Penyesalan Ibu di Medan Tahu Anaknya Dianiaya hingga Dipaksa Makan Sandal Berlumpur
Nasib pilu dialami MH (14), siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Medan, Sumatra Utara. Ia dianiaya hingga dipaksa makan sandal berlumpur.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
"Setelah itu dibakar kunci sepeda motor menggunakan mancis dan dicapkan ke tangan H berbentuk P dan A," terang Rahmat.
Tolak Masuk Geng Motor
Dilansir Tribun-Medan.com, ibu korban, Khairani mengatakan, penyiksaan itu dialami anaknya lantaran menolak bergabung ke dalam geng motor.
Geng motor itu beranggotakan pelajar MAN tempat korban bersekolah serta sejumlah alumni.
Selain itu, anggota geng motor disebut tak senang karena MH berteman dengan siswa dari SMA lain yang dianggap musuh dari geng motor tersebut.
"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA Negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan MH."
"Mereka gak senang H berteman dengan anak SMA Negeri 6," ungkap Khairani, Sabtu.
Sebelum penyiksaan itu terjadi, kata Khairani, anaknya juga sempat diancam akan dibunuh.
Namun ada pilihan lain, yakni MH harus menjebak temannya yang berada di sekolah lain supaya datang.
Tawaran itu ditolak korban sehingga ia yang kemudian disiksa sampai luka-luka.
1 Pelaku Ditangkap
Pihak kepolisian diketahui sudah menangkap seorang pelaku berinisial MAS (14).
MAS telah ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.
"Sudah ditangkap satu orang inisial MAS, statusnya sudah tersangka."
"Pelaku ini orang yang pertama memiting korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Dari hasil pemeriksaan sementara, penganiayaan itu dilatarbelakangi selilih paham antarakelompol korban dan pelaku.