Belasan Ekor Sapi di Kabupaten Kampar Mati Mendadak, Dinas: Bukan karena Penyakit
Warga menduga, belasan sapi tersebut mati karena diracun oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Sei Kijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau dikagetkan dengan kematian belasan sapi.
Warga menduga, belasan sapi tersebut mati karena diracun oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan kesehatan hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Deyus Herman mengatakan bahwa belasan sapi tersebut mati bukan karena penyakit.
Ia mengatakan, belasan sapi di Desa Sei Kijang harus diuji laboratorium dulu untuk diketahui apa penyebab kematian.
"Sapi mati bukan karena penyakit. Apakah karena diracun, perlu pembuktian lebih lanjut," kata Deyus Herman, Jumat (13/10/2023) malam.
Ia mengatakan, Kampar tidak memiliki laboratorium untuk memeriksa racun dalam tubuh Sapi. Sampel harus dibawa ke laboratorium di Medan.
Baca juga: Awalnya Dikira Mangsa Manusia, Ular Piton 7 Meter yang Telan Sapi Hidup-hidup Akhirnya Dibunuh Warga
Menurut Deyus, Sapi mati di kebun Kelapa Sawit. Dari hasil pengamatan petugas di lapangan, gejala yang tampak tidak mengarah ke penyakit hewan ternak.
Pemilik hewan ternak telah melaporkan hal itu kepada pemerintah desa. Menurut dia, antara peternak dan pemilik kebun Kelapa Sawit berdomisili di desa berbeda.
Lokasi matinya Sapi di Desa Sei Kijang. Sedangkan peternak berasal dari desa tetangga. "Peternaknya sudah melaporkan ke Kades untuk diselesaikan dengan pemilik kebun sawit," katanya.
Ia mengatakan, para pihak sepakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara musyawarah. Sehingga Disbunnak Keswan tidak dapat mencampuri masalah itu lebih jauh.
"Kita tidak bisa masuk terlalu jauh. Jadi diselesaikan antar pemerintah desa dengan peternak dan pemilik kebun," ujarnya.
Sebelumnya, Warga Desa Sei Kijang Kecamatan Tapung Hilir dihebohkan oleh belasan ekor Sapi ternak mati mendadak, Kamis (12/10/2023).
Firnando Hutagaol, seorang penyuluh dari Disbunnak Keswan menyebutkan, ada sekitar 16 ekor Sapi. Sebanyak 15 ekor ditemukan pada Kamis, dan satu ekor lagi keesokan harinya.
Ia sendiri mengaku sudah mendatangi lokasi terjadinya mati massal tersebut. Menurut dia, mulut bangkai Sapi mengeluarkan busa dan perutnya gembung. Tubuh Sapi gemetar seperti kejang-kejang sebelum mati.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Soal Belasan Sapi Mati Mendadak, Begini Penjelasan Disbunnak Keswan Kampar