Mahasiswanya jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Politeknik Negeri Padang Terjunkan Tim Evakuasi
Puluhan pendaki sempat terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat saat terjadi erupsi. Politeknik Negeri Padang (PNP) menerjunkan tim bantu evakuasi.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 11 pendaki Gunung Marapi ditemukan tewas usai gunung yang terletak di Sumatra Barat tersebut erupsi.
Berdasarkan data dari Basarnas, 63 pendaki telah dievakuasi dan masih ada 12 pendaki yang masih dalam pencarian.
Erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB.
Saat erupsi, puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) sedang melakukan pendakian.
Direktur PNP, Surfa Yondri menyatakan pihak kampus menerjunkan tim untuk membantu evakuasi mahasiswanya yang terdampak erupsi Gunung Marapi.
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, BNPB: 11 Pendaki Tewas dan Puluhan Pendaki Masih Terjebak
Tim yang berangkat merupakan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Mapala.
Mereka berangkat sejak Minggu (3/12/2023) malam didampingi oleh staf kampus.
"Pagi ini kami juga sudah memberangkatkan team kesehatan dari dan KSR (Korps Sukarelawan PMI) PNP sebanyak 10 orang dan staf pendamping dua orang," ujar Surfa Yondri saat dihubungi, Senin (4/12/2024).
Sebelumnya, PNP mengonfirmasi 14 mahasiswanya ikut terdampak erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).
Belasan mahasiswa itu pergi naik gunung bersama-sama. Dari informasi pos pendakian, mereka naik pada Jumat (2/12/2023) dan dijadwalkan pulang Minggu.
Akun resmi kampus itu menyampaikan bahwa mahasiswa tersebut berasal dari Jurusan Teknik Sipil. Sebanyak empat orang Program D3 teknik Sipil dan sisanya Prodi Sarjana Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan.
Baca juga: 11 Pendaki Ditemukan Tewas di Lokasi Gunung Marapi yang Erupsi
Namun, pihak kampus belum menjelaskan bagaimana kondisi mahasiswanya saat ini. Walakin, mereka memastikan mahasiswa tersebut tidak dalam kegiatan kampus.
Direktur PNP, Surfa Yondri saat dihubungi mengatakan, pihak kampus sudah menerjunkan tim untuk membantu mencari korban bersama tim gabungan.
"Pagi ini kami memberangkatkan team kesehatan dari KSR PNP sebanyak 10 orang dan staf pendamping 2 orang," ujarnya, Senin (4/12/2024).
"(Untuk kondisi) kita sedang melakukan konfirmasi pasti di lapangan," tambah Surfa Yondri.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mendatangi salah satu rumah keluarga mahasiswa bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife.
Menurut Surfa Yondri, mahasiswanya itu mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi.
Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas, Korban Selamat Alami Luka Bakar
Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Adapun Marapi yang saat ini dibuka untuk wisata, petugas mencatat 75 orang pengunjung yang naik gunung sebelum erupsi terjadi.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Politeknik Negeri Padang Terjunkan Tim Cari Mahasiswanya yang Terdampak Erupsi Marapi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.