Pesta Miras Berujung Maut di Subang, Diduga Dicampur Korban dengan Racikan Lain, Rasanya Hambar
Warga Subang yang sempat mengonsumsi miras oplosan berdatangan ke Puskesmas. Salah satu warga yang selamat sebut rasa miras oplosan hambar.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih mendalami kandungan yang ada dalam miras oplosan yang mengakibatkan 14 warga Subang, Jawa Barat tewas.
Mereka mengonsumsi miras oplosan saat hajatan pernikahan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang pada Sabtu (29/10/2023) lalu.
Selain menewaskan 14 orang, 4 warga kini masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang.
Para warga yang sempat mengonsumsi miras oplosan berdatangan ke Puskesmas Jalancagak untuk memeriksakan diri, Selasa (31/10) malam.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Miras Oplosan di Subang, Sampel Urine hingga Darah Korban Diperiksa
Para korban umumnya mengeluhkan kesehatan yang dirasakan di lambung, perut dan pusing-pusing, serta mata kunang-kunang akibat pesta minuman keras tersebut.
Kasubbid Toklng Bid Kimbiofor Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Polri, Kompol Faizal Rachnad, mengatakan telah mengamankan barang bukti sisa miras oplosan yang diminum oleh puluhan korban.
"Di TKP kami sudah amankan empat botol sisa miras oplosan, serta bahan campuran tambahan lainnya yang diduga dioplos lagi oleh para korban dengan racikan lainnya," kata Kompol Faizal.
Selain itu, pihaknya juga telah mengambil sampel dari para korban yang meninggal dunia usai pesta miras oplosan. Sampel yang diambil dari lima orang korban meninggal di antaranya adalah darah, urine, dan cairan lambung.
Namun demikian hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian untuk hasil laboratorium Forensik terhadap sampel tersebut.
Ditemui di Puskesmas Jalancagak, Selasa (31/10) malam, Albab (30), salah seorang korban selamat mengatakan, ia dan belasan rekannya mengonsumsi minuman keras oplosan, Sabtu (28/10) malam lalu saat salah seorang teman mereka di Sagalaherang hajatan pernikahan.
Baca juga: Penjual Miras Oplisan di Subang Diduga Pensiunan Polri, Polda Jabar: Belum Kita Cek
"Total minuman yang dibeli ada 16 liter atau botol. Minuman tersebut dibeli di warung biasa yang kemarin dihancurkan warga," ujar Albab.
Minum-minuman miras oplosan, kata Albab, sudah biasa ia dan teman-temannya lakukan saat ngumpul-ngumpul.
"Kalau kami lagi ngumpul-ngumpul, baik di acara ulang tahun komunitas kami maupun acara hajatan rekan kami, memang selalu mengkonsumsi miras. Karena maklum juga saya dan rekan-rekan ini tak suka ngopi, lebih suka minum miras oplosan," katanya.
Miras oplosan tersebut dibeli dengan harga mulai Rp 22 ribu hingga Rp 28 ribu.
"Ada yang per liter, ada juga per botol," ujarnya.
Itu pula yang kemudian mereka lakukan pada hajatan pernikahan teman mereka di Sagalaherang.
"Namun ada yang berbeda rasanya dibandingkan dengan biasanya. Kemarin, saat kami minum miras oplosan tersebut rasanya sangat hambar, atau enggak ada rasanya," kata Albab.
Albab mengaku, tak mengetahui apakah miras oplosan yang mereka minum itu dioplos ulang olehnya atau rekan-rekannya.
Baca juga: Penjual Miras Oplosan Maut di Subang Diduga Eks Polisi, Begini Tanggapan Polda Jabar
"Kalau dioplos ulang saya tidak tahu, saya hanya mengkonsumsi aja apa yang disajikan oleh rekan-rekan," katanya
Namun, setelah beberapa jam, Albab mengaku kaget, rekan-rekannya banyak yang masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia.
"Saat di lokasi tak apa-apa, tapi tiba di rumah, rekan-rekan ada yang jatuh pingsan hingga dibawa kerumah sakit dan meninggal dunia," terangnya
Albab mengaku sangat menyesal pesta minuman keras Sabtu lalu telah banyak merenggut korban.
"Semua korban yang meninggal semuanya rekan dan saya turut prihatin juga. Semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua agar tak mengonsumsi miras oplosan lagi," ungkap Albab, yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato tersebut.
Albab juga mengaku kapok, dan janji nggak akan mengkonsumsi miras oplosan lagi dikemudian hari.
"Saya kapok dan tak akan mengonsumsi miras lagi. Ini juga datang ke puskesmas karena panik, ada sesuatu yang mulai dirasa di perut.
Baca juga: Sosok Pasutri Penjual Miras Oplosan yang Tewaskan 14 Orang, Ketakutan Tahu Konsumennya Meninggal
"Mata dan lambung serta kepala pusing. Makanya langsung diperiksa ke puskesmas takut tambah parah dan menjadi korban meninggal seperti rekan-rekan yang lain," katanya.
"Untung saja, setelah diperiksa, kata dokter masih aman dan sehat, cuma butuh diinfus. Setelah diinfus saya diperbolehkan pulang," ujarnya
Menyusul jatuhnya belasan korban tewas, penjual minuman keras oplosan, NN (56) dan istrinya, RR (46), ditangkap dan ditahan polisi. Keduanya ditangkap saat melarikan diri ke wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Miras Oplosan yang Renggut Nyawa 14 Orang di Subang Ternyata Dicampur Lagi oleh Korban