Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayat Pasutri Ditemukan Berpelukan di Klaten, Tewas Tak Wajar dan Berkaitan Utang Rp800 Juta?

Sebelum ditemukanIDP sempat terlihat menjemur pakaian pada pukul 07:00 WIB dan sudah memasak dan persiapan untuk makan pagi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mayat Pasutri Ditemukan Berpelukan di Klaten, Tewas Tak Wajar dan Berkaitan Utang Rp800 Juta?
net
Ilustrasi - Pasangan suami istri (pasutri)  asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten meninggal dunia bersebelahan di satu ranjang, Rabu (11/10/2023) sekitar pukul 07:45 WIB 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Ardhike Indah 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Pasangan suami istri (pasutri)  asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten meninggal dunia bersebelahan di satu ranjang,  Rabu (11/10/2023) sekitar pukul 07:45 WIB.

Mayat suami, Y seolah-olah memeluk IDP.

Sebelumnya, IDP sempat terlihat menjemur pakaian pada pukul 07:00 WIB dan sudah memasak dan persiapan untuk makan pagi yang terlihat dari makanan yang tersaji di meja makan.

Kemudian, ada orang tua dari IDP, AAR yang berkunjung ke rumah Y dan IDP, menemukan mereka meninggal dunia.

Baca juga: Identitas Mayat Terikat dalam Mobil di Sukabumi, Seorang Sopir Taksi Online

Saat berkunjung sekitar pukul 07:45 WIB, ia mendapati pasangan itu tidur dengan posisi laki-laki memeluk si perempuan.

Posisinya berpakaian, kemudian disampaikan ke warga dan dilaporkan ke Polsek Ceper.

Berita Rekomendasi

Hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada kedua jenazah tersebut.

Selain itu, tidak ditemukan hal-hal mencurigakan, seperti kekerasan fisik.

Kini tabir misteri kematian pasangan suami istri (pasutri) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten mulai terungkap.

Polisi mengatakan, pasutri meninggal dunia lantaran sengaja mengakhiri hidup.

Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel minuman yang dikirimkan ke laboratorium forensik (labfor) di Semarang, Jawa Tengah, kemarin, Rabu (8/11/2023).

Dari hasil uji labfor itu, menurut Umar, ada bahan kimia berbahaya yang terkandung.

“Ada kandungan kimia dalam teh yang diminum dua pasutri itu.

Saat di rumah mereka, kami memang melihat ada dua obat nyamuk yang isinya tinggal sedikit tapi sticknya tidak coklat.

“Biasanya, kalau sudah habis, stick-nya itu akan berubah warna jadi coklat,” ujar Umar ditemui di Polres Klaten, Kamis (9/11/2023).

Ia tidak menyebutkan berapa banyak zat kimia yang terkandung dalam teh itu, tetapi zat tersebut mampu membuat dua pasutri langsung meninggal dunia di tempat tanpa adanya tanda-tanda keracunan.

Umar mengungkap, ada dugaan kenapa pasutri itu bunuh diri, lantaran terlilit hutang kurang lebih Rp800 juta.

Baca juga: Mayat Pemancing di Kebumen Ditemukan Mengapung di Aliran Sungai

Angka tersebut setidaknya adalah yang terhitung 10 hari sebelum kematian keduanya pada Rabu (11/10/2023).

“Dari hasil komunikasi dengan keluarga, pemeriksaan teman-teman di lapangan, pasutri ini terlilit hutang hingga kurang lebih Rp800 juta.

Ini dikuatkan dengan sejumlah orang yang dihutangi datang, ketika mereka sudah meninggal,” jelas Umar lagi.

Hutang yang dimaksud berasal dari perorangan maupun perbankan.

Dengan temuan tersebut, kata Umar, proses hukum dihentikan oleh penyidik karena temuan bukti dan hasil pemeriksaan saksi kuat mengindikasikan korban bunuh diri.

“Hasil klarifikasi dan pemeriksaan saksi, serta bukti petunjuk, keduanya meninggal karena meminum teh dicampur dengan kandungan zat berbahaya itu.

Itu sudah paling maksimal. Indikasi kuatnya adalah bunuh diri,” tutur dia.

Dimakamkan Terpisah

Dari undangan lelayu yang diterima Tribun Jogja, Y dan IDP dimakamkan terpisah, meski masih satu kecamatan.

Y dimakamkan di makam Ndoban, Krobyongan, Kurung, Ceper sekitar pukul 14:00 WIB di hari Rabu (11/10/2023).

Sedangkan, IDP dimakamkan di makam Margoyudan, Tegalrejo, Ceper sekitar pukul 16:00 WIB, di hari yang sama.

Menurut keterangan kepolisian, Y memiliki riwayat sesak napas atau asma dan IDP memiliki riwayat hipertensi.

Pihak keluarga juga disebut sudah ikhlas dengan kematian Y dan IDP serta tidak ingin adanya otopsi. (Tribunjogja.com/ard)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul AKHIRNYA Terungkap, Kasus Pasutri Asal Klaten Meninggal Dunia Berpelukan, Ada Fakta Baru Terkuak

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas