Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Siswa MAN di Medan Jadi Korban Bullying karena Tolak Masuk Geng Motor, 1 Pelaku Diamankan

Siwa MAN di Medan, Sumatera Utara menjadi korban bullying dan dianiaya karena menolak ajakan teman dan alumni untuk bergabung ke geng motor.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Viral Siswa MAN di Medan Jadi Korban Bullying karena Tolak Masuk Geng Motor, 1 Pelaku Diamankan
Kolase Tribunnews
H (14), siswa MAN di Medan, Sumatera Utara menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman dan alumni sekolahnya pada Kamis (23/11/2023) lalu. Penganiayaan ini terjadi diduga karena perselisihan antarkelompok. 

Saat itulah H mendapat banyak tindak penganiayaan.

"Pertama di telapak tangan, kedua di punggung tangan diolesi minyak Karo setelah itu dibakar kunci sepeda motor menggunakan mancis dan dicapkan ke tangan Habib berbentuk P dan A,"kata Rahmat, Sabtu (25/11/2023), dikutip dari TribunMedan.com.

Berdasarkan informasi yang didapat, huruf PA yang dicap ke tangan H menggunakan besi panas merupakan singkatan dari sebuah geng yang beranggotakan teman serta alumni MAN tempat H bersekolah.

"Saya tanya PA itu ternyata sebuah geng bernama Parman Abadi, yang diketuai oleh Fauzi."

Sempat Minta Pindah Sekolah

MH (14) bersama orang tuanya saat menunjukkan luka di punggung tangan hasil sundutan besi panas. Sebelum dikeroyok, H sempat meminta agar dipindahkan sekolah oleh orang tuanya.
MH (14) bersama orang tuanya saat menunjukkan luka di punggung tangan hasil sundutan besi panas. Sebelum dikeroyok, H sempat meminta agar dipindahkan sekolah oleh orang tuanya. (TRIBUNMEDAN.COM/FREDY SANTOSO)

Khairani Anwar, ibu H mengatakan, putra semata wayangnya itu sempat meminta pindah sekolah tiga hari sebelum kejadian dengan alasan tak menguasai pelajaran matematika.

H juga beralasan minta dipindahkan karena sempat mengenyam pendidikan agama sehingga lebih cocok sekolah di tempat lain.

Berita Rekomendasi

Namun, saat itu Khairani Anwar justru memberikan solusi kepada putranya dengan memanggil guru les privat.

"Alasan dia bahwasanya dia lulusan agama, sehingga lebih pas dengan sekolah lain. Dia mata pelajaran matematika tidak paham dan saya bilang nanti kita carikan guru les. Tapi saya ngotot karena gak tahu kejadian seperti ini," ungkap Khairani, Sabtu (25/11/2023).

Tak hanya minta pindah, H bahkan juga sempat tak masuk sekolah beberapa hari tanpa sepengatahuan orang tuanya.

Hal ini terungkap setelah guru sekolah mengadukan bahwa H lama tak aktif bersekolah.

H pun beralasan tengah memiliki masalah di sekolah.

Namun, saat itu Khairani hanya menganggap masalah anaknya itu tak begitu serius.

Dua hal inilah yang pada akhirnya membuat Khairani menyesal saat mengatahui anaknya disiksa bahkan diancam akan dibunuh oleh geng yang diduga diketuai FAS.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas