Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Motif Anak Buah Bacok Komandannya, Praka DRB Tak Terima Kesalahannya Diungkit saat Apel

Berikut motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Secata Rindam XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Terungkap Motif Anak Buah Bacok Komandannya, Praka DRB Tak Terima Kesalahannya Diungkit saat Apel
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari Letkol Inf Tamami dan (Kanan) Praka DRB. Berikut motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Secata Rindam XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Sekolah Calon Tamtama Resimen Induk Daerah Militer (Secata Rindam) XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, akhirnya terungkap.

Alasan Prajurit Kepala (Praka) DRB membacok Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari Letkol Inf Tamami karena masalah pribadi.

Praka DRB tidak terima kesalahannya diungkit oleh korban saat apel pagi.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan mengungkapkan kronologi permasalahan pribadi yang menimpa Praka DRB.

Semua bermula Praka DRB pulang dari beribadah pada tanggal 15 Oktober 2023 lalu.

Saat hendak sampai di Secata Rindam XVII Kasuari, yang bersangkutan dipalak warga sekitar.

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI di Manokwari Bacok Kepala Komandannya, Diduga Tersinggung Ucapan Korban

Praka DRB kemudian melakukan penganiayaan kepada pemalak tersebut.

BERITA TERKAIT

Sikat cerita, masalah ini telah diselesaikan di Danridam XVIII Kasuari. Akan tetapi korban mengungkit masalah tersebut saat apel Sabtu (21/10/2023) pagi.

"Persoalan pemalakan dan bayar denda kepada warga ini kan sudah diselesaikankan oleh Danrindam."

"Namun, (masalah) diungkit ulang oleh Dansatdik Secata Letkol T saat apel. Praka DRB tidak terima dijadikan contoh negatif saat apel," ujar Syawaludin, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Praka DRB lalu menemui komandannya di kantin setelah apel.

Dikutip dari TribunSorong.com, Praka DRB ketika itu sudah membawa parang dan membacok korban di bagian belakang kepala sebelah kanan.

Korban yang terluka dibawa ke Klinik Kesehatan Secata Rindam XVIII Kasuari guna mendapatkan perawatan medis.

Ia mendapatkan jahitan sebanyak 12 akibat dibacok anak buahnya.

Baca juga: Seorang Pria di Indramayu Ditangkap Karena Bacok Kakak Perempuan Hingga Tewas

Sedangkan Praka DRB kembali ke rumahnya sebelum akhirnya ditangkap.

Praka DRB telah dimintai keterangan di Pomdam XVIII Kasuari dan langsung ditahan.

Pelaku akan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara internal.

Saat ini, berkas perkara dilengkapi di Rindam XIII Kasuari yang nanti akan dilimpahkan ke POM Kodam Kasuari.

Viral

Diberitakan sebelumnya, video Letkol Inf Tamami saat memimpin apel viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut jadi bahan perbincangan setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @infokomando.official.

Pada video diduga Letkol Inf Tamami mengeluarkan kata-kata tak pantas bernuansa rasis.

Diinformasikan, ucapan tersebut memicu pembacokan yang dilakukan oleh Praka DRB.

Sementara hingga Rabu sore, video tersebut sudah ditonton lebih dari 70 ribu kali.

Ratusan pengguna Instagram lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk menyayangkan aksi Letkol Inf Tamami yang diduga telah mengeluarkan pernyataan rasis.

Dansatdik Secata Rindam XVIII Kasuari Letkol Infanteri Tamami jadi korban pembacokan anggotanya.
Dansatdik Secata Rindam XVIII Kasuari Letkol Infanteri Tamami jadi korban pembacokan anggotanya. (Tribunsorong.com/Istimewa)

Bukan dipicu ucapan rasis

Kepala Penerangan Daerah Militer XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan, dalam kesempatannya membenarkan telah terjadi insiden pembacokan.

Meskipun demikian, Syawaludin belum bisa memberikan keterangan secara lengkapnya.

Dirinya baru bisa memastikan tidak benar motif pembacokan dilatarbelakangi ucapan rasis dari korban.

"Informasi kata rasis itu saya tegaskan nggak ada. Nanti informasi lebih jelasnya akan saya informasikan ke rekan-rekan wartawan, agar informasi jangan simpang siur," katanya, dikutip dari TribunSorong.com.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunsorong.com/Petrus Bolly Lamak)(Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas