Kadispenau Tertegun saat Jelaskan Nasib Keluarga 4 Perwira Korban Kecelakan 2 Super Tucano
Untuk itu, kata dia, TNI AU akan membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki TNI AU.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati tampak sempat tertegun saat menjawab pertanyaan wartawan terkait nasib anggota keluarga empat perwira TNI AU yang gugur dalam latihan terbang formasi pesawat Super Tucano di Pasuruan Jawa Timur pada Kamis (17/11/2023).
Sebelumnya, Agung menjelaskan TNI AU sangat menghargai para personelnya yang telah bekerja atau berjuang sampai dengan pengorbanan melebihi batas yang seharusnya diberikan.
Ia menegaskan TNI AU akan sangat memperhatikan para keluarga.
Untuk itu, kata dia, TNI AU akan membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki TNI AU.
Bantuan pertama yang akan dilakukan TNI AU, kata Agung, di antaranya adalah membantu memohon kepada pemerintah dan presiden agar menaikkan pangkat luar biasa terhadap mereka.
Agung menjelaskan hal tersebut karena kenaikan pangkat luar biasa dua perwira TNI AU berpangkat Kolonel menjadi Marsekal Pertama Anumerta serta satu perwira berpangkat Letkol menjadi Kolonel Anumerta yang gugur dalam insiden tersebut membutuhkan surat dari Presiden sebagai pimpinan negara untuk mengesahkan.
Sedangkan untuk perwira berpangkat Mayor yang gugur proses kenaikan pangkat luar biasanya menjadi Letnan Kolonel Anumerta dapat dilakukan di jajaran TNI AU.
Baca juga: Temuan Baru di Kasus Pembunuhan Subang, Ada Darah Amel dan Sidik Jari dan di Tempat Ini
Ia memastikan, TNI AU akan memperhatikan kesejahteraan keluarga-keluarga prajurit yang ditinggalkan.
"Maaf, saya agak terharu sedikit," kata Agung setelah sempat tertegun saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (17/11/2023).
"Intinya kami akan selalu memperhatikan keluarga dari awal anak-anaknya, kesejahteraannya, sekolahnya, kami akan memperhatikan karena itu memang tugas daripada angkatan selain mengurusi kegiatan apa namanya tugas kami juga mengurusi kesejahteraan keluarga prajurit," sambung dia.
Empat Perwira Gugur
Sebanyak empat prajurit terbaik TNI Angkatan Udara gugur dalam kecelakaan pesawat EMB 314 Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 pada Kamis (16/11/2023).
Pesawat Super Tucano TT-3111 diawaki oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono.
Sedangkan pesawat Super Tucano TT-3103 diawaki Mayor Pnb Yuda Anggara Seta dan Kolonel Pnb Subhan.
Keempat jenazah disemayamkan di Lanud Abdulrachman Saleh setelah dievakuasi dari lokasi kejadian oleh tim rescue TNI AU, Basarda, aparat teritorial, dibantu warga masyarakat.
Jenazah Marsekal Pertama Anumerta Subhan, Marsekal Pertama Anumerta Widiono, dan Pnb Sandhra Gunawan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Untung Suropati Malang Jawa Timur.
Sedangkan jenazah Letnan Kolonel Pnb Anumerta Yuda Anggara Seta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Madiun.
Baca juga: Polisi dan 4 Pelaku Perampokan di Pesisir Barat Lampung Terlibat Baku Tembak
Pesawat EMB 314 Super Tucano tersebut sebelumnya melaksanakan misi profisiensi formation flight dan tinggal landas dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang (Abd) pada pukul 10.51 WIB.
Kedua pesawat tersebut sempat dinyatakan hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.
Sempat terdengar bunyi ELT (Emergency Locator Transmitter) dari kedua pesawat pada waktu berbeda hingga akhirnya dilaporkan warga dan aparat teritorial telah mengalami kecelakaan yaitu jatuh di daerah Keduwung, Pasuruan.