Anak Laki-laki yang Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual Pemuda di Tapteng Bertambah Jadi 33 Orang
Korban dugaan pelecehan seksual anak di Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah yang diduga dilakukan oleh Hendri bertambah menjadi 33 orang
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Korban dugaan pelecehan seksual anak di Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah yang diduga dilakukan oleh Hendri Cahaya Putra (26) bertambah menjadi 33 orang.
Sebelumnya korban pelecehan seksual itu dilaporkan 30 anak laki-laki.
Ali Simatupang, kuasa hukum dari para korban mengatakan, tiga korban baru melaporkan ke posko yang dibuat oleh pemerintah setempat.
Mereka diduga turut disodomi dan dilecehkan oleh Hendri Cahaya Putra.
Baca juga: Bayi di Cirebon jadi Korban Pelecehan, Diculik dari Rumah dan Dibawa ke Kebun, Pelaku Ditangkap
"Korban awalnya tercatat 30 anak laki-laki. Tapi kemarin ada yang melapor lagi 3 orang. Makanya jadi 33 korbannya," kata Ali Simatupang, Kamis (30/11/2023).
Sampai saat ini pelaku pencabulan anak laki-laki, Hendri Cahaya Putra masih bebas berkeliaran.
Sat Reskrim Polres Tapanuli Tengah belum berhasil menangkap predator seksual terhadap anak tersebut.
Padahal, laporan masyarakat sudah dilayangkan sejak 14 November lalu.
Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor mengaku pihaknya terus memburu pelaku.
Namun sayangnya, pencarian tersangka tak kunjung membuahkan hasil meski sudah menerbitkan daftar pencarian orang terhadap Hendri.
"Tersangka masih dalam pencarian," kata AKBP Basa Emden Banjarnahor, Kamis (30/11/2023).
Awal Mula Terbongkarnya Kasus
Sebelumnya, sekitar 30 bocah laki-laki di Kabupaten Tapanuli Tengah diduga menjadi korban pencabulan pria berinisial HCP (26) hingga trauma.
Baca juga: Ini Tampang Oknum Kepala Sekolah SMP di Deliserdang Pelaku Tindak Pencabulan Siswi
Korban telah melapor ke kantor Desa dan Polres Tapanuli Tengah, tapi keburu melarikan diri.
Kuasa hukum para korban Abdul Ali Simatupang mengatakan, pihaknya resmi melapor Polisi pada 14 November lalu.
Keluarga para korban pun sempat demo atas kejadian ini. Namun pelaku kabur dan tak kelihatan lagi sampai saat ini.
"Masyarakat, orangtua para korban sudah demo. Korban ini anak-anak dibawah umur semua," ungkap Ali, Rabu (22/11/2023).
Dari data yang diperoleh Ali, ada 30 anak laki-laki yang diduga menjadi korban rudapaksa pelaku.
Korban bukan hanya di satu desa, melainkan dua desa.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan ada korban lain yang bakal melapor.
"Total korban lebih dari 30 korban laporan yang masuk 1 desa karena orang tua korban melapor ke Desa."
Dari hasil visum et revertum yang diterima pihak korban, setidaknya ada tujuh anak yang positif telah disodomi pelaku.
Aksi ini diduga berlangsung selama dua tahun.
Baca juga: Kasus Pencabulan 2 Bocah di Lampung Terungkap, Pelaku Pria Berusia 56 Tahun
Menurut Ali, modus pelaku ialah memanggil anak-anak yang melintas di depan rumahnya saat pulang dari masjid.
Kemudian korban diajak bermain game, diberikan makanan dan sebagainya.
Begitu lengah, barulah pelaku melakukan aksi cabulnya.
"Korban disodomi. Yang sudah divisum 7 orang hasilnya positif disodomi dan berlangsung 2 tahun," ujarnya. (Cr25/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Korban Predator Seksual di Tapteng Bertambah Jadi 33 Anak Lelaki, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran