Populer Regional: Pemuda di Bantul Loncat dari Tower - Viral Aksi Koboi Pria di Deli Serdang
Berikut rangkuman berita populer regional mulai seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya di Bantul hingga aksi koboi pria di Deli Serdang.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
OA lompat dari atas tower pada Selasa (3/10/2023) sekira pukul 13.30 WIB.
Sebelum mengakhiri hidup, pemuda berumur 26 tahun itu sempat diantar untuk periksa kejiwaan.
Kemudian ada viral video seorang sopir truk meluapkan rasa sakit hatinya kepada anggota kepolisian.
Ia kesal gara-gara ditilang oleh Polsek Tebo Tengah.
Sopir truk berbaju hitam itu bahkan melarang anaknya jadi anggota polisi karena merasa jadi korban oknum polisi.
Baca juga: Populer Internasional: Kecelakaan Bus di Italia - Pakistan Usir 1,73 Juta Migran Ilegal Afghanistan
Berita terakhir ada aksi koboi pria di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pria berinisial R itu berulang kali menembakkan senjata api ke udara di tengah kerumunan orang-orang.
Kini, R telah ditangkap polisi untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan senjata api.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Fakta Pemuda di Bantul Akhiri Hidup dengan Loncat dari Tower, Awalnya Periksa ke Puskesmas
Berikut ini fakta-fakta seorang pemuda di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakhiri hidup dengan meloncat dari sebuah tower.
OA (26), pemuda di wilayah Kalurahan Tirtosari, Kapanewon Kretek, Bantul tewas setelah meloncat dari sebuah tower, Selasa (3/10/2023).
Awalnya, informasi mengenai aksi mengakhiri hidup yang dilakukan OA itu beredar di media sosial.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana membenarkan adanya peristiwa itu.
Dikatakannya, kejadian tragis itu terjadi pada Selasa pukul 13.30 WIB di Padukuhan Tegalasari, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek.
Berikut fakta-fakta dari tewasnya OA:
Sebelum akhiri hidup, korban diantar untuk periksa kejiwaan
Kapolsek Kretek, AKP Haryanto mengatakan sebelum mengakhiri hidup dengan loncat dari tower, OA sempat datang ke Puskesmas Kretek.
OA datang ke Puskesmas Kretek dengan diantar keluarganya untuk memeriksakan kesehatan jiwa.
Dokter Puskesmas kemudian mengarahkan korban agar bertemu petugas psikologi.
Namun, korban menolak untuk bertemu petugas psikologi.
"Korban tidak mau. Korban, ingin pulang ke rumahnya," kata AKP Haryanto, Selasa (3/10/2023), dikutip dari TribunJogja.
2. Viral Video Sopir Truk Larang Anaknya jadi Polisi, Sakit Hati gara-gara Ditilang: Saya Paling Kecewa
Video seorang sopir truk meluapkan rasa sakit hatinya kepada anggota kepolisian, viral di media sosial.
Video menjadi bahan perbincangan warganet setelah diunggah oleh akun Instagram @undercover.id pada Selasa (3/10/2023).
Pada awal rekaman memperlihatkan sopir truk tersebut tidak terima kerap berurusan dengan polisi.
Kekesalannya itu ia ungkapkan saat berada di kantor unit sabara Polsek Tebo Tengah yang beralamat di Jalan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Sopir truk berbaju hitam itu bahkan melarang anaknya jadi anggota polisi karena merasa jadi korban oknum polisi.
"Anak saya pak lulusan SMA mau masuk polisi, tapi saya nggak boleh, karena bapaknya selalu jadi korban sama polisi pak. Saya paling kecewa," katanya.
Hingga Rabu (4/10/2023), video di atas sudah ditonton lebih dari 46 ribu kali.
Ratusan warganet ikut meramaikannya dengan berbagai komentar.
Sementara itu, belakangan diketahi sopir truk dalam video bernama Joko Susilo.
Sedangkan polisi yang diajak bicara Joko adalah Kanit Reskrim Polsek Tebo Tengah Ipda Rey.
Kata Polisi
Kapolsek Tebo Tengah Iptu Robinson Manulang membenarkan pihaknya telah menilang Joko.
Joko ditindak bersama sembilan orang rekannya sesama sopir truk.
Kronologi penilangan Joko dan kawan-kawan bermula saat mengangkut pupuk nonsubsidi pada Kamis (28/9/2023).
Mereka berjalan beriringan dari Kabupaten Batanghari hendak menuju Dharmasraya.
3. Kasus Bocah Tewas usai Divonis Mati Batang Otak, Pihak RS Menangis Minta Maaf: Tak Ada Niat Apa pun
Pihak Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, tak kuasa menahan tangis saat meminta maaf kepada keluarga A (7).
Seperti diberitakan, A meninggal dunia setelah dinyatakan mengalami mati batang otak di RS Kartika Husada, Senin (2/10/2023).
Sebelum didiagnosa mengalami mati batang otak, A sempat menjalani operasi amandel di rumah sakit yang sama.
Setelah kasus ini, pihak RS Kartika Husada akhirnya buka suara, Selasa (3/10/2023).
Komisaris RS Kartika Husada, Nidya Kartika, berurai air mata saat menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga A.
Ia membantah tudingan malpraktik yang dilayangkan keluarga A kepada pihak rumah sakit.
"Dari hati yang paling dalam, kami mohon dimaafkan segala kekurangan yang menimbulkan kekecewaan selama dilakukan pengobatan dan perawatan," ujar Nidya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (3/10/2023).
Nidya menyebut pihak rumah sakit sudah berupaya memberikan perawatan terbaik untuk menyelamatkan nyawa A.
Terdengar, suara Nidya bergetar menahan tangis.
Ia mengatakan pihak rumah sakit tidak berniat merugikan keluarga A.
"Insya Allah, sejak awal tindakan perawatan maupun pengobatan untuk adik A dari hari dan menit pertama tim medis berupaya memberikan yang terbaik," ucap Nidya.
"Tidak mungkin ada niat apapun dari tim medis juga pihak rumah sakit yang merugikan atau menelantarkan pasien anak A."
4.Siswi SMP di Sragen jadi Korban Bully, Pelaku Ternyata Sudah Tak Bersekolah hingga Kata Dinas
Aksi perundungan atau bullying di bangku sekolah kembali terjadi.
Terbaru ini, ada siswi kelas tiga SMP di Sragen, Jawa Tengah, jadi korban perundungan.
Aksi perundungan tersebut, terekam dalam sebuah video dan ramai dibincangkan.
Terlihat, korban ditendang dan dipukul oleh siswi lainnya.
Korban diketahui merupakan siswi salah satu MP di Kecamatan Gondang, Sragen.
Wakil Kepala Sekolah tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengonfirmasi bahwa korban merupakan muridnya dan saat ini duduk di bangku kelas sembilan.
"Ada sebuah video , dimana video tersebut sudah tersebar ke masyarakat," kata dia saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (4/10/2023).
"Kemudian, saya memberi penjelasan, dari video tersebut, kalau yang dibully memang anak (murid) saya, S," tambahnya.
Setelah ditelusuri, pelaku perendungan tersebut berinisial A.
Teguh mengatakan, terduga pelaku kini sudah tak bersekolah lagi.
Mengutip TribunSolo.com, terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari sekolah sejak kelas dua semester pertama.
"Yang membully, yang menendang hingga yang memukul, itu juga anak (murid) saya, tapi sudah drop out, sudah tidak sekolah di sini," jelas Teguh.
Antara korban dan pelaku, kata Teguh, merupakan teman satu angkatan.
5. Aksi Koboi Pria di Deli Serdang: Tembak Pakai Pistol Berkali-kali, Ngaku Peroleh dari Kapolda
sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria bak koboi dengan menembakkan pistol saat didatangi sejumlah orang dalam sebuah ruangan.
Tak hanya sekali, pria berkacamata itu menembakkan pistol berkali-kali.
"Video, video. Aku terancam, aku terancam, aku terancam kalian di sini semua," kata pria tersebut di hadapan sejumlah orang.
Lantas, ada seorang perempuan menenangkan pria tersebut ,tetapi dia tetap bersikeras agar jangan dipegang.
"Jangan pegang, jangan pegang aku, jauh-jauh. Jangan kau pegang aku ya, kutuntut kau nanti," katanya kepada wanita tersebut.
Pria itu pun menyebut memperoleh pistol tersebut dari Kapolda.
Namun, dirinya tidak menjelaskan dari Kapolda wilayah mana ia memperoleh senjata.
"Video sebar luas. Ini dari Kapolda biar kau tahu," tuturnya sambil memamerkan pistol tersebut.
Dikutip dari Tribun Medan, peristiwa tersebut terjadi di sebuah gudang di kawasan Jalan Gereja, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Aksi koboi pria yang ternyata berinisial R itu dipicu lantaran didatangi oleh salah satu kelompok organisasi pekerja.
R disebut melakukan pemecatan sepihak kepada karyawannya.
Masih dikutip dari Tribun Medan, Kabid Humas Polda Sumut, Hadi Wahyudi mengungkapkan sudah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.