Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Pedofilia di Lampung, Fotografer Diduga Cabuli 21 Siswi SD, Berawal Seragam Korban Acak-acakan

Berikut informasi lengkap kasus pedofilia di Lampung. Fotografer diduga cabuli 21 siswi SD. Kasus terungkap dari seragam korban acak-acakan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kasus Pedofilia di Lampung, Fotografer Diduga Cabuli 21 Siswi SD, Berawal Seragam Korban Acak-acakan
News Law
Ilustrasi pencabulan - Berikut informasi lengkap kasus pedofilia di Lampung. Fotografer diduga cabuli 21 siswi SD. Kasus terungkap dari seragam korban acak-acakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pedofilia yang diduga dilakukan oleh seorang fotografer dilaporkan terjadi di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Pria berinisial IW itu disebut telah mencabuli 21 siswi sebuah sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Natar.

Kasus mulai terungkap saat guru curiga seragam korban acak-acakan setelah keluar dari ruangan pemotretan foto untuk keperluan ijazah.

Kini, IW sudah diamankan polisi guna dimintai pertanggungjawabannya.

Berikut informasi lengkap kasus pedofilia di Lampung dirangkum dari Tribunlampungselatan.com, Kamis (2/10/2023):

Baca juga: Sudah Babak Belur dan Dipecat, Ternyata Bacaleg di Lombok Tak Berbuat Cabul, Anak Diintimidasi OTK

Awal kasus

Kasus bermula saat pihak sekolah memanggil IW untuk memotret 21 siswi kelas 6 SD.

Foto nantinya akan digunakan sebagai pelengkap ijazah kelulusan.

Berita Rekomendasi

Pihak sekolah awalnya sudah menyediakan tempat di area terbuka.

Namun, IW tidak mau dan memilih ruangan tertutup dengan dalih silau dan dapat menganggu proses pengambilan gambar.

Satu per satu siswi kemudian diminta masuk ke dalam ruangan untuk difoto tanpa adanya pendampingan guru.

Kecurigaan muncul saat siswi keluar setelah difoto. Seragam mereka terlihat acak-acakan.

Padahal ketika sebelum difoto, pakaian para siswi sudah dirapikan oleh gurunya.

Bahkan ada juga siswi yang awalnya pakai kerudung, tiba-tiba keluar dengan kondisi terbuka.

Kasus mulai terbongkar ketika ada seorang siswi menceritakan aksi bejat pelaku ke orang tuanya.

Wali murid yang tak terima lantas melaporkan kejadian ini ke sekolah lalu diteruskan ke kepolisian.

Baca juga: Dosen Cabul Tercatat sebagai Pengajar Aktif di PD Dikti, Pimpinan Universitas Andalas Bilang Begini

Kata polisi

Kapolsek Natar, Kompol Enrico Donald Sidauruk membenarkan kasus pencabulan ini.

Ia mengatakan, ada sebanyak 21 siswi jadi korban.

"Semua korbannya perempuan. Ada beberapa bagian vital, khususnya perempuan, yang dipegang-pegang oleh pelaku," katanya.

Enrico melanjutkan, pihaknya sudah mengamankan IW.

Pelaku di hadapan polisi tidak mau mengakui perbuatannya kepada para siswi.

"Kalau pelaku masih bersikukuh mengatakan tidak melakukan perbuatannya.

Kemungkinan kita akan bawa pelaku ke rumah sakit, supaya bisa di tes kejiwaannya," urai Enrico.

Enrico menduga IW mengidap penyakit pedofilia. Terlebih lanjutnya, istri IW dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa melayani pelaku.

"Mungkin yang mendasari pelaku tega melakukan tindakan seperti itu," tambahnya.

Baca juga: Tersangka Menderita Stroke, Polisi Belum Tahan Oknum Kepsek Cabul di Toraja Utara

Penjelasan sekolah

Mediasi antara Polisi Dinas PPA Lamsel dan Pihak sekolah ke pelaku dan orangtua siswa yang mengalami tindak asusila.
Mediasi antara Polisi Dinas PPA Lamsel dan Pihak sekolah ke pelaku dan orangtua siswa yang mengalami tindak asusila. (Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)

Kepala Sekolah SDN di Natar, Herlinawati enggan memberikan keterangan lebih dalam terkait kasus ini.

Ia telah menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian.

"Terkait hal itu silahkan untuk konfirmasi ke polsek saja ya. Karena hal ini sudah ditangani pihak berwajib. Mohon maaf," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak DPP-PA Lampung Selatan Acam Suyana menjelaskan, timnya sudah turun tangan.

Pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengusut kasus tersebut.

"Kami waktu itu sudah rapat dengan Polres, Polsek Natar, Camat Natar, Babinsa dan pihak sekolah juga," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Dominius Desmantri Barus)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas