cilacap mengacu pada UU Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) karena kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku, masih berusia di bawah batasan usia yang ditentukan.
Polresta Cilacap telah menerapkan upaya diversi, langkah yang diharuskan oleh UU SPPA dalam penanganan kasus semacam ini.
Baca juga: Jaminan KPAI Kepada Korban dan Pelaku Perundungan Siswa di Cilacap, Pastikan Hak Terpenuhi
Diversi adalah suatu proses pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana, mengingat usia pelaku dan korban yang masih di bawah umur.
Kompol Guntar Arif Setiyoko, Kasat Reskrim Polresta Cilacap, menyatakan bahwa upaya diversi telah dilakukan oleh Polresta Cilacap pada hari Sabtu, tanggal 30 September 2023.
Upaya diversi ini melibatkan kedua keluarga, baik keluarga korban maupun keluarga pelaku.
Namun, Guntar menyatakan bahwa upaya diversi tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan.
Sebagaimana disampaikan Guntar, keluarga korban menolak untuk berdamai dengan pihak pelaku.
"Meskipun keluarga korban bersedia memaafkan, proses tetap berlanjut," ujarnya..
Diketahui bahwa karena upaya diversi tidak berhasil dan ditolak oleh keluarga korban, kasus ini kemudian diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Cilacap.
Dengan kegagalan upaya diversi yang diadakan oleh Polresta Cilacap, status pelaku saat ini berubah menjadi tersangka.
Baca juga: Wakapolres Cilacap Ungkap Kondisi 2 Tersangka Perundungan Siswa SMP
"Pelaku akan menghadapi proses hukum yang lebih lanjut dan akan diserahkan kepada Kejaksaan," ungkap Guntar.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, kasus perundungan siswa SMP di Cilacap telah menarik perhatian masyarakat.
Kasus ini menjadi perbincangan publik karena tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban dinilai melampaui batas.
Peristiwa tersebut dipicu oleh hal sepele, di mana pelaku merasa marah karena korban mengklaim dirinya sebagai bagian dari kelompok remaja yang dikenal dengan nama "Basis," yang juga dipimpin oleh pelaku.
Baca juga: Tabiat MK, Pelaku Perundungan di Cilacap: 4 Kali Pindah Sekolah, Pernah Dikeluarkan karena Berkelahi
Akibat tindakan tersebut, korban saat ini harus menjalani perawatan medis di rumah sakit di Purwokerto.
Sementara itu, kedua pelaku telah ditahan oleh Polresta Cilacap dan saat ini dalam proses penyelidikan lebih lanjut. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Perundungan Siswa SMP Cilacap: Keluarga Korban Tolak Berdamai dengan Tersangka