Lewat Program Bank Sampah, Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga Desa di Klaten Ini
AQUA Berdayakan Masyarakat Klaten Lewat Bank Sampah, ini kisah mereka. termasuk berguna untuk pemberdayaan ekonomi mereka.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa desa di Klaten, Jawa Tengah memiliki program mandiri dalam pengelolaan sampah ,yakni lewat bank sampah.
Upaya pendayagunaan masyarakat lewat bank sampah ini dilakukan dengan tujuan peningkatan ekonomi.
Dengan adanya bank sampah ini terbukti berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.
Sriyono, ketua bank sampah Rukun Santoso yang tinggal di pinggiran Sungai Pusur di Karanglo, Polanharjo, Klaten, memberikan respon positif dalam program bank sampah ini.
Menurutnya, bank sampah Rukun Santoso lebih berfokus pada pengolahan sampah untuk kerajinan tangan atau unit kreasi.
Dalam hal ini masyarakat menjual sampah yang sudah dipilah kepada Bank Sampah yang kemudian akan mengolahnya menjadi sebuah kreasi.
“Selain membuat lingkungan bersih dan sehat, kami juga menambah kesejahteraan masyarakat karena memberdayakan ibu-ibu lansia gunting-gunting sampah hasil olahan untuk isian tas laptop, tas gendong, tas ransel, dan berbagai macam dompet,” tuturnya.
Baca juga: Manfaatkan TikTok, Aksi Bersih-bersih Sampah Pandawara Group Jadi Insiprasi
Menurutnya, hasil-hasil kreasi dari sampah-sampah olahan itu sudah diekspor hingga ke mancanegara seperti Belanda, Prancis, Swedia, dan India. “Dari Kedutaan Inggris juga pernah membeli langsung ke sini,” ungkapnya.
Dengan keberadaan Bank Sampah ini, lanjutnya, sampah-sampah masyarakat juga tidak dibuang lagi ke Sungai Pusur.
“Setiap tahunnya, omset bank sampah selalu meningkat sekitar 30-40 persen.
Hal itu menunjukkan masyarakat sekitar program mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi,” ujarnya.
Diketahui bank sampah ini merupakan Bank sampah ini merupakan binaan AQUA Klaten.
Untuk mendukung kegiatan Bank Sampah ini, Pabrik Aqua Klaten memberikan bantuan berupa satu buah sepeda roda tiga, dua mesin jahit, satu tempat pemilahan sampah, dan satu joglo tempat melatih membuat kerajinan dari sampah para tamu yang datang.
“Kami juga menerima pelatihan untuk sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK, anak PAUD hingga mahasiswa yang ingin belajar ke tempat kami,” katanya.
Program pelestarian lingkungan lainnya yang dilakukan oleh CSR Danone Aqua di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah Water Sanitation and Hygiene (WASH).
Program ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur yang bertujuan untuk melestarikan air tanah, sehingga kebutuhan masyarakat akan air tetap terpenuhi meskipun berada di sekitar perusahaan.
(*)