Puslabfor Polri Bantu Penyelidikan Ledakan Gas di Sukabumi, Teknisi hingga Sopir Truk Diperiksa
Penyebab ledakan tabung gas di jalanan Sukabumi masih diselidiki. Tim Puslabfor Polri didatangkan untuk mengecek kondisi tabung gas.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polres Sukabumi masih melakukan penyelidikan kasus ledakan tabung gas yang mengakibatkan 2 orang tewas dan 7 korban luka-luka.
Tabung gas tersebut diangkut menggunakan truk dan meledak saat jalanan macet, Senin (27/11/2023) sore.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri didatangkan untuk membantu proses penyelidikan kasus yang terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan tabung gas yang meledak dan tidak meledak telah diamankan.
Baca juga: Apa itu CNG? Tabung Gas yang Meledak saat Diangkut Truk di Sukabumi hingga Tewaskan 2 Orang
Diketahui, truk bernopol B 9496 SYX mengangkut 20 tabung gas jenis compressed natural gas (CNG) dan dua tabung gas seberat 150 kilo gram meledak di tengah jalan.
Tabung gas tersebut dicek tim Puslabfor Polri untuk mengetahui penyebab ledakan.
"Namun sementara dari keterangan teknisi yang sudah berada di lapangan setelah kejadian, itu ada masalah di silinder valve tabung tersebut," ungkapnya, Rabu (29/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
AKP Ali Jupri menambahkan masih ada satu tabung gas yang belum ditemukan.
"Yang satu terletak di parit (tabung gas meledak), yang satu lagi tabung tersebut masih belum ditemukan. Kita pun masih mencari posisi tabung berada," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede menerangkan teknisi perusahaan RGS telah diperiksa untuk mengungkap penyebab tabung gas meledak.
"Selain penanganan laka lantasnya oleh Satlantas, penyebab pasti dari meledaknya mobil gas masih dalam proses pendalaman dan pemeriksaan oleh tim penyidik Satreskrim Polres Sukabumi," tururnya.
Selain teknisi perusahaan, sopir truk juga telah diperiksa dan berstatus saksi.
"Penyidik telah memeriksa 6 orang saksi, termasuk sopir truk, 4 orang teknisi dari perusahaan RGS yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kendaraan," ucapnya.
Pengakuan Sopir Truk
Sopir truk, Pardiana (33) mengaku mengangkut 20 tabung gas CNG kosong dari Cianjur ke Bogor.
Setiap tabung gas beratnya 150 kilo gram.
Baca juga: Gas yang Diangkut Truk Meledak di Sukabumi, Cerita Detik-detik Kejadian Maut hingga Temuan di TKP
Di tengah perjalanan secara tiba-tiba sebuah tabung gas meledak hingga terpental merusak rumah warga dan kendaraan.
Bahkan seorang pengendara sepeda motor dan seorang penumpang mobil tewas.
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 17.40 WIB atau saat jam pulang kerja sehingga lalu lintas macet.
"Saya juga nggak tahu, tabung kan tiba-tiba meledak aja, posisi jalannya lagi jam sore padat, lumayan (macet) tadi sekitar jam 5, ada 20 tabung, satu tabung beratnya 150, tabungnya doang."
"Yang meledaknya 1, yang kena ledakannya jadi mental dua, jadi yang meledaknya satu, yang sisanya mental-mental," paparnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Keluarga Korban Minta Perusahaan Tanggung Jawab
Korban tewas dalam insiden ini yakni Uwo Abdullah dan Heni Handayani.
Anak Heni Handayani, M Noval Isnaini (28) berada satu mobil dengan ibunya saat kejadian tabung gas meledak.
Baca juga: Kronologi Balon Gas Meledak Saat Peringatan Hari Guru di Bekasi, Benda Ini Picu Ledakan
Mobil Avanza bernopol F 1283 QZ dikemudikan oleh Noval Isnaini, sedangkan korban duduk di sebelahnya.
Noval Isnaini menjelaskan posisi mobilnya berada di barisan kedua di belakang truk pengangkut tabung gas.
Saat jalanan macet tiba-tiba tabung gas meledak dan serpihannya mengenai tubuh Heni Handayani.
"Itu tiba-tiba saya mendengar ledakan keras, saya baru buka tuas rem tangan karena macet, langsung mengiyang dulu, saya lihat (penglihatan) semua kabur dan saya lihat ada gas yang bocor."
"Sehingga saya langsung otomatis insting langsung selamatkan dulu yang masih sadar istri saya," paparnya, Selasa (28/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia berharap petugas kepolisian melakukan investigasi untuk mengungkap kelalaian perusahaan yang mengakibatkan ibunya meninggal.
Baca juga: Kronologi Balon Gas Meledak Saat Peringatan Hari Guru di Bekasi, Benda Ini Picu Ledakan
"Jadi saya harap untuk ke depannya untuk diselidiki secara tuntas bagaimana K3-nya, keselamatan kerjanya bagaimana, diinvestigasi bagaimana itu prosesnya bisa sampai kecelakaan."
"Terutama PT Samator itu kan bukan kecil ya, besar. Jadi saya harap diinvestigas lebih lanjut, dan sampai sekarang PT Samator belum ada kabar sampai sekarang," tegasnya.
Menurutnya tabung gas meledak bukan karena faktor alam tapi murni karena kelalaian.
"Maka dari itu saya menunggu itikad baik, sampai sekarang saya belum ada kabar dari perusahaan," tuturnya.
Kata Warga
Sementara itu, warga yang menjadi saksi, Tony Kamajaya menjelaskan truk pengangkut gas datang dari arah Jakarta dengan tujuan Sukabumi.
Di belakang truk terdapat kendaraan Vitara, Avanza, dan sebuah motor.
"Jadi mulanya itu mobil Avanza hitam yang korban perempuan meninggal dan pemotor yang meninggal itu berada di belakang truk itu," bebernya.
Menurut Tony, ledakan tabung gas terdengar sangat keras dan menewaskan 2 pengendara jalan.
Baca juga: Warga Bogor Selamat dari Ledakan Tabung Gas di Truk di Sukabumi: Saat Itu Sedang Macet
"Jadi saya ke depan itu, korban pemotor Yamaha Xride (Uwo Abdullah) sudah berada di seberang jalan diduga terlempar ke sebrang jalan. Kondisinya korban tertusuk besi serpihan truk," sambungnya.
Mobil avanza yang dikendarai Heni berada di belakang mobil Vitara.
"Nah saat itu, kalau korban perempuan meninggal itu berada di kursi depan mobil avanza. Posisi mobilnya ini berada dibelakang Vitara," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Puslabfor Polri Didatangkan untuk Usut Kasus Ledakan Gas di Sukabumi yang Renggut Dua Nyawa
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Rizal Jalaludin/Dian Herdiansyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.